31 end

6.3K 802 205
                                    

Jangan salah lapak. Cari lapakmu.


Udah happy end kan ? Bingung ? Ayo gw ajak kemasa lalu. Eakkk
Alur agak lebih cepet ya. Maaf. Soalnya biar cepet kelar.

Untuk mendalami ayo :
Setel tulisan ke "Serif" sambil dengerin lagu Happier dari  Ed-Sheeran
(Pencet tombol play media di sampul atas judul sambil baca, okey)

.
.
.
.
.
.

Hari-hari Min Hyung dilalui dengan bersama Haechan. Pagi buta datang membawa yogurt dan sarapan, lalu bersama Haechan sepanjang hari. Menuruti semua keinginan dan kemauannya. Lalu pulang ke rumah saat malam.

Hari itu. Sayangnya, terjadi sesuatu.

Baru saja Min Hyung sampai di rumahnya, telpon dari sang ayah yang menyuruh ia menjemput Haechan menjadi pertanda buruk.

Mereka bergegas ke rumah sakit. Kondisi Renjun cukup jauh dari kata baik dan menjadi lebih buruk.

Jantungnya berhenti memompa darah hanya berselang 3 menit sebelum Haechan dan Min Hyung sampai.

Haechan terpuruk kala itu. Dunianya seolah hancur. Ia bahkan tidak sempat melihat sang adik atau bahkan mengatakan kalimat manis seperti biasanya. Emosinya meluap dalam tangisan panjang bahkan sampai sesudah pemakaman selesai dilangsungkan.

Johnny bahkan lebih parah. Jaehyun bahkan harus sabar memayungi laki-laki itu ditengah hujan di depan batu nisan anak yang selalu di sia-siakan nya.

Johnny tidak beranjak hampir dua hari dari makam Renjun hingga tubuhnya tumbang dengan sendirinya karna tidak makan dan minum.

Haechan tidak menyentuh apapun yang dihidangkan padanya. Ia hanya berada di kamar sepanjang hari. Sesekali Min Hyung menguping dan mendengar suara Haechan seolah berbicara pada sang adik lalu kemudian terisak dalam tangis.

Min Hyung tidak punya pilihan. Ia tidak ingin Haechan membahayakan kondisinya sendiri. Hari itu ia dan Lucas mengikat Haechan dan menyuruh dokter menginfus Haechan di atas kasurnya.

Setidaknya ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya. Sehingga tidak berdampak buruk pada sang anak.

Seminggu.

Ya, seminggu dihabiskan Min Hyung dengan tertidur di sofa kamar Haechan. Menemani Haechan pasca adiknya meninggal.

Jaehyun mengurus Johnny tentu saja di rumah sakit. Laki-laki itu terlihat sama mengenaskannya. Namun sesal terlihat lebih dakam berada di raut wajahnya.

"Mark..."

Min Hyung tersentak kecil.

Ia tertidur dengan menggenggam tangan Haechan di tepi kasur. Bahkan ia hanya terduduk di bawah ranjang beralaskan karpet bulu kamar.

Haechan mengigau. Ia demam. Suhu tubuhnya hampir 40derajat dan ia terlihat gelisah. Memanggil nama Mark berkali-kali.

Taeyong datang setelah Min hyung memberitahunya malam itu. Membantu merawat Haechan karna Min Hyung sendiri dalam keadaan yang tidak terlalu baik.

Ia melewatkan beberapa kali jam makannya selama seminggu ini. Mencemaskan keadaan Haechan membuatnya lupa akan kondisinya sendiri. Walaupun Haechan hanya terlihat seperti orang linglung.

Jam 10 malam, setelah suhu tubuh Haechan lebih turun dengan Taeyong yang telaten mengompresnya, Taeyong membangunkan Min Hyung yang tertidur disofa dan menyuruhnya pindah ke kamar.

"Biar bunda yang menjaga Haechan malam ini. Kau istirahatlah." Ucapnya dengan lembut.

Tapi bukannya menurut, Min Hyung mendudukkan sejenak tubuhnya dan menarik sang ibu untuk duduk, dan menjadikan pahanya sebagai bantalnya.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang