16. Baik?

17 0 0
                                    

"Ini Jungwon, gue ketemu dia di kamar lain, dia baik kok." 

Bisik Yeonjun memperkenalkan Jungwon yang ditatap waspada oleh teman temannya. Sekarang mereka sudah kembali ke kamar tempat mereka berkumpul, dengan ide Taehyun yang menghitung setiap langkah dan arah mereka berangkat, mereka berhasil pulang tanpa tersesat.


Soobin menatap Taehyun, menyalurkan isi pikirannya lewat telepati. Jungwon menyadari itu dan mendekati Soobin untuk berkenalan.

"Aku Jungwon."

"Soobin." Uluran tangan jungwon diterima dengan ragu oleh Soobin, dan langsung dilepas dalam beberapa detik.


"Oke, jadi lo nemuin apa?"  Tanya Yeji to the point.


"Gue nemu-


BRUK

"HAHAHAHAHAHAHA AKHIRNYA KALIAN KETEMU!"

Pintu kamar didobrak dari luar, menampakan 1 orang dengan perawakan besar membawa kapak masuk dengan tawa jahatnya.


"ANJING"

"AAAAAA"

"BANGSAT"

Teriakan anggota rombongan Yeonjun bersahut sahutan, mereka berebutan keluar kamar tanpa memikirkan orang lain.


Di sisi lain ada satu anak yang terlihat tenang, tidak berusaha lari ataupun beranjak dari tempatnya berdiri. Hanya berdiri dengan senyum smirk andalannya.


"KESINI!"

Teriak Yeonjun mengarahkan yang berhasil keluar, memimpin menuju tempat lain. Sedangkan Taehyun dan Soobin berusaha melawan sesuatu yang mendobrak pintu mereka, mereka bertarung dalam kegelapan, tidak menyerah sebelum lawannya mati.


"LO KELUAR DULU!" Ucap Taehyun pada Soobin disela sela menangkis serangan lawannya.

"LO GIMANA ANJING?!" 

"GAUSAH MIKIRIN GUE! NANTI GUE NYUSUL!" 

Setelahnya, Soobin benar benar berlari keluar dari ruangan dan menyusul kelompok yang dipimpin Yeonjun. Meninggalkan Taehyun yang mulai kawalahan melawan lawannya.


HAP!

Jungwon membekap mulut Taehyun dengan kain putih yang diberikan bius.


***


"Shhh tangan gue sakit banget." Keluh Taehyun berusaha menarik tangannya.

Tunggu

Kenapa nggak bisa?


"LEPASIN ANJIR INI GUE DIMANA?!" 

Sesaat setelah menyadari tangannya terikat, Taehyun meraung raung marah seperti seekor singa yang tidak diberi makan sebulan.


Saat ini Taehyun sedang berada di salah satu dari deretan sel dengan pagar jeruji besi, dengan lebar 2x2 meter, dilihat dari adanya obor di pojok lorong sepertinya dia sedang ada di bawah tanah.

"Udah bangun? Cup Cup Cup jangan nangis gue ada disini." 

Taehyun menoleh dengan tidak santai, netranya menangkap bentuk tubuh orang yang dia kenal, ya, itu memang Beomgyu. Beomgyu berada di sel yang berada tepat di depannya dengan jarak 1 meter.


"Beomgyu?"

"Ya?" 

"Gue kira lo udah mati.." Gumam Taehyun lega.


Hening...


"Apa karena itu lo ga nyariin gue?" 

Beomgyu bertanya dengan nada yang aneh.

Taehyun tentu saja panik, dia buru buru menoleh untuk melihat wajah Beomgyu, namun dengan pencahayaan yang sangat minim mata Taehyun hanya berhasil menangkap postur tubuh Beomgyu yang sedang menunduk.


"Nggak gitu, jangan salah paham dulu Gyu."

"Salah paham gimana Hyun?"

"Dengerin penjelasan gue dulu."

"Oke."

"Alhamdu-

"Lo berharap gue bilang gitu kan? Ck!"

Beomgyu memotong ucapan Taehyun. Sedangkan Taehyun terheran heran dengan perubahan mendadak sahabat sehidup sematinya ini.


"Lo kok gini sih gyu?"

"Gini gimana maksud lo?"

"Lo bukan Beomgyu yang gue kenal." Taehyun menatap Beomgyu di depannya dengan heran. Sinyal dari otaknya mengatakan dia kembali dalam bahaya, kali ini naik tingkat, penyebab dia merasa dalam bahaya ada di depannya, Beomgyu.




"Sorry to say, tapi Beomgyu yang lo kenal udah mati dari dulu."


Tbc.

Widih widih, keren gak beomgyu?



































#ESCAPE GAME#Where stories live. Discover now