prolog

1.3K 57 0
                                    

kenalin, aku Jessica Asa Primananda biasa dipanggil asa. aku lahir di Surabaya dan besar di Yogyakarta. aku anak kedua dari 3 bersaudara, kakakku bernama renjani becca ananda. Dan adikku, alexandra kana ayunanda.

Aku pindah ke Yogyakarta sejak aku kelas 1 sd dan menetap disana hingga lulus kuliah. Sekarang aku menyandang gelar M.Psi setelah 2 bulan lalu menyelesaikan pendidikanku di salah satu universitas ternama di Yogyakarta.

Kak Jani, dia sekarang bekerja di salah satu perusahaan bergengsi di Inggris setelah menyelesaikan pendidikan S2 nya di London 3 tahun lalu.

Dan Kana, dia sekarang sedang menempuh pendidikan s1 nya di Bogor sudah semester 5.

Kami bertiga dipisahkan oleh ratusan kilometer jarak, namun bagi kami jarak hanya sebatas jari jempol dengan tanda call.

Jika kalian beranggapan bahwa kami bertiga terlahir di keluarga konglomerat, tentu kalian salah. Kami terlahir dari keluarga yang dilingkupi kata cukup, cukup untuk menyambung hidup.

Sedikit cerita, ternyata kehidupan kuliahku tidak semulus kehidupanku di SMA. Bapak saat itu sudah pensiun, Ibu punya bisnis catering. Mereka banting tulang membiayai ketiga putrinya yang masih mengenyam pendidikan ini walaupun saat itu Mbak Jani melanjutkan pendidikan menggunakan beasiswa, tidak mudah untukku yang saat itu mengambil alih peran kakakku sebagai anak tertua di rumah.

Di tahun kedua bapak pensiun, saat itu aku sudah di semester 6, bisnis catering ibu yang dirintisnya dari aku semester 1 harus gulung tikar. Kami hidup dengan mengandalkan gaji pensiunan bapak.

"Nduk, maaf ya hari ini cuman ada telur dadar, " kata ibu waktu itu di ruang makan sambil memotong 1 telur dadar menjadi 4 bagian

"Nduk, biaya kuliah kamu semester ini udah bapak siapkan ya nanti bisa dibayar," ucap bapak dengan senyum tipisnya

Tidak tega dan tidak mudah untuk menjalani hari-hari kami pada saat itu. Sempat terfikir untuk cuti kuliah dan mencari pekerjaan, tapi bapak dan ibu melarang keras.

"Pak, Bu Asa cuti kuliah aja ya, Asa mau bantu bapak sama ibu buat biayain sekolah Kana, buat makan juga," tawarku saat itu

"Nggak Sa, bapak masih bisa kerja, masih bisa cari uang kamu itu sudah semester akhir, bapak cuma minta kamu fokus kuliah tahun depan kita ketemu di grha saba," tutur bapak yang masih teringat hingga saat ini

"Atau Asa kabarin mbak Jani ya pak? biar mbak Jani juga cari part time di London"

"Nggak nduk,bapak masih bisa biayain kalian"

Air mata yang selama ini kusembunyikan dari bapak ibu lolos begitu saja dipelukan ibu. Malu rasanya, pasti bapak ibu lebih sakit dengan keadaan ini. maaf. suara lirih yang bisa aku dengar dari mulut ibu saat itu.

Aku tetap berusaha mewujudkan keinginan bapak, tahun depan bertemu di grha saba. Dan nekad mencoba bisnis kue kecil-kecilan setelah negosiasi dengan bapak dan ibu dengan syarat dibantu ibu. Senin sampai Jumat kuliah, Sabtu dan Minggu diisi dengan membuat pesanan Kue. Ya! dari SMA aku sering sekali membuat kue, dimasa kuliah itu menjadi salah satu bisnisku.

Bisnis kue ku ini pun berjalan lancar hingga aku membuka toko kecil di pinggiran Kota Yogyakarta setelah 7 bulan aku menerima pesanan akhir pekan itu.

Dan setelah 7 bulan juga aku pun telah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dengan gelar S.Psi sebagai lulusan terbaik mewakili seluruh lulusan fakultas psikologi pada tahun itu.

Di grha saba, untuk pertama kalinya aku melihat air mata bapak, air mata bahagia.

"Terimakasih nak, terimakasih sudah bikin bapak bangga"

"Pak, Asa dapat beasiswa S2, Asa mau lanjut kuliah disini juga, minta restunya bapak ibu ya"

"Semoga berkah ya, nduk ilmunya," tutur ibu sambil memelukku

Hampir 3 tahun aku menyelesaikan pendidikan S2 dan tentu hampir 3 tahun pula bisnis toko kue ku berjalan. Disaat aku lulus dengan gelar M.Psi disaat itu juga toko kueku sudah memiliki 3 cabang besar di Kota Yogyakarta.

***

Jangan lupa vote n commentnya temen-temen

privateWhere stories live. Discover now