Sayup-sayup dia mendengar suara rintihan di ruang kamar milik Yang Yang.
Zhan meremas dadanya yang berdetak sangat kencang.

Gluk

Zhan menelan ludah susah payah, kemudian dia melangkah lagi untuk mendekati kamar Yang Yang.

Aahh ... ahh, Ge ... yess ... aah enak sekali, Ge, lebih ... ken ... cang ... aahh ...yeaaah

Terdengar suara erangan dan jeritan nikmat seorang wanita di dalam kamar Yang Yang.

Diam!! Tutup mulutmu!! Hahhh ... aahh ...."

Zhan menghentikan langkahnya lagi, badanya terasa panas dingin. Dia  sangat mengenali suara itu. Kemudian dia melangkahkan kakinya lagi.

"Stop, jangan ke sana Zhan!" perintah Zhan dalam hati. Tetapi kakinya tidak mau menurut, Zhan semakin mendekati kamar Yang Yang.

Deg Deg Deg

Suara debaran jantungnya semakin kencang sampai memekakkan telinga. Saat dirinya sudah berdiri di depan kamar Yang Yang yang ternyata pintunya terbuka, tiba-tiba seperti ada kilat menyambarnya.

Dadanya terasa sesak saat melihat pemandangan di depan matanya.
Zhan melihat dua tubuh telanjang bulat yang saling melekat dengan keringat membasahi tubuh keduanya. Mereka bercinta dan berciuman panas di depan mata Zhan.

"Aahh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aahh ... lebih kencang Ge .. ahhh ... aaahh ... yaaah aaahh ... aahhh!!" jerit wanita itu dengan suara binalnya.
Bisa Zhan lihat, mereka sangat menikmati pergumulan itu, kuku jari wanita itu menancap di punggung kekasihnya. Erangan demi erangan semakin keras beriringan dengan hujaman keras dari Yang Yang.

Zhan mengenali siapa wanita yang sedang bercinta dengan kekasihnya itu. Ya, dia adalah Cheng Xiao, sahabat karib Zhan sendiri. Kepala Zhan terasa berat, pikirannya kosong, tubuh Zhan lemas.

“Mengapa ...?" bisik Zhan pelan.

Air mata menetes tetapi Zhan tidak mempedulikannya. "Apakah begini rasanya sakit hati karena dikhianati?"

Mereka masih bercinta tanpa tahu keberadaan Zhan yang berdiri di depan pintu kamar. “Bodohnya aku mencintai pria straight. Aku seharusnya sadar diri."

Zhan berbalik pergi meninggalkan mereka yang masih bergumul panas di dalam kamar.

Flashback Off,
.

"Bunny!" teriak Yibo, dia merengkuh tubuh Zhan yang pingsan.

Pria yang menabrak Zhan tadi melangkah mendekat karena khawatir, "Tuan, teman anda tidak apa-ap-" Langkahnya terhenti ketika mengenali wajah pria yang pingsan itu. Tubuhnya seperti disambar petir. Wajah kekasih hatinya yang selalu menghantuinya, wajah kekasih yang masih dicintainya, wajah seseorang yang selama ini dia cari-cari, sekarang berada di depan matanya.

You Are Mine (Yizhan) Tamat di PDFWhere stories live. Discover now