[set]

15.7K 1.8K 87
                                    

Ten memandang dengan heran ketika melihat Taeyong sudah sekitar lima kali bolak-balik ke toilet dengan membekap mulutnya.

Akhirnya karena penasaran, Ten mengikuti langkah Taeyong. Bisa ia dengar Taeyong seperti tengah memuntahkan sesuatu, karena khawatir ia pun buru-buru menghampiri Taeyong.

"Bubu, Kenapa bisa mual gini, masuk angin?"

Taeyong tak menjawab ia terlihat begitu lemas.

"Ayo-ayo biar aku bantu."

Ten pun membantu memapah adik kecilnya itu untuk duduk di tepi ranjang.

"Kamu masuk angin ya? Jangan terlalu cape ah sayangnya aku."

"Bubu mual, perut Bubu rasanya kaya di aduk-aduk gitu. Terus kepala Bubu juga pusing, hiks."

"Eh, eh jangan nangis gitu dong. Sini-sini,mau aku pijat? Apa mau minum obat aja, iya?" Ucap Ten panik.

"Ngga mau, Bubu mau tidur aja."

Sudah lebih dari satu bulan mereka tinggal bersama, Ten perhatikan sejak beberapa hari yang lalu, Taeyong memang terlihat pucat dan terkadang mendengar Taeyong memuntahkan sesuatu di toilet, tapi ini kemungkinan besar paling parah.

Ia tak mengerti apa yang harus ia lakukan. Ini sudah tengah malam, mana mungkin ia menghubungi orang tua Taeyong di malam hari seperti ini.

Ten mengelus surai Taeyong agar bocah yang masih menduduki bangku dua sekolah menengah pertama itu tertidur.

"Kok perut bubu keras gini?"

...

"Jaehyun bangsat! Badan lo berat bener asu!"

Jaehyun yang masih dalam keadaan tak sadar itu hanya meracau tak jelas. Kenapa juga ia minum hingga mabuk berat seperti ini! Merepotkan saja.

Dengan susah payah ia menekan digit apartemen sang kekasih. Ya, Ten, karena apartemen Ten lah yang jaraknya paling dekat, jika ia mengantarkan ke apartemen Jaehyun sendiri, bisa-bisa tubuhnya benar-benar patah tulang hingga ke rusuk-rusuknya.

Ia pun dengan tak lembut nya melemparkan tubuh Jaehyun pada sofa panjang di apartemen Ten itu.

"Bajingan, badan gue remuk semua." Gerutunya.

"Loh, sayang?"

Ten terkejut dengan keberadaan tiba-tiba sang kekasih dengan sahabatnya itu diapartemennya.

"Kenapa ngga bilang mau kesini?" Tanya Ten.

"Ini gara-gara si Jaehyun yang mabuk berat!" Keluh Johnny.

Johnny menepuk pahanya, mengisyaratkan Ten untuk duduk.

Ten menurut tanpa mengatakan apapun.

"Badan aku remuk banget ini babe~"

"Gara-gara si bongsor ini! Huhu, kita olahraga dikamar kamu yuk,"

Ten memutar bola mata jengah.

Ten menolak? Ow, tentu tidak. Walaupun begitu ia tetap mengangguk mengiyakan dan berakhir mereka melakukan kegiatan rutin mereka entah hingga pukul berapa.

Sedangkan di kamar sebelah, Taeyong mengerut dalam tidurnya. Sebenarnya tak benar-benar tidur, karena ia merasa perutnya sangat-sangat tak nyaman.

𝐌𝐢𝐧𝐢 𝐌𝐨𝐦 ✓【ᴊᴀᴇʏᴏɴɢ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang