15

68K 1K 3
                                    

Kini semakin hari pernikahan alena dan rio semakin harmonis. Mereka tidak meninggalkan rumah itu karena memang mama ratih belum siap berjauhan dengan alena. Dan rio pu. Tak mempermasalahkan untuk tinggal bersama mertuanya

Kini alena sudah wisuda dan rio memang semakin sibuk dengan perusahaan ayah mertuanya

Kini rio sedang ingin menemui mertuanya

"maaf dad menganggu" ucap rio

"ada apa nak" ucap daddy

"apa boleh saya menggunakan hak saya saat ini untuk mencari orang tua kandung saya" ucap rio

"sudah saya duga rio pasti kamu akan meminta ini pada daddy" ucap daddy

"silahkan lakukan rio apa yang kamu inginkan daddy mendungkungmu" ucap daddy

"terima kasih daddy" ucap rio

"rio ketika kamu tau sesuatu hal. Saya mohon kamu jangan gegabah dan ketika fakta terjadi tetaplah berada disisi kami nak" ucap dady

Kltak

"udah pulang mas. Capek ya" ucap alena

"iya aku mandi dulu ya" ucap

Didalam guyuran air rio masih memikirkan kata dady

"mas udah selesai mandi udah aku siapin bajunya. Mau makan sekarang" ucap alena

"aku udah makan al" jawab rio

"oke kalau gitu tidur yuk" ucap alena

"ayo sini mas peluk" ucap rio

Mata alena terpejam namun dia tahu bahwa suaminya pasti sedang memiliki masalah. Hendak menutup mata namun terjadi ribut ribut di luar

BUGH BUGH

"abang ada apa ini" ucap alena

"kamu ngapain keluar alena" ucap bryan

"alena maafkan aku al" ucap sean

Alena memandang suaminya
Meminta ijin

Riopun mengangguk

Alena mendekati sean

"sean aku sudah memaafkanmu" ucap alena saat hendak membangunkan sean di tarik bryan

"kamu apa apa an alena" ucap bryan

"abang kasiah. Sean abang" ucap alena

Bugh bugh bugh

"bryan cukup pukul mama bryan" ucap mama ratih yang melindungi sean dari pukulan bryan

"mama abang hikss mas" ucap alena

"Kamu tunggu sini. Abang kamu kalau lagi kayak gini harus mama dan kamu yang bisa menghentikan" ucap rio berjalan memisah bryan

"bryan jangan sakitin sean. Bagaimanapun dia adalah adik tiri kamu" ucap mama ratih

Jederrrrr

"apa adik tiri" ucap alena

Rio yang melihat istrinya kaget pun mendekati

"mas apa maksud mama" ucap alena

"kamu dengerin dulu ya sayang" ucap rio

"tapi ma bryan gak akan anggap itu" ucap bryan

"itu kenyataanya bryan kamu harus menerima takdir itu" ucap mama ratih

"ratih cukup" ucap daddy tegas

"sean nak" ucap fina ibu sean

"oh tukang selingkuh dan penyelingkuh datang juga" ucap bryan

"bryan maafkan papa nak" ucap radityo

"bryan maafkan kami bryan" ucap fina

"apa anda berfikir saat merebut papa saya tidak ada orang yang tersakiti" ucap bryan menusuk

"bryan tante minta maaf" ucap fina bersujud

"fina apa apaan kamu" ucap ratih

"mbak lepasin jika ini bryan bisa memaafkan saya hiks" ucap fina

"bryan stop nak mama mohon sama kamu maafkan mereka nak. Mama lelah kamu diliputi hidup dengan rasa benci dan dendam" ucap mama menangis

Dan brukkkk

"mama" ucap alena

"mama bangun ma jangan tinggalin alena hikss mas" ucap alena

"biar aku gendong bryan mama" ucap rio

"abang hiks abang jangan gini alena takut hiks alena sayang abang. Abang maafin mereka ya abang. Abang jawab alena" jawab bryan masuk tanpa menjawab alena

"tante om shean mari masuk" ucap alena

"alena ngapain kamu bawa mereka masuk" ucap bryan

"bryan papa minta kamu memiliki hati.dingin bryan. Lihat mama bryan" ucap daddy

"bibi ambilin obat luka ya bi sama air hangat" ucap alena

"tante om dan sean duduk mari" ucap alena

"ini non" ucap bibi

"shean ini obat dan kompres muka kamu ya. Tante om ini diminum dulu. Alena lihat mama dulu ya" ucap alena

Alena sesampai di kamar mama. Melihat mama sadar

"mama. Mama jangan ninggalin alena ya" ucap alena mememluk mama

"iya alena kenapa sih jadi cengeng" ucap mama

"bryan mama mau bicara sama kamu" ucap mama

"mama alena kebawah dulu ya" ucap alena cup

Bodyguard (1-21 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang