Kisah Kasih di Sekolah

4 0 0
                                    

Olivia Sasmita saat ini memasuki Sekolah Menengah Atas sebagai siswi tahun ajaran baru maka dirinya diwajibkan untuk mengikuti MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Seperti siswa baru lainnya dirinya diwajibkan memakai atribut yang sudah diperintahkan oleh para kakak kelas dari OSIS. Oliv sebenarnya paling tidak suka dengan keramaian namun karena harus menyelesaikan pendidikannya jadi mau tidak mau suka tidak suka ya harus bisa beradapatasi walau tidak nyaman. Oliv memang orang yang introvert maka dari itu sangat tidak nyaman jika berada ditengah orang banyak dan lingkungan baru. Di rumah saja Oliv hanya mempunyai Vichan dan Adon sebagai teman bermain. Ya jadinya begini ketika di sekolah baru dirinya hanya bisa menyendiri. Sendiri itu nyaman bagi Oliv daripada harus berubah menjadi orang lain demi mendapatkan teman. Ya kalau mau berteman dengan Oliv ya harus menerima dirinya apa adanya bukan ada apanya.

Sinyo Herlambang sekarang sudah naik menjadi kelas XI dirinya yang extrovert memudahkan untuk mempunyai banyak teman meskipun di kelasnya saat ini banyak dari kelas yang berbeda saat dirinya di kelas X. Mendapatkan banyak teman dan kelas yang nyaman membuatnya rajin ke sekolah walau hasil akhirnya nilai yang tidak terlalu tinggi karena banyaknya saingan namun tekadnya untuk dapat menyelesaikan pendidikan demi membantu perekonomian keluarga sangat besar itu yang menjadi bekalnya berangkat ke sekolah setiap harinya. Walau sifat Sinyo extrovert mudah bergaul dengan semua orang namun dirinya tidak seperti kawan-kawannya yang lain memiliki pacar. Karena bagi dirinya bisa sekolah saja sudah Alhamdulillah jadi fokus saja ke sekolah soal dapat pacar itu urusan ke sekian. Masa iya nanti punya pacar gak traktir? Itu yang menjadi pemikiran Sinyo untuk jajan sendiri saja sudah sulit apalagi ditambah ngejajanin pacar. Banyak adik kelas yang curi-curi pandang ke arahnya namun dirinya gak mau kegeeran mengira mereka suka dengannya palingan juga mereka ngelihatin karena dirinya aneh.

Walau tahun ajaran baru karena untuk menyambut HUT RI di bulan Agustus maka seluruh siswa dari semua kelas diwajibkan untuk mengikuti bermacam-macam lomba yang disediakan oleh pihak sekolah minimal setiap siswa mengikuti satu perlombaan. Oliv mendaftar perlombaan basket karena selain gemar dengan olah raga tersebut juga karena hanya itu yang menarik minat Oliv sebagai anak baru. Acara pun di mulai dengan siswi kelas X melawan kelas XI dan untuk yang keluar sebagai juara nanti akan melawan kelas XII. Oliv bermain dengan cukup cekatan dirinya lebih senang berdiri di dekat ring untuk mengambil bola yang memantul ( rebound ) lalu mengoper ke teman satu teamnya. Jika sedang bermain basket seperti ini maka Oliv bisa bekerja dengan tim karena dengan bermain basket Oliv bisa menjadi orang yang berbeda. Kalau kata Vichan dan Adon basket itu sebagian hidupnya Oliv karena hanya dengan bermain basket Oliv bisa berbaur dengan orang lain meskipun tidak mengenal sama sekali. Tim kelas X yang terdiri dari Oliv, Maya, Inggit, Citra dan Indri lebih unggul dari kelas XI hal itu menyebabkan salah satu dari pemain kelas XI mulai bermain secara kasar. Oliv merasa santai saja karena dirinya jarang ketengah lapangan untuk berebut bola sedangkan yang lainnya sudah banyak yang mendapat cakaran bahkan terdorong oleh kakak kelas tersebut. Di saat kakak kelas tersebut melempar bola ke ring ternyata bola tidak masuk dan memantul Oliv merasa ini kesempatannya untuk rebound dan kemungkinan bisa menambah angka untuk timnya. Yes akhirnya Oliv berhasil merebound dan mengopernya kepada Maya yang dilanjutkan operan ke Inggit lalu menghasilkan angka untuk timnya. Analisa Oliv saat mengoper bola basket di lapangan selalu keren kalau kata Vichan. Vichan selalu hadir menemani Oliv saat bertanding basket sayangnya kali ini Vichan tidak bisa menonton karena mereka berbeda sekolah. Oliv berusaha merebound kembali namun kakak kelas tersebut berbuat kasar dengan menarik kaki Oliv hingga terjatuh dengan benturan keras ke lapangan. Oliv merasakan sakit kakinya tidak tertahankan sampai jatuh tidak sadarkan diri. Dirinya dibawa ke UKS ( Unit Kesehatan Sekolah ) dengan segera untuk mendapatkan pertolongan pertama sesampainya di UKS tidak ada yang berani mengobati dikarenakan kakinya mengalami patah tulang. Guru olah raga memutuskan untuk Oliv segera diantar pulang ke rumahnya.

Oliv akhirnya tiba di rumah entah diantar oleh siapa, dirinyapun tidak mengetahui karena begitu sadar tadi yang dirasakannya hanya sakit yang teramat pada kakinya. Bu Ece yang memang selalu ada di rumah telah mengetahui cerita mengapa anak paling tuanya pulang sebelum waktu bahkan sampai harus dipapah beberapa orang temannya untuk sampai ke dalam rumahnya. Bu Ece tidak banyak berbicara ataupun marah karena baginya semua percuma toh sudah kejadian memang anak tertuanya ini sangat mencintai basket jadi mau dilarang atau bagaimanapun pasti akan tetap bermain basket lain halnya dengan Pak Ence yang akan marah ketika mengetahui putri tertua dan kesayangannya patah kaki karena basket pasti mengamuk karena dari awal beliau sangat tidak mengijinkan Oliv bermain basket. Benar saja amarah begitu besar meliputi Pak Ence ketika pulang kerja melihat Oliv patah kakinya akibat bermain basket, sasaran amarahnya bola-bola basket tersayang Oliv semua dikempiskan demi tidak ingin melihat sang putri terluka kembali karena bermain basket.

Lain halnya dengan Oliv yang sedang tertimpa musibah patah kaki di sekolah saat ini Sinyo sedang berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Seperti biasa mereka akan nongkrong dahulu sebelum pulang sekolah biasa nungguin gebetan masing-masing lewat. Sinyo memiliki kelompok pertemanan yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Walau banyak yang menyangsikan tulusnya pertemanan mereka. Karena banyak terjadi dalam hidup ini jika pertemanan laki-laki dan perempuan pasti ada salah satunya mengharapkan atau bahkan keduanya namun nyatanya sampai saat ini pertemanan mereka tulus itu yang selalu terlihat entah ada yang menutupinya ataupun tidak kita tak pernah tau takdir mana yang menanti. Setelah puas menunggu dan melihat gebetan masing-masing akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Sinyo seperti biasa akan boncengan dengan teman mainnya di rumah yang beda kelas karena biasa pulang dan pergi bersama.

Diawal semua belum terjadi karena antara mereka belum pernah saling bertatap muka. Sampai ketika kaki Oliv sudah sembuh seperti sedia kala dirinya kembali melalui hari-hari di sekolah sekedarnya saja bertegur sapa dengan teman-teman sekelasnya. Oliv punya seorang Abang angkat yang sama seperti Sinyo satu tingkat di atas Oliv namanya Awan. Oliv yang sering menemui Awan karena selain Vichan dan Adon hanya Awanlah tempat Oliv bisa berbagi cerita. Keseringan diajak ke tempat Awan terkadang juga tanpa diajak sudah datang dengan sendirinya akhirnya Oliv sempat dekat dengan salah satu teman sekelasnya Awan namanya Mahmud.

Oliv yang dekat dengan Mahmud suka bermain ke kelasnya dan tanpa sengaja Oliv bertemu dengan Sinyo untuk pertama kalinya. Dari awal pertemuan dengan Sinyo entah mengapa hati Oliv rasanya selalu menghangat dan jantung selalu saja berdetak dengan cepat dan lumayan kencang apalagi kalau tanpa sengaja melihat senyum Sinyo seperti terhipnotis rasanya menjadi ingin ikut tersenyum. Oliv yang dahulu terkenal dengan sikap introvertnya mulai belajar membuka diri mulai banyak berinteraksi bahkan bercanda tawa dengan teman sebangkunya.

Oliv meskipun mulai membuka diri namun terkadang masih suka menyendiri hingga akhirnya bertemu dengan Okta teman seangkatan Mahmud, Awan juga Sinyo. Lebih tepatnya Okta ini teman sepermainan Sinyo di rumah. Beda dengan Sinyo, Awan, Mahmud bahkan Oliv juga anak-anak sekolah lainnya Okta tinggal di sekolah dirinya hanya pulang di hari sabtu sebab menyambi bekerja sebagai salah satu petugas kebersihan di Sekolah. Semua itu demi bisa tetap belajar dan sekolah hingga lulus. Di sini Oliv merasa amat beruntung bisa berkenalan dengan Okta karena bisa membuatnya lebih menerima keadaan dan lebih bersyukur tanpa harus bersusah payah bisa sekolah walau bukan di sekolah favorit.

================================
Meski bukan di Sekolah Favorit kita tetap bisa berprestasi juga Kok. Karena yang menentukan prestasi kita itu bukan dari seberapa favorit sekolah kita tapi dari seberapa besar usaha kita untuk meraih prestasi tersebut.

OLIVIA & SINYO ( Perjalanan Menemukan Cinta )Where stories live. Discover now