31. Dangerous Fall

351 45 61
                                    

Jeonghan dan Johnny berencana untuk melanjutkan pekerjaan Joshua dan Sungjae untuk mengintai keseluruhan perkebunan anggur itu dengan menggunakan drone.

Dari data yang didapatkan Joshua dan Sungjae kemarin, perkebunan ini cukup luas untuk dikatakan sebagai perkebunan kecil. Logikanya, jika ini perkebunan pribadi akan sangat disayangkan jika mereka hanya memproduksi wine untuk konsumsi pribadi. Ditambah lagi, jika hanya wine, tak mungkin mereka membutuhkan CCTV sebanyak itu. Pun titik CCTV terbanyak hanya ada di sekitar rumah saja. Karena itu Johnny ingin memperluas daerah pantauannya.

Johnny sibuk mengotak-atik drone yang ia bawa, menambahkan kamera night vision agar dapat menangkap dengan jelas visual situasi dan kondisi perkebunan pada malam hari. Ia juga memastikan baterai drone-nya penuh, jangan sampai jatuh di tengah kebun anggur milik iblis jahat karena kehabisan daya.

Sementara itu, Jeonghan masih sibuk mempelajari data tentang kasus yang menjerat salah satu orang dalam yang bekerja di rumah wine itu.

“Aku selesai, setelah ini drone akan langsung mengudara.” Johnny memecah keheningan yang sedari tadi tercipta.

Jeonghan mengalihkan pandangannya pada partnernya malam ini. “Yakin aman? Meskipun posisi kita berada di sebelah barat daya jauh dari rumah wine, tapi tetap saja. Josh bilang ada pengacau sinyal di rumah utama.”

“Aku tidak akan ke rumah utama, aku lebih penasaran dengan perkebunannya. Siapa tahu kita menemukan ladang ganja di tengah perkebunan anggur,” jawab Johnny sambil fokus mempersiapkan drone-nya.

“Kau benar juga. Kalau memang mereka pemasok narkoba, pasti akan ada setidaknya sepetak ladang ganja di perkebunan ini. Tapi bagaimana kalau kita tak menemukan apa pun?” Jeonghan merasa lelah, jadi pikirannya mulai pesimis.

“Artinya, dugaan sementara kita tentang gembong narkoba tidak benar. Mereka hanya pemasok senjata ilegal seperti yang kita ketahui melalui forum di pasar gelap itu.”

Hanya anggukan yang Johnny dapatkan dari Jeonghan. Hal itu lantas membuat Johnny mengangkat sebelah alisnya.

“Hey kenapa tiba-tiba jadi begini? Kau baik?” Johnny tahu ada yang mengganggu pikiran rekannya.

“Kau ingat kalau aku sedang diawasi dan juga diikuti?”

Johnny mengangguk singkat.

“Aku mencurigai rekan satu divisiku, namanya Choi Seungcheol. Aku mencoba menyelidikinya, namun dia bersih. Tak ada satu pun catatan kriminal.”

“Lalu? Kalau tak ada catatan kriminal bukan berarti dia tidak bisa jadi anak buah Seokjin, kan?”

“Ish, bukan itu yang jadi masalah. Masalahnya adalah dia adalah cinta pertamaku. Kami dulu satu angkatan di senior high. Kau tahu kalau aku adalah orang yang paling peka terhadap sekitarku, aku menyadari saat pertama kali aku masuk ke divisi itu. Sialan sekali, kan?” Jeonghan mengeluh.

“Aku turut prihatin, ternyata cinta pertamamu adalah musuhmu. Tapi kau bilang, kau masih mencurigainya, kan. Masih ada kemungkinan dia bukan orang yang mengikutimu,” hibur Johnny.

“Aku harap begitu, tapi jika memang dia benar terlibat, biarkan aku yang akan mengurusnya.”

Beep

DEVIL'S ALLUREWhere stories live. Discover now