Chapter²

415 61 10
                                    

Aku sekarang di sini hanya melihat org tawuran, makan indomie dan main salju, btw aku lagi di rumahnya PKi, dan sekarang aku rebahan di taman belakang.

Melihat awan bergerak, Angin bertiup pelan, kayak pedesaan tapi bukan, sepertinya lebih nyaman disini tapi aku masih takut jika ini hanyalah imajinasiku saja..

Suara langkah kaki yg semakin lama semakin dekat, aku mengabaikannya tapi tiba² wajah seseorang ada di depan kepalaku, akupun langsung refleks terbangun dan eh?, aku tidak merasakan apa².

" h-ha! " teriakku terkejut, ada matrial law di depanku sekarang, dia seperti menahan ketawa,
" ternyata adeknya PKi lucu, Aku mau menanyakan dimana PKi " alah ternyata Matrial mencari PKi

" aku tidak tau " jawabku bingung, tapi aku baru sadar, bahwa PKi sedang berada di pohon mangga sambil memegang tupai.
" itu PKi " ucapku baru sadar , Matrial langsung lari dan berteriak.

" PKI!! ,JANJI KAU MANA HA? " Teriaknys kencang, aku sampai menutup telinga
" .. Janji, perasaan gw kagak buat janji ama lu dah law " jawabnya bodoamat , wajah matrial memerah, apakah dia sedang marah?

" lu bilang mau gangu MPAJA gmn sih! " teriaknya sekali lagi
" ... Oh, nggak lah, nanti dia marah" jawab pki sekali lagi

Akhirnya terjadi pertengkaran di antara mereka, aku tidak peduli dan memutuskan untuk pergi ke kamar, kamar siapa? , saya juga tidak tau.

••••

" APA!? " teriakku tidak Terima , oh iya USSR bilang bahwa aku harus kembali ke duniaku sekarang, aku tau, Aku tau  bahwa mereka juga tidak ingin aku pergi, terutama Kak PKi.
" Indonesia.. Huh tapi ini bukanlah dunia aslimu dan  aku pun bukan pemilik dunia ini " jawab Ussr membujuk ku

Itu memang benar sih.. , apakah aku akan bertemu dengan para country berge*ek itu lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti perintah Ussr.
" .. Bagaimana jika.. Aku ikut denganmu? " kak pkI? , apakah itu boleh? .

" hahahaha, PKi apakah kamu ingin menjadikan tubuh adikmu sebagai wadah? " canda MPAJA , tunggu apa wadah? , setauku wadah adalah bentuk seorang country yg mempunyai sebuah segel, tapi mana mungkin aku?

" adikku mempunyai segel kau tau, ahhahaha, pasti kalian terkejut " jawab PKi santai, tunggu.. APA!?, b-bukankah segel hanya 0.03% di dunia!?, dan yg mendapatkannya di Asia Tenggara adalah kak singa? [ setiap benua akan mendapatkan 1 segel atau lebih]

" Mau nggk? " tanya PKi mengejutkanku, aku refleks menangguk , PKi mulai memegang tanganku dan terdiam.. Tiba-tiba sebuah kabut putih merayap, aku merasakan sesuatu sedang masuk ke tubuhku, rasa mual dan pusing, aku mengabaikannya.

■□■□■□■□■

" Heh bangun bodoh!, kau membuatku kawatir dasar kakak idot! " suara seseorang di sertai suara isakan.. Aku mulai membuka mataku perlahan, ternyata yg menangis adalah Malaysia..

" ... Kau tau, jangan mengangap aku akan memaafkanmu! " ucap Malay menatap tajam ke arah ku , sepertinya dia menunggu ku sampai tengah malam.. Lihatlah jam 00.00 tepat sekarang.

" sudahlah, aku mau pulang sekarang!, " dia'malaysia' mulai berjalan menuju pintu keluar.

Aku mulai mengingat semua kejadian dimana aku 'masih' bersama 'mereka', kejadian yg menyenangkan, sedih senang selalu bersama, tapi... Sejak brunai meninggal semua org mulai menyalahkan ku.. Ahhh, memang benar aku seharusnya yg mati bukan brunai.

" pe " suara PKi sekarang sudah ada di pikiranku, sepertinya dia masuk ke dalam tubuhku? .
" ya kenapa.. " jawabku malas,
" tadi malaysia? , ya.. " tanyanya lagi. Owh benar dia sangat membenci malaysia waktu itu..sampai-sampai perang hampir pecah.

Just A Freak [ Im Soryy Okey]Where stories live. Discover now