Senin pagi hari termales bagi para siswa,termasuk dena. saat ini memasuki masa orientasi siswa dimana penugasan dan pengujiam mental oleh mentor dimulai, ya bisa terbayangkan saat ini dena memasuki kelas berapa?.
dena saat ini masuk kelas 7 SMP dimana para anak masih bermanja manja dengan orang tua nya, sedangkan dena ia hanya bisa mengamati bagaimana komunikasi teman-teman dengan orang tua mereka.
dalam hati kecilnya dena berharap orang tuanya sama seperti orang tua mereka,tapi.... dia tak terlalu ingin membanding bandingkan dirinya dengan orang lain, karna hal itu akan menyakiti hati dirinya.
Orang tua dena resmi bercerai saat dena berusia 12 tahun lebih tepatnya saat dia kelas 6 Sd . Mental nya terus di uji dimulai dari pertengkaran kedua orang tuanya yang tiap hari ke hari tidak ada habisnyaa, ditambah beberapa bulan kemudian ayah nya menikah lagi dengan seorang gadis berusia 20 tahun.
Dena selalu berharap ibu tirinya ini bisa menjaganya,mendidiknya,mencitai dengan sepenuh hati,tapi semua itu diluar kendali dirinya. Dena yang terlalu berekspekstasi yang tinggi hingga ada disaat semua itu tidak sesuai dengan harapan.
oh iya Dena memiliki adik laki laki yang umurnya tidak terlalu jauh yaitu 3 tahun lebih muda dariku, ya dia memilih untuk tinggal bersamaku dan ayahku.
kembali lagi..
Hari ini hari pertama dena di ospek ya dengan membawa perlengkapan saat ospek pada umunyaa, awalnya dia berniat sekolah aliyah /pesantren alih alih sekolah negeri, tetapi dengan keteguhan hati ia ingin selalu bersama ayah walaupun selalu diberi rasa sakit.
Dena selalu berharap ibu tirinya menyiapkan perlengkapan dan sarapan untuknya,tapi semua itu hanya mimpi semata.
Suatu hal yang sepele tapi bagi seorang anak itu adalah kebahagiaan yang tidak pernah terlupakan.
maka dari itu temen temen jangan menyepelekan sesuatu hal,karna apa ?tiap orang berbeda cara mengartikan tindakan.
_________________________________________
Maaf ya readers karna saya dalam proses belajar menulis,merangkai kata.
mohon maaf kalau banyak typo selamat membaca dan jangan lupa diberi tanda jika sudah membacaa;)))
YOU ARE READING
Broken
Non-Fiction" Disaat diri selalu menerima keadaan tapi keadaan malah memberi luka ". -Alya dewi ini tentang Rasa sakit yang tak kunjung usaii
