Breath-5

775 82 5
                                    

Yoona kembali ke kamar setelah cukup larut. Ia berharap Siwon telah pergi. Karena ia tidak sanggup bertemu pria itu lagi. Ia takut berharap. Karena selama ini pria itu hanya bisa melukainya.

Tapi ia salah, pria itu masih disana dan duduk menunggunya di sofa kamar itu. Dengan beberapa hidangan di meja.

Saat melihat itu, ia bersiap untuk keluar lagi. Siwon memegang tangannya.

"Aku akan pergi, kamu makanlah dulu. Makanan ini juga baru sampai. Aku memesannya beberapa kali, tapi sudah dingin kamu belum juga kembali" ujar Siwon dan ia bangkit dari duduknya, sekilas Yoona melihat matanya sedikit sembab.

"Besok aku datang lagi" ujar Siwon

Yoona yakin dia tidak menginap di hotel ini karena tidak ada kamar yang tersedia lagi. Yoona akan menggunakan kesempatan besok pagi-pagi keluar dari kamar ini. Jarak dari hotel lain kesini cukup jauh. Siwon tidak akan bisa sampai pagi-pagi.

***

Yoona keluar dari kamarnya cukup pagi dengan membawa semua barangnya. Ia berharap tidak bertemu Siwon sepagi ini, tapi ia salah, Siwon menunggunya semalaman di lobi hotel. Ia duduk di sofa dekat receptionist. Yoona tahu Siwon tidak pulang dari pakaiannya, itu pakaian tadi malam.

"Kamu mau kemana pagi-pagi yoong?" Tanya Siwon dan wanita itu tidak menjawab. Ia terus berjalan dan Siwon terus mengekorinya.

"Stop, jangan mengikutiku terus. Aku tidak akan berubah pikiran" ujar Yoona

"Aku juga tidak menyerah" ujar Siwon

"Mommy" keduanya menatap ke arah suara itu. Darren bersama Sehun disana.

"Tidak menyerah dan memanfaatkan anak kecil. Memang hebat kamu" ujar Yoona pelan

"Aku tidak meminta mereka kesini" ujar Siwon dan ia segera menghampiri Sehun "Bawa Darren kembali ke Seoul sekarang"

"Tidak, aku tidak akan kembali. Jika mommy tidak mau pulang ke Seoul, aku akan tetap disini" ujar Darren, ia melepaskan pegangan Sehun dan berlari ke Yoona

"Mommy" ia memeluk Yoona

"Sayang pulanglah" ujar Yoona sambil memeluknya "Kamu harus sekolah"

"Mommy tidak menginginkan aku lagi?" Tanya Darren sambil menangis

"Mommy akan menemuimu. Mommy janji" ujar Yoona sambil menghapus air mata Darren

"Mommy tidak mau pulang? Karena daddy?"

Yoona menggeleng

"Ada banyak hal yang harus mommy kerjakan. Nanti mommy akan kembali ke Seoul. Tapi tidak sekarang sayang"

"Sehun, bawa Darren pulang" ujar Siwon dan Sehun dengan terpaksa harus memisahkan Darren dari Yoona. Darren terus meronta dan memukul Sehun yang menggendongnya.

Yoona melihat itu pun tidak tega.

"Lepasin dia Sehun" ujar Yoona dan Darren segera berlari ke Yoona memeluknya dengan erat.

Sehun menepuk pelan pundak hyungnya. Lalu ia meninggalkan mereka bertiga. Siwon menghampiri yoona dan membawa kopernya, darren memeluk erat yoona yang menggendongnya.

"Mommy keberatan menggendongmu sayang. Biar daddy yang menggendongmu saja" ujar Siwon, ia melihat Yoona yang begitu kecil menggendong anak kecil yang hampir 1/2 dari beratnya.

"Jangan membuatnya menangis lagi" ujar Yoona dan ia memeluk Darren

Bocah itu tertidur dalam pelukan Yoona. Bahkan dalam tidurnya ia memeluk yoona dengan begitu erat juga.

"Aku sudah memesan tiket ke Busan. Kita berangkat siang ini" ujar Siwon saat keluar dari kamar mandi dan Yoona sedang duduk bersandar di kursi sambil memeluk darren yang tidur.

"Kalian kembalilah ke Seoul. Aku juga tidak ingin kembali ke Busan" ujarnya

"Yoong, kamu lihat bagaimana reaksi Darren kan?"

"Aku tidak bisa mengurus terlalu banyak hal. Aku belajar untuk tidak peduli,,"

"Termasuk pada Darren?" Tanya Siwon dan saat Yoona akan mengangguk "Jangan melukai dirimu dengan mengatakan hal yang membuatmu sakit. Aku tahu kamu lebih menyayangi darren daripada siapapun termasuk aku. Aku bahkan lebih memilih bekerja daripada mengajaknya berlibur, sementara kamu tidak, bagimu dia adalah duniamu. Kamu mengorbankan segalanya untuknya. Bagaimana mungkin kamu tidak menyayanginya lagi"

Siwon menghampirinya dan menghapus air matanya.

"Jika kamu belum bisa memberikan aku kesempatan. Aku akan menunggumu. Tapi jangan pergi dari kami, biarkanlah aku menjadi suami yang baik untukmu. Biarkanlah aku menebus semuanya untukmu"

"Bantu aku angkat darren sebentar. Pinggangku sakit" Yoona berbohong, ia akan mengambil kesempatan Darren tidur untuk kabur. Siwon segera menggendong putranya yang masih nyenyak.

Melihat Siwon sibuk menidurkan anaknya, ia pun perlahan menarik kopernya. Siwon menyadarinya, ia segera menghampiri Yoona.

"Jangan pergi," ujar Siwon dengan nada cukup lirih, ia mengenggam tangan Yoona

"Aku tidak bahagia denganmu. Biarkan aku mencari kebahagiaanku" ujarnya pelan dan Siwon melepaskannya.

Siwon mengangguk

"Darren masih tidur, jika kamu benar tidak bahagia, pergilah. Aku akan menanganinya" ujar Siwon, ia sudah banyak melakukan kesalahan, ia tidak bisa lagi memaksa dan membuat Yoona tidak bahagia.

***

Yoona keluar dari kamar itu, ia menangis sepanjang perjalanannya. Banyak hal menjadi pertimbangannya untuk kembali ke mereka. Siwon tidak akan pernah bisa mengakui perasaannya, dan ia juga takut ia semakin berharap dan ia akan semakin terluka.

Sementara Siwon, ia duduk di samping putranya. Ia tahu Darren pasti akan mengamuk nantinya.

Ia menelepon Minho, ia memiliki nomor pria itu karena ia salah satu dokter di rumah sakit milik keluarga Choi.

"Ne Tuan Choi," sapa choi minho

"Minho, yoona sedang sendirian. Ia butuh teman. Kamu tolong temani dia" ujar Siwon

"Tapi,,"

"Dia butuh teman sepertimu, aku mohon" ujar Siwon

"Baiklah"

"Gomawo" ujar Siwon sebelum Minho mengakhiri panggilannya.

Darren terbangun dan ia melihat ke sekeliling, tidak ada Yoona.

"Mom, mommy" panggil darren berulang-ulang, saat tidak ada jawaban. Ia pun menangis.

"Boy, dengarkan daddy" ia memegang tubuh putranya yang sedang mengamuk. Ia sendiri meneteskan air mata. "kita kembali ke Seoul. Mommy mengatakan ia akan kembali kalau Darren sudah patuh"

Darren masih menangis dan memukul Siwon.

"Aku benci kamu, benci, benci!!" Teriak Darren sambil memukul Siwon dan Siwon berusaha memeluk putranya.

"Daddy, aku benci kamu" ujar Darren tapi ia memeluk daddynya kali ini.

"Daddy akan membawa mommy kembali. Tapi darren harus kembali ke Seoul dulu ya" ujar Siwon dan Darren mengangguk, ia akan lebih patuh supaya mommynya kembali.

"Darren tidak boleh tidak makan lagi ya, harus rajin ke sekolah juga" ujar Siwon dan Darren hanya mengangguk. Yang ia inginkan adalah mommynya kembali.

"Aku mau mommy"

"Ne mommy akan bersama kita lagi" ia memeluk erat putranya dan menciumnya.

TBC

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang