Chapter 12

731 53 7
                                    

╔.★. .═══════════╗
  Selamat membaca
╚═══════════. .★.╝

Warning!! Ada adegan 18 ke atas, mohon bijak membaca karena author tidak ingin menampung dosa readers (ʘᴗʘ✿)

"Apakah aku menyusahkan kalian? " Pertanyaan itu lolos dari mulut Mefelz dan membuat Moend terkejut

"Ah, Felz kamu udah bangun. Mau sarapan dulu atau makan jeruk? " Tanya Moend berjalan ke arah meja belajar dan meletakkan keranjang yang berisi jeruk lalu mengupasnya

"Jangan mengalihkan pembicaraan Moend, aku mendengar semuanya. Jad-

"YA, KAU MENYUSAHKAN KAMI SEMUA. KARENA MU, AKU KEHILANGAN SAUDARA KU. ADHIT, NELSON DAN YANG LAINNYA JUGA KEHILANGAN YANG MEREKA SAYANGI KARENA HARUS MELINDUNGI MU. Tapi, perjuangan kami ini demi dirimu felz. Jadi jangan beranggapan kau penyebab semuanya, kau harapan kami. Mengertilah felz" Perkataan  Mefelz di potong dengan bentakan Moend dengan menekankan kalimatnya

"Ma-maaf" Mefelz menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya, seumur hidup dia tidak pernah di bentak oleh orang-orang terdekatnya

"Felz, maaf aku tidak berniat membentak mu" Sungguh Moend tidak berniat untuk membentak Mefelz

"Aku akan membersihkan rumah, makanlah serapan mu. Sebelum itu, makan dulu jeruk nya baru nasi goreng nya. Aku keluar dulu" Moend berjalan keluar dan menutup pintu

"Hiks, kenapa aku di lahirkan begini. Hiks, kenapa aku hidup, harapan apa yang mereka harapkan dari aku, hiks. Ini menyakitkan, sangat menyakitkan. Hiks, seharusnya aku di musnahkan, bukan dilindungi, hiks" Mefelz pun menangis dalam diam

 Hiks, seharusnya aku di musnahkan, bukan dilindungi, hiks" Mefelz pun menangis dalam diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa aku keterlaluan, aku sudah membentak nya. Kau bodoh Moend, tak seharusnya kau bilang begitu. Bagaimana nanti dia stress dan berniat bunuh diri" Moend terdiam

"Berniat bunuh diri!! " Moend segera pergi kekamar nya, entah mengapa pemikiran itu tiba-tiba lewat di pikiran nya

Saat Moend sampai di depan kamarnya, ia segera membuka pintu tersebut dan langsung masuk. Namun yang ia temukan adalah buntalan di atas kasur nya, Moend pun bernafas lega

"Apa Mefelz tidur lagi" Moend mendekati kasur yang di tempati Mefelz

"Ternyata benar dia tertidur, sambil menangis" Moend pun berbaring di samping Mefelz, lalu memeluk nya dan ikut tidur

Mefelz yang belum benar-benar tidur, terbangun karena merasa badannya yang berat. Ia pun keluar dari selimut dan berbalik, ia pun terkejut menemukan Moend yang menatap nya

"MOEND"

"Gak usah teriak sayang, kau mau membuat telinga ku tuli" Ucap Moend santai

"Moend, aku-

My Cloud {Ongoing}Where stories live. Discover now