Hugo hanya melirik ke arah Denzel sejenak, kemudian ia kembali menatap ke arah wajah Aric.

"Kami hanya ingin bertanya, apa kamu tau sesuatu tentang pembunuhan itu? Tapi jika kamu terlihat mencurigakan...siap-siap saja, kedua tanganmu itu akan terborgol." Kata Aric yang menunjukan senyum ramahnya yang palsu.

"Tanyakan semua pertanyaanmu. Dengan senang hati aku akan membuang waktu istirahatku hanya untuk menjawab pertanyaan yang tak penting ini." Ketus Hugo.

"Ck! Dasar sombong! Aku paling malas menanggapi orang seperti ini!" Kesal Brian di benaknya.

"Tau wanita ini 'kan?" Tanya Brian sambil menunjukan foto Alice yang ia dapat dari nenek Alice sendiri.

Hugo lalu mengangguk pelan. "Aku pernah mengantarnya."

"Sampai mana kamu mengantar Alice?" Tanya Aric.

"Bangunan tua di Cascandel woods." Jawab Hugo yang tetap menunjukan wajah dinginnya.

"Ada hal yang mencurigakan di sana?" Tanya Aric lagi. Hugo menggelengkan kepalanya, menandakan jika tak ada hal apapun yang patut ia curigai.

"Boleh kami periksa isi taximu?" Tanya Brian.

"Terserah!" Sahut Hugo sinis.

Brian kemudian mengulurkan tangannya, meminta kunci taxi pada Hugo, dengan kasarnya Hugo lalu memberikan kunci taxinya.

Selanjutnya Brian dan Aric mulai menyelidiki taxi Hugo, mulai dari bawah bangku, bagasi, laci dashboard dan lainnya.

Hingga atensi Aric teralihkan setelah melihat kantung plastik berwarna hitam yang tampak terisi oleh sesuatu.

Aric lalu mulai mengambil kantung plastik itu dari bawah bangku belakang dan membawanya ke luar dari mobil. Saat Aric hendak memeriksa isinya, Hugo tiba-tiba merampas kantung plastik itu dan sontak membuat Aric terkejut sekaligus heran.

"Ada apa?" Tanya Aric kemudian.

"Jangan sentuh barang-barangku!" Ucap Hugo sedikit emosi.

"Berikan padaku, aku akan mengembalikannya jika itu tak mencurigakan." Kata Aric yang mencoba meraih kantung plastik itu dari tangan Hugo.

Hugo terus melindungi kantung plastik itu dan enggan memberikannya pada Aric. Pertengkaran di antara Hugo dan Aric berhasil menarik perhatian Brian. Rekan Aric itu kemudian segera menghampiri keduanya.

"Hugo berikan saja. Lagi pula kamu tak membunuh Alice 'kan?" Tanya Aaron sekaligus menyuruh Hugo untuk memberikan kantung plastik itu kepada sepupunya agar masalah cepat berakhir.

"Diamlah! Kamu tak tau apa-apa!" Kata Hugo sinis.

Ini pertama kalinya Hugo bersikap seperti itu. Ya, walaupun ia sangat dingin, tapi Hugo tak pernah bersikap kasar pada sahabatnya.

Saat Hugo masih menatap Aaron dengan tajam, Brian kemudian mengambil kantung plastik dari tangan Hugo secara tiba-tiba yang tentunya berhasil membuat Hugo terkejut.

Brian mencoba menjauh dari Hugo, sementara Hugo terus berusaha mengambil kembali kantung plastik itu. Keributan di antara keduanya tak bisa dileraikan.

Brian terus menjauhkan kantung plastik itu dan Hugo tak henti-hentinya mencoba merebut miliknya yang di ambil paksa.

Para supir taxi pun merapat karena mendengar keributan, beberapa dari mereka juga mencoba menghentikan keributan di antara Hugo dan Brian.

"Hugo jangan membuat keributan! Jika bos sampai tau, kamu akan kena masalah." Kata salah satu supir taxi yang berusia sekitar 40 tahunan.

"Tapi mereka mengambil barang-barangku!" Sahut Hugo sambil menunjuk ke arah Brian yang tengah memegang kantung plastik milik Hugo.

"Kembalikan barang itu pada pemiliknya! Jangan buat keributan di sini!" Suruh supir taxi lainnya.

Aric lalu mulai menjelaskan jika dirinya dan Brian adalah detektif yang sedang menyelidiki kasus pembunuhan. Niat ia dan rekannya hanya ingin memeriksa atau menyelidiki Hugo selaku orang yang dicurigai sebagai orang yang terakhir Alice temui. Oleh karena itu Aric dan Brian menyelidiki semua barang-barang Hugo.

"Jadi tolong ijinkan kami menyelidiki semuanya." Pinta Aric.

Setelah mendengar penjelasan Aric, para supir taxi itu akhirnya menyuruh Hugo untuk memberi ijin pada kedua detektif itu untuk menyelidikinya.

"Hugo, biarkan mereka menyelidiki. Lagi pula bukan kamu pelakunya, kamu tak perlu takut." Kata salah satu supir taxi.

Hugo hanya terdiam menatap Brian dengan kesal, ia sama sekali tak menggubris rekan satu pekerjaannya.

Kemudian Brian sedikit mengangkat kantung plastik itu seraya berkata, "Mau tak mau kamu harus mengijinkan kami untuk membuka kantung ini 'kan?" Setelah itu Brian menaruh kantung plastik itu di tanah. Dengan di bantu Aric, mereka lalu mulai membuka isi dari kantung tersebut.

Awal yang di temukan Brian dan Aric hanya sebuah jas hujan berwarna hitam, selanjutnya mereka menemukan sepasang sepatu boots. Dan...yang terakhir mereka temukan adalah sebuah golok dengan dihiasi darah kering yang membuat semua orang lantas menatap Hugo dengan tatapan terkejut.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now