Bagian 1

26 16 2
                                    


"Bunda Ayah Arona berangkat, babai panutanku," Suara nan cempreng melenggangar di seluruh ruangan.

"Arona sarapan dulu sayang," Suara hangat wanita baya itu membuat sang empu memberhentikan langkahnya.

"Ih Bunda, udah mau telat," Rengek Arona ia sangat tak suka yang namanya sarapan pagi. Ia lelah mengunyah pagi pagi.

"Gak, sarapan dikit dulu atau Bunda ga bolehin ma-"

"Husst bunda gak baik di sambungin. Mana sini rotinya," balas cepat Arona cari aman.

Sedangkan, Arkan  geleng-geleng melihat kelakuan istri dan anaknya ini. Ada saja bahan perdebatan.

"Alhamdulillah udah selesai, Bay Ayah Bunda doakan anakmu ini menjadi sukses kelak, Restui anakmu ini untuk menuju sekolah tercinta dalam keadaan sehat walafiat, bimbinglah anakmu ini menuju jalan terbaik, Assalamualaikum!" Ujarnya sembari berlari setelah sadar jam gerbang akan di tutup sebentar lagi.

"Anak Lo tuh." Ujar Erna

"Anak Lo juga!" Balas Arkan

°.......°          

"Nah, datang juga Lo. Gue nunggu sampe penyok nih punggung." kesal Manda.

"Ck, marah mulu Lo, keriput tau rasa lo."

"Bacot, buruan berangkat."

"YANG SAMPE SEKOLAH DULUAN TRAKTIR." Teriak Arona dengan semangat mengayuh sepeda lipatnya.

"MAIN CURANG LO YAH!!" Jawab Manda kesal tak urung mengejar Arona dengan sepeda yang sama seperti Arona bedanya dirinya bewarna Hitam sedangkan Arona berwarna Pink.

Untung saja Gerbang masih terbuka, kedua cewek yang berada di atas sepeda itu menghela nafas laga. Tak ingin membuang buang waktu mereka pun memasuki kelas yang berada di ujung sebelah kanan.

"Gue denger Lo menang giveaway bener gak?" Tanya salah seorang siswa yang kini sibuk mengusik cicak pada langit langit kelas itu.


"Ya dong, gue gitu loh" jawab Arona bangga yang tengah duduk di atas bangku itu.

"Giveaway apaan tuh?"

"Novel!" Jawab cewek cantik itu semangat.

"Yeee, gue kirain handphone atau apa gitu." cibir Alu.

"Dih Novel di mata gue kalah Handphone!" Gas Arona tak Terima novel ga di anggap penting. Ga tau aja tuh bocah dapat satu novel aja harus nabung 1 bulan full.

"Lo mau gue kasih giveaway gak?" Tanya Alu mendekat pada Arona sontak di balas anggukan cepat olehnya.

"Nih dia"

"Huaaa!! Alu goblok awas aja Lo!" Teriak Arona berlari bahkan bukan hanya dirinya yang tengah berlari semua kaum hawa yang tengah asik gibah itupun ikut berlari teriak. Sedangkan sang biang kerok tengah tertawa terbahak bahak, masa dengan cicak saja mereka takut pikirnya.
Ayo Alu, pesan terakhir Lo apa:)

"Woi pak Abdullah masuk! Cepat berkumpul dalam kelas." Instruktur sangat ketua kelas saat tak sengaja melihat dari kaca jendela, terlihat pak Abdullah berjalan menuju kelas, karena memang pelajaran pertama diawali dengan mapel Fisika.

"Hari ini bapak ada rapat di sekolah sebelah."

Sungguh kalimat yang amat indah untuk di dengar, semua murid telah memasang wajah semringah tak terkecuali Arona dan Manda di sampingnya yang tengah senyam senyum menyusun rencana untuk bobo cantik.

"Tapi tenang saja kalian tidak usah sedih bapak akan tetap kasih kalian materi dan tugas untuk Memperdalamnya" Lanjut pak Abdullah.

"Sedih apa pak, ya Allah."

LINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang