1. Hitam dan Putih

Start from the beginning
                                    

    "Hai Mer." Sapa Olin, teman sebangku Mer. Dia adalah anak pernadana menteri dan memiliki sihir air dingin, salah satu sihir langka di kerajaan. 

    Mer mengangguk. "Hai."

   Olin mulai membuka pembicaraan. "Aku dengar akan ada pertandingan di akademi Crystela?" Tanya Olin.

     Mer terdiam sejenak. "Seharusnya belum ada yang tahu soal ini. Tapi kenapa?" Tanya Mer curiga.

    Olin yang ditatap seperti itu hanya cengengesan tanpa merasa bersalah. "Ya aku tidak sengaja mendengarnya. Tidak sengaja ya... saat aku ingin memberikan laporan pengeluaran kelas kita. Hahaha."

    "Oh begitu. Sebaiknya kau tidak mengatakannya pada orang lain dulu, ini masih rencana." Ujar Mer memperingatkan.

     "Oke-oke. Jadi, siapa saja yang akan diutus? Apa Alvin dan Rey?" Tanya Olin sangat antusias.

     "Sudah kubilang ini masih rencana. Pengurus OSIS Crystela baru akan mengkonfirmasinya tiga hari lagi." Jelas Mer lalu menghela nafas panjang.

     "Ketua sudah sangat lelah untuk saat ini. Jika memang harus mengutus orang, setidaknya butuh lima. Aku akan mengajukanmu Olin. Kau tidak keberatankan?" Tanya Mer.

     Mata Olin lansung berkaca-kaca mendengar tawaran itu. "Tentu yang mulia." Ucapnya entah kenapa lansung menghormati Mer.

    Mer maju kedepan kelas. "Dengarkan aku sebentar!" Semuanya mendengarkan, tidak ada yang berani mengacuhkan gadis itu. Karna mereka sudah tau akibatnya akan seperti apa.

     "Hari ini Mr.Leam tidak hadir. Aku di suruh untuk memberi tahu kalian bahwa minggu depan kita akan latih tarung dengan kelas 5B. Jadi persiapkan diri kalian." Ucap Mer.

     Suasana kelas menjadi ricuh. Mereka semua sangat antusias mendengar pengunguman itu. Latih tarung itu sangatlah mereka idam-idamkan.

      "Diam." Ucap Mer. Seketika ruangan itu benar-benar hening.

      Mer kembali berbicara. " Olin sudah berusaha melakukan yang terbaik. Aku dapat memantau anggaran kelas, dan yang paling bijaksana dalam pemakaiannya adalah kelas kita. Kita patut memberikan tepuk tangan untuk Olin." Ujar Mer, tersenyum sangat tipis. Seluruh kelas kini dipenuhi suara tepuk tangan. Mer mengangkat tangannya, dan suara tepuk tanganpun lenyap. "Untuk saat ini hanya itu informasi yang aku punya. Silahkan bagi siapapun yang memiliki info berguna agar bisa maju kedepan." Ucap Mer, lalu kembali kemejanya.

    Seorang laki-laki maju kedepan kelas. Dia berambut merah gelap dan masuk ke kategori laki-laki tampan di Vermond academy. Namanya Veno, dia adalah ketua kelas itu dan anak tailor kerajaan.

     "Aku juga punya informasi." Ucapnya. "Nanti sore ada acara di kantin. Para Alumni akan datang." Ujarnya, lansung mendapat respon negatif dari siswa di kelas.

    "Siapa yang akan datang ke acara membosankan itu?" Celoteh Olin terang-terangan. Diikuti anggukan murid lain. "Ya, palingan mereka akan memberi motivasi-motivasi." Jawab Veno yang sebenarnya juga tidak akan hadir nanti sore. "Jika ada yang ingin ikut nanti di kantin jam 5 sore." Kata Veno diakhiri senyuman manisnya.

***

   Mer membuka pintu asramanya, didalam sudah ada dua teman sekamarnya yang sedang tertawa sambil menonton film. 

Putri Legendaris Klan AveWhere stories live. Discover now