ཻུ☽。Sweet Night 〜

54 3 90
                                    

🌙 ·  ·  ·  ──────── · ·  · 🌙
The Moon, The Stars, and Illussion
NakanoDistrict Project
🌙 ·  ·  ·  ────────  · ·  · 🌙

🌙 ·  ·  ·  ──────── · ·  · 🌙The Moon, The Stars, and IllussionNakanoDistrict Project🌙 ·  ·  ·  ────────  · ·  · 🌙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari tetap memancarkan cahaya. Membuat bentangan lebar sang nabastala bersinar cerah. Menghangatkan pun membuat gerah makhluk hidup yang ada. Betapa lega dengan semilir angin terasa pula di hari yang masih terus berjalan seperti biasa.

Namun, entah apa yang membuat seorang dokter pria berusia 32 tahun yang bernama Mori Ougai itu terus melihat ke hamparan kota Yokohama yang masih sama berjajarkan berbagai bangunan megah dengan beberapa kendaraan yang berlalu lalang pun seolah tenggelam di antara lautan manusia yang masing-masing memfokuskan diri pada pekerjaan mereka. Sebuah pemandangan yang biasa seperti hari-hari sebelumnya.

Dan sebuah kegiatan biasa di saat yang sama, yaitu menunggu sesosok gadis muda yang selalu terlihat bersepeda menuju rumah sakitnya. Alih-alih menunggu kedatangannya untuk memenuhi janji konsultasi pun sesungguhnya ia menyembunyikan rasa kekhawatiran jauh dalam dada.

"Hora, Rintarou! Kau ingin terus diam di sana selama dia tergeletak, ha?!" seru seorang gadis manis berusia dua belas tahun yang menjabat sebagai perawat yang membantu Mori Ougai itu, setelah mendobrak masuk tanpa memikirkan nasib pintu ruangan dokter pria tersebut yang kian rapuh.

Mori tetap berdiam diri dan masih mengamati pemandangan di balik jendela ruangannya di rumah sakit ini seraya membatin, "Keras kepala sekali." Pun menghela napas, ketika mendapati kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh seorang gadis pengidap narkolepsi.

Sesosok gadis yang menjadi pasien tetap dan memiliki janji konsultasi dengan Mori yang menunggu kedatangannya di rumah sakitnya ini.

Tak heran jika dokter pria itu tak bosan-bosan mengamati kota yang sama siklusnya setiap hari hanya demi mengetahui apa yang akan terjadi pada gadis muda pengidap narkolepsi tingkat akut ini selama perjalanan menuju rumah sakit, walau sesungguhnya janji yang dilakukan hanya dua kali dalam tujuh hari.

Dan kemacetan lalu lintas di balik jendela rumah sakit ini dikarenakan penyakit sang gadis yang mulai kambuh menyebabkan dia tertidur tiba-tiba di jalanan adalah yang sering terjadi.

"Rintarou!"

"Ah, ha'i, ha'i, Elise-chan! Saatnya menolong dia, ya?"

"Pokonya cepatlah, bodoh!"

Segera dua tenaga medis itu menuju ke tempat kejadian perkara guna menangani kemacetan, sebelum berubah menjadi kecelakaan. Keduanya fokus kepada sesosok gadis yang tergeletak dengan tidur lelap di jalanan sampai-sampai banyak pengendara yang mulai emosian.

Rupanya mereka hanya fokus pada ketidaknyamanan. Tak heran jika tak ada yang turun tangan untuk memberi belas kasihan. Untuk itu Mori menggendong si gadis ala bridal style tanpa segan. Entah karena kewajiban pekerjaan atau memang sudah menjadi sebuah kebiasaan.

ཻུ☽。Sweet Night 〜 O. Mori × A. ArinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang