Di sebuah ruangan yang sangat kotor dan berbau amis. Tidak hanya kotor dan berbau amis. Ruangan itu pun tidak memiliki fentilasi udara dan cahaya yang cukup. Tempat itu seperti sebuah penjara yang sudah tidak terpakai. Ada seorang wanita yang sedang meringkuk ketakutan di sana. Anak perempuan itu memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya. Tubuhnya bergetar karena ketakutan.
Tak... Tak.... Tak...
Terdengar suara dari kayu yang di pukulkan pada besi. Juga suara hentakan sepatu pada lantai membuat paduan suara yang terdengar sangat mengerikan bagi anak perempuan yang sedang meringkuk ketakutan di salah satu ruangan itu.
Tak beberapa lama suara- suara itu terhenti berganti dengan suara tawa seorang pria.
"Hemm..." Senyum licik terlihat di bibir pria itu. Dengan wajah yang buruk dan memiliki bekas luka sayatan di wajah jahat itu membuat pria itu sangat menakutkan.
"Apa kamu betah tinggal di sini sayang.?" Tanya pria itu pada wanita yang ada di dalam ruangan yang sangat tidak layak untuk di tinggali itu.
Tidak ada jawaban dari wanita itu, jangankan menjawab rasanya untuk mendongak kepalanya pun wanita itu sudah tidak sanggup. Karena tidak mendapat jawaban dari si wanita, pria itu pun memutuskan untuk masuk kedalam ruangan wanita itu. Setelah membuka pintu besi pria itu pun melangkah mendekati si wanita yang duduk meringkuk.
Mendengar langkah kaki yang semakin dekat wanita itu dengan berani mengangkat kepalnya.
"Ja-ng-an men-de-kat..." wanita itu berucap dengan terbata- bata sambil terus menggerakkan tubuhnya semakin menempel pada dinding yang dingin dan kotor.
"Agrh..." pria itu berteriak frustasi
"Wanita sialan..." pria itu berucap lagi sambil menarik rambut si wanita
"AAA..." teriak kesakitan dari si wanita tidak di hiraukan oleh pria itu dan tanpa berbelas kasihan pria itu pun mencekik si wanita dengan satu tangannya yang lain. Seperti belum puas dengan hanya mencekik pria itu pun membenturkan punggung si wanita ketembok. Wanita itu menajamkan matanya saat merasakan sakit di punggungnya dan juga ia sudah hampir kehabisan napas. Wanita itu memukul tangan pria itu dengan sisa tenaganya.
Tangan pria itu sangat kotor dan penuh dengan darah. "Kau seharusnya tidak berkata seperti itu padaku." Pria itu berucap dengan nada suara yang mengerikan.
Setelah beberapa saat pria itu pun melepaskan tangannya dari leher wanita itu. Wanita itu langsung tersungkur kelantai dengan napas yang terengah- engah sambil memegangi lehernya.
"HAH..." Cressa membuka matanya menarik udara melalui mulutnya dengan satu tarikan panjang. Dengan tangan yang bergetar Cressa menyentuh lehernya bahkan seluruh tubuh Cressa sudah basah oleh keringat. Padahal jika di lihat kamar Cressa memiliki pendingin ruangan yang menyala. Tapi entah kenapa tubuh wanita itu basah oleh keringat.
YOU ARE READING
Favorit innocent girl
Short StoryWarning 21+ Tristan ❤ Alycia Karena ulah sang mantan kekasih Alycia harus menanggung nasib sial di nikahi pria aneh yang selalu memakai topeng setiap kali bertemu. Dan pernah suatu hari Alycia berpura pura tertidur untuk melihat apakah suaminya itu...