33

4.9K 473 47
                                    

Happy reading. Jngn slh lapak ya neng. Skian.

Plis. Ga bisa ngetik NC gmn ini :/

Gw skip aj ya..

LuMi Lapak
(bxg)
Ga suka skip aja.
.
.
.
.
.

"LAMI !"

.

Jika saja itu bukan Lucas, Lami mungkin sudah menusuk orang yang menekan bel pintu kamar hotelnya seperti kesetanan itu.

"Wanita gila !!" Kalimat  dari Lucas setelah pintu kamar dibuka oleh lami menjadi penyapa pagi ini.

Senyum Lami mengembang melihat muka bantal Lucas yang bahkan tidak srmpat mencuci muka ataupun menggosok giginya.

"1 : 0"

"Ha ?"

Lucas berkacak pinggang dengan masih menetralkan nafasnya yang memburu. Setidaknya itu adalah akibat dari dia tidak menggunakan lift dari lantai satu hingga ke lantai 5 karna penuh sesak.

Lami tidak menjawab. Ia hanya berjalan masuk ke dalam kamarnya tanpa mempersilakam Lucas masuk. Tapi ya Lucas tau kebiasaan Lami yang buruk. Ia tau hampir keseluruhan kebiasaan tidak sopan gadis itu. Jadi dia merasa harus mengimbanginya juga. Sehingga ia masuk ke dalam dan menutup pintu terlebih dahulu sebelum duduk di sofa ruang tamunya seperti ini adalah kamar inapnya sendiri.

"Mendadak ?" Tanya Lucas yang melihat Lami berjalan ke arah pantry dapur yang ada di dekat ruang tamu tersebut.

"Siapa bilang ?"
Lami malah balik bertanya.

Lucas beradu tatap dengan lami yang kemudian dibuahi sebuah tawa kecil dari gadis yang kini tidak menggunakan satupun riasan di wajahnya.

Jujur, Lucas lebih menyukai sosok yang sekarang dari pada Lami yang biasanya. Meskipun bengkak dan merah dimatanya tidak dapat memungkiri apapun jika Lami menderita dalam sendirinya.

Ia tidak memiliki tempat untuk berkeluh kesah. Tidak ada orang yang menjadi penyemangatnya. Tapi ia tetap bertahan. Sanggup hidup dengan makian dan gunjingan sana-sini hanya untuk rasa sakit hatinya. Ya, luka dihati Lami lah yang menjadi penguat dan penyemangatnya sekaligus. Menjadi daya extra yang dimilikinya.

Meskipun sekarang dapat Lucas lihat dengan jelas jika daya itu sudah habis.

"3 jam katamu. Jam 7." Lucas memperhatikan jam dinding di ruangan tersebut dan mengingat pembicaraan mereka yang singkat di telepon.

Untungnya jalanan masih belum terlalu macet pagi buta ini. jadi Lucas yang tiba-tiba menjadi ghost rider tidak terlalu kedulitan mencapai hotel dalam waktu 30 menit.

"Ouh. Salah hari. Ternyata besok."

Walaupun kesal, Lucas menghela nafas lega.

"Dasar gadis gila."

Lami berjalan mendekat kepada Lucas, melemparkan sebuah kaleng minuman soda dingin yang diambilnya dari kulkas.

Lucas mengamati minuman itu ditangannya.

"Soda ?" Tanyanya heran.

Ia beranjak berdiri dari tempat duduknya dan kembali membuka kulkas 4 pintu milik lami. Benar saja. Semua hal di dalam kulkas besar tersebut hanya berisi bir, soda, dan beberapa jenis minuman keras.

Lucas berbalik dan menatap datar pada Lami.

"Dari pada kuberi wine kan ?"

Lami seolah membela diri tapi tidak benar-benar melakukannya.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDWhere stories live. Discover now