BAB 2-3

1.4K 43 12
                                    

HALLOOOO, Crazy Boss! Part 2-3 udah tayang loh di karya karsa. Yuk cus, buruan dibaca, kuyakin kalian terhibur dengan kocaknya bos ngegoda sekretarisnya.


Selamat Membaca

--------------

BAB 2

Suara deritan pintu yang terbuka mengusik fokus Aksarali yang tengah meneliti berkas-berkas kerjasama miliknya dengan beberapa investor yang ingin menanamkan sahamnya ke perusahaan miliknya. Saat menoleh ke sumber suara, dia melihat wanita yang telah berhasil mencuri perhatiannya sejak seminggu yang lalu.

Benar, sudah selama 1 bulan wanita yang bernama Meira ini bekerja sebagai sekretaris nya. Entah pesona yang dimiliki oleh Aksarali mulai luntur atau emang Meira yang kelewat cuek dan tidak tertarik dengan pria itu.

Askarali masih terus menatap wanita itu dengan intens, bahkan ketika Meira kembali menutup pintu penghubung ruangan tersebut, Aksarali masih memandanginya.

“Kenapa, pak?” Heran Meira bertanya, ketika ditatap sedemikian dengan atasan mesumnya itu. Ya, selama seminggu ini, atasannya itu selalu mencari celah untuk terus menggodanya.

Aksarali sedikit tergagap ketika sekretarisnya itu mendapati dirinya tengah memperhatikannya. “Aah-- itu, kamu mau kemana?” Tanyanya pada akhirnya berusaha menyembunyikan kegugupannya.

Kening Meira mengernyit, “Ini kan udah jam istirahat, ya saya mau keluar beli makan.” Jawab Meira.

Aksarali mengangguk paham, “Ah, iya. Saya lupa kalau udah waktunya makan siang.”

Meira pun hanya memandang datar bosnya itu. “Yaudah pak, saya duluan.” Ujar Meira, sebelum suara Aksarali membuat dirinya mengurungkan langkahnya.

“Tunggu!"

“Kenapa lagi pak?” Tanya Meira sambil memutar bola matanya malas.

“Saya ikut sekalian ya.”

“No!” Tolak Meira.

“Kenapa? Takut daya minta traktir? Saya bakal bayar sendiri kok!” Ujar Aksarali.

Meira menggeleng, “Bukan.” Ketusnya.

Aksarali mengernyit. “Terus?”

“Kita itu cuma atasan dengan bawahan, nggak enak jadi bincangan orang kantor.” Jelas Meira.

Pria itupun menghentikan bahunya acuh, “Peduli apa saya sama mereka, cuma makan bareng ini.”

“Lagi pula ya pak, saya risi bapak godain terus!” Kesal Meira.

Meira memang tipe wanita yang tidak jaim, atau pun munafik. Dia akan mengeluarkan semua unek-uneknya jika ada suatu hal yang tidak dia sukai. Seperti sekarang ini.

“Saya tuh heran sama kamu, Mei, saya kan tampan, mapan, kaya tujuh turunan. Apa sih yang kurang dari saya, sampai kamu nggak mau sama saya?” Tanya Aksarali sambil menyombongkan dirinya.

Meira terkekeh sinis, “Tampan, mapan, kaya tujuh turunan buat apa, kalau situ buaya? Sorry, bukan tipe saya!” Balasnya sarkas.

Sontak saja jawaban wanita ini membuat kedua mata Aksarali membulat sempurna. “Heh! Saya tuh setia ya!” Belanya.

“Iya, setiap tikungan ada!” Sahut Meira sinis.

“Ya kan kalau ada kesempatan ya di cobalah, kali aja ada yang nyantol.”

“Hieleh, ngeles aja si bapak.” Tukas Meira. “Udah ah, keburu habis waktu istirahatnya ” imbuhnya.

“Yaudah, siapa suruh ngajak debat mulu!” Ejek Aksarali.

CRAZY BOSS!Where stories live. Discover now