Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]

DA 24. Jake

Hal itulah yang membuatnya terbangun dan mengechek keadaan kakinya. Rasa sakit itu bukan berasal dari luka di kakinya, jake tau itu.

Itu berasal dari sunghoon. Matenya.

"Aku tidak mengerti jake"

Jake menatap jay penuh tanya. Merasa binggung dengan apa yang di ucapkan sahabatnya tadi.

Ia binggung karena apa? Tidak biasanya seorang jay park merasa binggung.

"Kenapa kamu masih mengkhawatirkannya, setelah semua perlakuan dan perkataannya waktu itu"

"Karna dia mateku jay. Orang yang aku cintai. Tidak peduli seberapa banyak ia menyakitiku selama ini, karna pada kenyataannya—"

Jake menjedah ucapannya, menatap jay dengan tatapan dingin yang belum pernah dilihat oleh alpha itu. Tatapan yang begitu berbeda, seolah itu bukanlah shim jake yang ia kenal.

Dan jay bersumpah, ini adalah pertama kalinya ia melihat seringaian itu. Sebuah seringaian yang mengingatkannya pada kim soobin, kala sang tuan mendapatkan mangsa buruannya.

"Park sunghoon adalah milik shim jake. Hak mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat"

Ucapnya penuh penekanan, dengan seringaian yang terpantri di muka manisnya.

Jadi, inikah alasannya, kenapa choi beomgyu selalu menempatkan shim jake jauh dari kim soobin saat pesta terjadi.

Karna keduanya, tidak jauh berbeda.

Jay mengusap mukanya kasar. Masih mengingat dengan jelas bagaimana muka manis itu, terhiaskan seringaian yang membuat jay bergidik tanpa sadar.

"Terkejut dengan apa yang matamu lihat jay?"

Ia menoleh ke belakang, mendapati choi beomgyu yang berjalan mendekat ke arahnya dengan dua gelas wine di tangan sang alpha.

"Bersikaplah seperti biasa jay, seperti sikapmu pada kak soobin saat kalian hanya bedua" ucap beomgyu saat melihat jay yang berniat berdiri untuk memberi bungkukkan padanya.

Ia memberikan segelas wine pada jay yang sudah bisa bersikap santai padanya. Tidak terasa canggung sama sekali. Alpha itu memang pintar menyesuaikan diri.

"Sekarang aku mengerti, kenapa tuan soobin dan jake selalu di tempatkan di tempat yang berbeda olehmu"

"Benarkah? Senang mendengarnya"

Beomgyu terkekeh pelan. Menggoyangkan gelas dengan cairan pekat itu perlahan sembari menatap langit malam yang di hiasi oleh bintang-bintang cantik.

"Akan ku beritahu satu hal padamu"

"Apa?"

Jay menatap sekilas beomgyu yang ada di sampingnya. Memperhatikan bagaimana ketenangan sang tuan muda yang selalu membuatnya takjub.

Bagaimana muka tampan yang selalu berhasil menarik perhatian para omega, tidak menampilkan raut muka panik sama sekali, meski sebuah ujung pistol mengarah tepat ke kepalanya.

"Jake shim dan kim soobin itu sama. Seperti satu jiwa yang terbagi dua. Hanya saja mereka berada di wadah dan takdir yang berbeda"

Beomgyu menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, meletakkan gelas miliknya di atas meja yang masih berisi sedikit wine miliknya.

"Jake tidak pernah menunjukkan sisinya yang lain pada kalian semua. Ia menguburnya dalam-dalam agar tidak terendus oleh kalian semua, bahkan seorang jay park sendiri tidak menyadari hal itu"