7

152 14 5
                                    

  Hubungan Dalmi dengan Dosan sudah genap 1 tahun setelah sebelumnya berpisah karena Dosan yang harus pergi ke Amerika. Mereka bahkan sudah merencanakan acara pernikahan sederhana di gereja, seperti apa yang diinginkan Dalmi dulu. Namun, akhir akhir ini Dosan benar benar sibuk. Kemarin saja Dalmi datang untuk membuat undangan pernikahan sendirian karena Dosan mendadak melakukan Rapat Outdoor dan tinjauan proyek di luar kota. Dalmi cukup sedih untuk itu, hanya saja ia tetap tersenyum memikirkan sebentar lagi dia akan resmi dipersunting pria yang menjadi tambatan hati nya 5 tahun belakangan ini.

  Hari ini adalah hari dimana Dalmi akan mencoba baju pengantinnya, Dosan tidak bisa hadir karena urusan pekerjaan di luar kota masih menumpuk. Terpaksa, lagi dan lagi Dalmi harus sendirian. Sialnya, mobil yang di kendarai dalmi mengalami mati mesin. Sedangkan jadwal fitting nya 2 jam lagi, dia tidak ingin mengantri untuk mencoba gaun indahnya. Dalmi menelepon montir langganan nya, rupanya perusahaan montir langganan nya sedang menjalani hari libur Tahunan perusahaan. Dengan terpaksa, dalmi berjalan keluar parkiran dengan malas menuju halte. Nampaknya hari ini adalah hari yang sial bagi Dalmi.

  Tiba tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan dalmi, dan membukakan salah satu pintunya.

  "Butuh Tumpangan Seo Depyeo-nim ?"

  Itu adalah Han Jipyeong, di balik kemudi setirnya ia menggunakan kemeja berwarna biru muda dengan celana bahan putih tidak lupa dilengkapi jas biru tua yang kini tergantung di bagian kepala jok kemudiannya.

  "Ah Han Timjang-nim ah maksud ku Han Sajang-nim !"

  "Kau akan kemana ? Sepertinya kau membutuhkan tumpangan !?"

  "Tidak Sajang-nim, aku akan menunggu taxi atau bus saja !"

  "Memang kau mau kemana?"

  "Ah, eum hari ini jadwal fitting gaun pernikahan ku Sajang-nim ! " Dalmi menjawab dengan ragu, entah kenapa dia merasa tidak enak saat mengatakan itu pada Jipyeong.

  "Tidak dengan Tuan Nam ?" Tanya Jipyeong yang kini keluar dari mobilnya dan menghampiri Dalmi yang entah kenapa sempat menahan nafas.

  "Tidak, dia sedang dalam melakukan peninjauan proyek di Busan untuk acara peluncuran produk perusahaannya akhir tahun ini"

  "Hmm, kalau begitu naiklah !" Jipyeong membukakan pintu mobilnya "Anggap saja ucapan terima kasih untuk mengantarkan aku tempo hari. Kau tau aku tidak suka berhutang kan ? Naiklah !"

  Tadinya Dalmi ingin menolak, hanya saja ia tidak enak hati. Apalagi Mantan mentor nya itu membahas kejadian 2 hari yang lalu saat dirinya mengantarkan Jipyeong ke kantor.

  Akhirnya Dalmi berakhir di kursi penumpang di samping Jipyeong, ia ingin duduk di belakang hanya saja itu cukup terdengar kurang ajar apalagi yang menyetir adalah mantan mentor nya dulu.

  Mereka sampai ke bagian dalam gedung parkir tempat gaun Dalmi di buat, lokasinya yang berada di samping jalan tidak memungkinkan untuk menurunkan dalmi di depan gedung dan berhenti di tengah jalan. Jipyeong ikut keluar saat Dalmi keluar.

  "Oh astaga, apa kau tau kamar mandi di sekitar sini ?"

  "Ah Ada di lantai 3 di samping ruang fitting jika aku tidak salah ingat" jawab Dalmi ragu karena mengingat ingat dimana letak kamar mandinya

  "Kalau begitu ayo, tunjukan jalannya. Sepertinya aku terlalu banyak meminum teh herbal milik Dong Chun!" Dalmi melihat setitik keringat dingin di dahi sang mantan mentor, menandakan jipyeong benar benar sudah tidak tahan.

  Sesampainya di lantai 3, Jipyeong bergegas ke toilet namun sialnya toilet itu sedang dalam masa perbaikan

  "Oh astaga, kenapa rusak sih !?" Keringat dingin membasahi dahi jipyeong

Kisah Yang Belum Selesai (Han Jipyeong X Seo Dalmi)Where stories live. Discover now