PROLOG

2.8K 125 3
                                    

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Seorang lelaki tampan sedang berjalan guntai tanpa arah di tengah derasnya hujan, dan tentu saja jadi pusat perhatian orang orang disana, ada yang memandangnya dengan tatapan iba ada juga yang menatapnya dengan risih. Ia memutuskan untuk istirahat di sebuah halte bus yang ada didekatnya.

Beberapa saat kemudian ada seorang wanita paruh baya yang menghampiri-nya, wanita itu menepuk bahu lelaki itu dengan lembut sambil berkata "Nak, ikut ke rumah ibu yuk, lihat bajumu semuanya basah, nanti kamu sakit..."

Ia hanya menatap kedua mata wanita itu dengan tatapan yang tak bisa di artikan, lalu menunduk kembali. "Saya gak kenapa-napa, bu." Ucapnya.

Wanita itu hanya tersenyum hangat dan memandang derasnya air hujan yang turun malam itu, keadaan disana sangat canggung, hanya ada suara hujan yg menemani mereka berdua. Beberapa saat kemudian Wanita itu kembali bersuara.

"Kamu masih muda, masih punya hidup yang panjang dan masa depan yang cerah. Saya gak tau kamu lagi ada masalah sebesar apa, tapi sebesar apapun masalahmu jangan acuh sama kesehatan kamu." Setelah berkata demikian wanita itu menggenggam tangannya.

"Sebaiknya kamu istirahat dulu dirumah saya, setelah keadaanmu membaik kamu pikirkan apa yang harus kamu lakukan kedepannya, tenangin hati kamu dulu, jangan seperti ini, gak ada gunanya... yang ada keadaan kamu semakin memburuk."

Lelaki itu memutuskan untuk ikut dengan wanita paruh baya yang sangat amat baik hati itu, setelah hujan agak reda mereka berdua beranjak dari halte bus dan menaiki bus yang berhenti disana. Tidak lama bus-nya berhenti, setelah mereka turun dari bus mereka berjalan kerumah wanita baik itu.

Sesampainya dirumah, wanita itu menyuruhnya untuk mandi, "Tapi saya gak bawa baju..." Wanita itu tersenyum "Saya pinjamkan baju anak saya," Setelahnya wanita itu mengambil baju dan memberikannya ke lelaki itu.

"Sana mandi dulu. Oh ya, panggil saya Bu Yona saja" Ucapnya sambil tersenyum.

Setelah selesai mandi ia pun keluar dan mendapati Bu Yona yg sedang duduk di sofa, mereka bertatapan dan Bu Yona melambaikan tangannya "Sini duduk, diminum teh hangatnya"

Ia hanya tersenyum dan mengangguk pelan, lalu menghampiri Bu Yona. Setelah duduk disebelah Bu Yona ia meminum teh-nya lalu ia menunduk "Makasih, bu."

Bu Yona mengusap punggungnya "Sama-sama, Namamu siapa?"

"Topan Lesmana." Jawabnya pelan.

"Nama yang bagus. Kamu sudah makan belum?."

"Sudah, bu." Ucap Topan, Ia berbohong.

"Ya sudah, sekarang tidur gih."

"Saya diusir sama orang tua saya." Ucap Topan dengan tatapan kosong.

Bu Yona hanya terdiam, begitu pula dengan Topan, Bu Yona sudah membuka mulutnya ingin berbicara namun Topan kembali bersuara.

"Mereka bilang, saya tidak pantas hidup lagi, saya tidak normal, dan saya makhluk yang sangat kotor. Mereka semua membenci saya dalam sekejap. Sepertinya saya memang tidak pantas, saya sudah mematahkan hati mereka dan mengecewakan mereka."

"Kamu salah Topan." Mendengar itu Topan menatap mata cantik Bu Yona, seakan-akan bertanya kenapa?.

"Kamu salah... kamu pantas untuk hidup. Mereka tidak mungkin membenci kamu, mereka hanya kecewa. Ibu gak tau kesalahan kamu apa, tapi mereka gak akan pernah membenci kamu, kenapa? karena kamu bagian dari mereka, darah daging mereka."

TOPAN [JAEYONG]Where stories live. Discover now