Embun dari cup americano pesanan Jelita membasahi telapak tangannya, Jelita membuka penutup cup dan segera meneguk hingga kopi tanpa glukosa itu tandas tinggal setengah. Mata Jelita terasa berat, dia harus menulis lima bab hari ini makanya americano adalah pilihan terbaik untuk mengusir rasa kantuknya.

Jelita Renjani merupakan seorang penulis. Tujuh belas tahun dia mendedikasikan diri demi membuat karya tulis, genap sepuluh tahun karyanya bisa lebih banyak dikenal dan dihargai banyak orang. Dari yang mulanya menulis suka-suka, sekarang malah jadi sumber pendapatan tak terkira. Jelita bahkan tidak menyangka kalau dia punya jutaan pembaca yang selalu siap ia kuras kantungnya.

Semasa kecil, Jelita menulis manual. Berbekal pensil 2B butut sekelingking dan buku tulis bekas berhalaman kosong yang tersisa dari beberapa buku pelajarannya. Gagal menjadi penulis cilik KKPK, berhasil melahirkan lebih banyak suksesnya karya. Novel quotes, novel self improvement, novel fiksi romansa remaja, sampai jenis novel yang menjadi zona nyamannya yaitu genre romance dan metropop—semua selalu jadi salah satu yang paling dicari di toko buku, mentok-mentok paling sedikit berhenti sampai cetakan kelima.

Bagaimana pun, berlebihan sekali menurut Jelita ketika banyak yang menyebutnya bisa satu kelas dengan Tere Liye dan Dewi Lestari. Mereka jelas sekelas dewa dibanding Jelita yang tidak ada apa-apanya. Kalah senior—meskipun Tere Liye pernah menyelipkan kata-kata bahwa senior atau tidaknya di dunia penulisan ialah bukan penjamin kalau hasil tulisan senior akan lebih bagus. Tetap saja, Jelita beda kelas dengan mereka.

Aruna:
mba tataaaaa udah sampe bab berapa nih nulisnya?
jadi terbit di una kan???
;)

Jelita menarik senyum sekilas membacanya. Jemarinya yang tengah menari-nari di keyboard pun berhenti. Jelita meraih ponselnya, mengangguri tulisannya yang baru menghasilkan tiga ratus kata.

Jelita:
bab 18 na, iya jadi aruna...

Aruna:
YEYY SENENG BANGET GAK HARUS BEREBUT DULU SAMA PENERBIT LAINNYA!!!
mba tata mau cover yang model gimana? biar aku diskusiin dari sekarang sama team
mba tata juga bebas request juga untuk freebiesnya
as long as mba tata happy, una and team happy :)

Jelita:
nanti aja ya na? belum banyak kepikiran soal itu..

Aruna:
OKAYY
gapapa kokk semangat nulisnya mba tata cantik!!!

Jelita:
thankyou aruna cantik<3

Jelita nyaris kembali mengangguri ponselnya kalau saja Aruna tidak membalas lagi.

Aruna:
by the way aku baru baca one shoot yang mba tata publish semalem dan...
MBA TATA ARE YOU CRAZY?!?! MASA BED SCENENYA HOT BANGET?!?!?
BERASA GUE YANG LAGI DIAPA-APAIN SAMA PATRICK

Jelita:
hahaha padahal bed scenenya bahkan nggak sampe 1000 kata

Aruna:
YA TETEP MANTEP KALO MBA TATA YANG NULIS MAH
satu tahun vakum nulis mba tata berguru di goa mana??? tulisannya makin bagus aaakkk aku fans berat mba tata pokoknya!!!!!

Jelita cekikikan sampai beberapa pengunjung menoleh ke arahnya. Aruna boleh jadi kepala editor di salah satu penerbit ternama, tapi Jelita tahu kalau Aruna memang sungguhan pembaca setianya. Sebentar lagi bakal banyak penerbit patah hati ketika tahu fakta ini. Fakta novel comeback Jelita setelah setahun lamanya sudah dibooking penerbit lain. Aruna pasti akan semi mengejek keleletan mereka dalam menggoda Jelita.

Afterglow | In RepairWhere stories live. Discover now