Chapter 5

700 54 0
                                    

╔.★. .═══════════╗
Selamat membaca
╚═══════════. .★.╝



"Moend lama kali ya"

Mefelz duduk di teras sambil menggoyangkan kakinya, menunggu Moend. Hari ini mereka bakal pergi ke pasar malam, Mefelz benar-benar tak sabar, apalagi kalau dia bakal bertemu dengan Rozen. Mefelz berharap bisa bertemu dengan saudaranya

"Hei, melamun lagi"

Moend datang tiba-tiba dari belakang membuat Mefelz terkejut

"Moend"

Moend hanya terkekeh melihat wajah terkejut Mefelz yang menurutnya lucu

"Ayok, kita pergi. Kalau lama-lama nanti kemalaman pulang nya"

Mefelz langsung menggandeng tangan Moend, lalu menarik untuk berjalan. Moend hanya tersenyum melihat tingkah laku Mefelz yang manja

"Saat sampai disana, kamu ingin melakukan apa"

"Aku ingin permen kapas dan eskrim, bolehkan Moend"

"Tentu saja boleh"

Moend mengusap kepala Mefelz dengan lembut, Mefelz yang kepalanya diusap memejamkan matanya, menikmati elusan Moend

"Apakah aku bisa bertemu dengan Rozen dan yang lainnya" Tanya Mefelz dengan ragu

"Tentu saja. Setelah sampai di pasar malam nanti, kita bakal keliling, menyelusuri pasar tersebut untuk mencari Rozen dan yang lainnya" Ucap Moend menyakinkan Mefelz

 Setelah sampai di pasar malam nanti, kita bakal keliling, menyelusuri pasar tersebut untuk mencari Rozen dan yang lainnya" Ucap Moend menyakinkan Mefelz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moend dan Mefelz sudah sampai di pasar malam, Mefelz tak henti hanya memandang kagum pasar malam tersebut

"Moend, ayo beli permen kapas itu" Mefelz segera belari

"Mefelz, tunggu" Moend panik, karena dia kehilangan Mefelz

Moend segera masuk kedalam kerumunan tersebut dan segera mencari tempat penjual permen kapas yang di tunjuk Mefelz tadi

"Oh, Moend" Mefelz menoleh saat ada seseorang yang menepuk pundaknya

"Moend, kamu kenapa" Mefelz agak takut dengan aura Moend yang dingin, sedangkan Moend langsung membayar permen kapas yang di pesan Mefelz, lalu Mefelz ditarik keluar dari kerumunan tersebut

Mefelz yang ditarik hanya pasrah, ia tau apa kesalahan nya. Mefelz memegang tangkai permen kapas nya dengan erat, karena takut. Setelah mereka berada di tempat sepi, Moend mengeluarkan sihir pengikat, lalu mengikat tangan nya dengan tangan Mefelz

"Jangan berlarian seperti tadi, mengerti" Mefelz hanya mengangguk kaku, karena masih takut dengan aura Moend {makanya jgn bandel_-}

"Jangan berlarian seperti tadi, mengerti" Mefelz hanya mengangguk kaku, karena masih takut dengan aura Moend {makanya jgn bandel_-}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, Moend hebat" Mefelz melompat kecil, lalu menerima boneka fox dan sapi. Mereka saat ini sedang bermain beberapa permainan dan Moend selalu menang, membuat Mefelz senang karena mendapatkan beberapa hadiah

"Baiklah sekarang kita mau main apa lagi" Tanya Moend

"Eum, aku mau istirahat, kakiku pegal dan nyeri, kepala ku juga agak pusing" Keluhan Mefelz membuat Moend khawatir dan menggurutui kebodohannya, karena terlalu asik dan melupakan Mefelz yang masih dalam pemulihannya

Moend pun membawa Mefelz ke taman yang dikhususkan untuk pengunjung yang ingin istirahat

"Sekarang kamu duduk dulu disini, mau kubelikan sesuatu" Tanya Moend sambil mengelus kepala Mefelz

"Aku mau minuman aja, soalnya tenggorokan ku agak kering" Jawab Mefelz

"Baiklah, tunggu di sini, okey. Jangan kemana-mana" Mefelz menganggukkan kepalanya

Moend pun langsung pergi untuk membelikan Mefelz minuman. Mefelz melihat sekitar taman, disaat asyik melihat, ada seseorang yang tak asing di matanya

"Bukan kah itu yang namanya Emon, wajahnya mirip seperti foto yang pernah ku lihat di kamar Moend" Ucap Mefelz sambil mengingat lagi

Karena penasaran, Mefelz pun menghampiri orang tersebut. Tapi saat akan menyentuh pundak orang itu, Mefelz terjatuh karena di tabrak orang lain

"Maaf, aku gk sengaja" Orang tersebut membantu Mefelz berdiri, tapi karena tubuh Mefelz yang masih lemah, ia pun pingsan di pelukan orang itu

Moend sudah membeli pesanan Mefelz, langsung balik ke taman tempat Mefelz beristirahat tadi, namun saat Moend sampai , ia terkejut menemukan Mefelz yang pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moend sudah membeli pesanan Mefelz, langsung balik ke taman tempat Mefelz beristirahat tadi, namun saat Moend sampai , ia terkejut menemukan Mefelz yang pingsan

"Mefelz, apa yang terjadi" Tanya Moend dengan panik

"Moend, tenang lah. Maaf tadi aku tak sengaja menabrak nya, saat aku membantunya berdiri, dia tiba-tiba langsung pingsan" Ucap orang tersebut

"Terima kasih Nelson, tapi kenapa kamu bisa menabrak nya" Tanya Moend lagi, dia mengambil alih Mefelz dari pelukan Nelson ke pelukannya

"Tidak tau, dia berjalan di depan ku, karena si adhit mendorong ku, jadinya aku gk sengaja menabrak nya" Jelas Nelson

"Begitu, ya ampun Mefelz, udah dibilang jangan kemana-mana" Moend mengusap kepala Mefelz dengan lembut

"Dia Mefelz yang di ceritakan Rozen ya" Tanya Nelson

"Iya. Ngomong-ngomong, Adhit nya kemana" Tanya Moend

"Ah, tadi dia bilang mau beli roti bakar, sekalian untuk dia" Moend hanya mengangguk mendengarkan

"Ah, tadi dia bilang mau beli roti bakar, sekalian untuk dia" Moend hanya mengangguk mendengarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi dia ada di pasar malam ya"

"Iya, apakah kita menculiknya"

"Tunggu waktu yang tepat dulu, aku merasakan ada pelindung yang kuat di sekelilingnya"

"Baiklah, aku mengerti"

"Tetap menyamarkan, jangan membuat keributan"

"Iya aku tau"


Tbc qaqa (◍•ᴗ•◍)
Terimakasih sudah mau
mampir dan membaca cerita athu (♡´▽'♡)
Tunggu chapter selanjutnya qaqa (≡^∇^≡)

Saranghaeyo ♡ aishiteru

My Cloud {Ongoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang