Bu Vina yang melihat anaknya kembali bersikap seperti itu hanya bisa menatapnya dengan nanar. Dia tidak bisa memaksa Brian saat ini, karena dia sangat paham ini tidaklah mudah bagi anak semata wayangnya itu.

"Mama juga ikut bersalah akan semua ini" ucapnya pelan saat melihat Brian yang melangkah naik ke lantai dua

[•🖍️•]

"Gimana kondisinya ma?" tanya Brian dengan nada panik

"Menurun. Semakin menurun" terang Bu Vina dengan air mata yang menetes dari kedua pelupuk matanya

"Brian"

"Mama rasa ini saatnya" sambungnya dengan suara bergetar

"Saatnya apa?" tanya Brian dengan wajah bingung

"Menuruti keinginan Vierney" jawabnya dengan terbata-bata

"Menikah dengan Vas" sambungnya dengan suara yang terdengar sesak akibat tangis yang tak berhenti setelah melihat kondisi keponakannya yang sudah tak sadarkan diri akibat sakit yang diidapnya.

"Mama mau, kamu penuhin keinginan Vierney. Lepaskan Shane dan menikah dengan Vas!" tegas Bu Vina seakan kehilangan akal

"Mama sadar ga sih sama apa yang mama ucapin barusan?!" tanya Brian dengan nada sinis

"Mama sadar!"

"Kalau mama sadar, kenapa mama ngomong kaya gitu?!" tanya Brian dengan nada yang meninggi karena emosi yang mulai membuncah

"Ini semua demi Vierney!"

"Mama juga udah tau semuanya tentang Vas. Dia hidup sendiri di Jakarta, papanya sudah meninggal dan mamanya tinggal di Melbourne. Mamanya Vas menitipkan Vas pada Vierney disini. Tapi kamu lihat kan kondisi Vierney seperti apa sekarang? Bisa dia jaga Vas dengan kondisinya yang seperti itu?!"

"Aku ga bisa!" tolak Brian

"Ga bisa kenapa?!"

"Aku ga mungkin mengkhianati Shane ma! kata Brian dengan nada yang semakin meninggi

"Kenapa ga mungkin?!"

"Kenapa Brian? Jawab mama! Kenapa?!" tanya Bu Vina dengan nada yang tak kalah tingginya karena emosi yang tertahan

"Apa mama tega sama Shane?! Kalau mama kaya gini sama aja mama nge-khianatin Shane ma! Kita berdua mengkhianati Shane!" seru Brian yang mulai kehilangan kontrol

Bu Vina terhentak mendengar ucapan anaknya itu. Dia sadar bahwa ini akan sangat menyakitkan untuk Shane, Brian dan juga dirinya. Tapi tidak ada cara lain yang bisa dilakukan sekarang ini untuk bisa membuat Vierney bahagia, di sisa akhir hidupnya.

"Bapak, ibu harap tenang! Jangan ribut disini! Ini rumah sakit!" tegas seorang suster yang kesal akibat suara ribut mereka yang memekakan telinga

Brian yang sudah dipenuhi dengan amarah hanya bisa mengacak-acak rambutnya dengan rasa frustasi, wajahnya pun memerah karena emosi yang meledak.

"Egois!" hardik Brian pada Bu Vina dengan tatapan tajam dan lantas pergi dari hadapan ibunya itu

[•🖍️•]

Brian melangkah masuk ke dalam kamarnya dan melepaskan Ryo yang berada di dalam dekapannya ke atas kasur.

"Sssttt...sssttt...sssttt" suara Brian terdengar saat Ryo menggeliatkan badannya

KITA YANG TAK SAMAWhere stories live. Discover now