19. 3 - 1 = Exit Door

20 1 0
                                    

Kai, Soobin dan Yuna masih dalam ruangan persenjataan dengan suhu yang semakin naik. Masing-masing dari mereka sibuk mencari jalur keluar. Seperti meraba-raba dinding, mengangkat setiap senjata yang tertempel rapi, membuka setiap lemari, dan lainnya.


Saat Soobin membuka lemari yang terletak di pojok ruangan, bukannya menemukan pintu keluar atau bahkan hint, dia malah menemukan pemanas ruangan yang sedang mengeluarkan suhu terpanasnya. Hampir saja dia terbakar kalau tidak ditarik Kai. Suhu menjadi semakin panas karena pemanas ruangan itu tidak memiliki halangan lagi untuk menyalurkan suhu ke dalam ruangan.


Yuna dan Soobin mulai tidak tahan, mereka menanggalkan baju masing masing sampai tersisa celana panjang dan atasan ketat yang biasa dipakai untuk dalaman baju. 

Sedangkan Kai, dia tidak sempat berpikir untuk melepas bajunya, sejak tadi dia berpikir bagaimana cara naik ke langit langit. Karena hanya disanalah ada lubang ventilasi yang sepertinya cukup untuk di lewati manusia.


Pintu lemari di pojokan ruangan lain tiba tiba terbakar, menampakkan pemanas ruangan jumbo lainnya yang membuat suhu ruangan semakin naik.

"KUNCI KUNCI! CEPET CARI KUNCI BUAT VENTILASINYA!"

Hueningkai atau Kai berteriak memerintah kedua rekannya, Yuna segera melaksanakan perintah dari teman kekasihnya.


Tapi bukannya menemukan kunci, Yuna malah menemukan kalau di bawah meja terdapat tabung gas disertai timer.

Yuna menarik paksa tabung itu, menunjukkannya pada Kai dan Soobin.

"Waktunya tinggal 3 menit!!"

"Shit! AYO CEPETAN CARI KUNCINYA!" 

Kai mencari kuncinya seperti orang kesetanan, dia mengobrak abrik semua benda di atas meja. Dan ternyata ketemu, ada satu kunci yang sebagian badannya menancap di tengah meja.


Yuna Kai dan Soobin langsung menaiki meja dan berusaha menarik kunci kecil itu keluar dari meja. Yuna gagal, kunci itu menancap sangat kuat, sudah seperti palu Thor.

Saat Soobin akan mencoba, tangan Kai menahannya dan dia mengeluarkan pistol kecil dari dalam sakunya.

"Mundur!"

Kai segera menembak ke arah kunci tersebut, tapi namanya juga pemula, peluru Kai beberapa kali menembak ke bagian meja lainnya, namun pada akhirnya kunci tersebut dapat diambil.

Sayangnya meja tersebut patah akibat bagian tengahnya berlubang karena tembakan peluru Kai, juga karena dinaiki 3 orang seberat orang dewasa.


Mereka tidak putus asa, Soobin memposisikan tangannya agar dapat dinaiki, dan mengkode Kai untuk segera menaiki tubuhnya untuk menggapai langit langit ruangan.

Kai segera melakukannya dan memasukkan kunci tersebut ke lubang kunci, dan Gocha!  lubang ventilasi itu terbuka.

Kai segera naik dan mengulurkan tangannya untuk orang kedua yang akan naik.



"AYO CEPET YUNA! WAKTUNYA KURANG 30 DETIK!" 

Soobin berteriak pada Yuna yang malah diam saja.

"Lo gimana?"

"UDAH CEPETAN NAIK DULU!"

Kai menginterupsi dari atas, membuat Yuna mau tidak mau harus naik dan menerima uluran tangan Kai.



"AYO BIN KURANG 15 DETIK!"

Teriak Yuna dari atas, sedangkan di bawah sana Soobin malah tersenyum begitu tulus dan memandang Yuna juga Kai.

"I love you Shin Yuna."


"Jagain dia buat gue ya Kai, makasi banyak dan sorry untuk semuanya."

Sepersekian detik setelah Kai membalas senyum Soobin tidak kalah tulus dan mengangguk, dia segera menarik Yuna untuk menjauh dari ventilasi udara itu. Yuna sempat meraung-raung, tetapi tubuhnya tetap aktif bergerak menjauhi ventilasi udara ruang persenjataan yang mirip neraka. 

Segera setelah keluar dari saluran ventilasi udara terdengar suara ledakan diikuti dengan gas berapi yang hampir saja mengenai Yuna jika Kai tidak segera menariknya.


Yuna dan Kai terdiam memandang ventilasi udara tersebut, mengatur nafas masing masing, Yuna kembali meraung raung sambil menangis.

"Soobin.. makasih banyak buat semuanya."  

Kai memeluk Yuna guna menenangkannya, sejujurnya Kai juga ingin menangis karena ditinggal sahabatnya, selama ini Soobin lah yang paling mengerti dirinya.



"Udah dong nangisnya, ayo berjuang lagi demi Soobin." Ucap Kai menyemangati Yuna.

Kalau terus begini, Kai juga jadi tidak yakin bisa keluar dari  permainan ini dengan selamat. 


Tbc.

Haii

Gimana? Enjoy ga?





























#ESCAPE GAME#Where stories live. Discover now