"Papa ga boleh malah-malah" pinta Ryo dalam tangisnya

Bugh!!!! Suara lemari kayu yang ditendang Brian

Brian yang semakin emosi pun mulai hilang kendali. Tatapan matanya semakin tajam. Ryo dan omanya yang melihat Brian seperti itu semakin tercengang. Tangis Ryo semakin pecah karena ketakutan melihat ayahnya seperti itu.

"KELUARRRRR!!!!!!!" teriak Brian yang semakin tak terkendali sambil menunjuk ke arah pintu kamar

Bu Vina pun segera membawa Ryo keluar dari kamar. Sementara di dalam sana Brian juga mulai bercucuran air mata. Marah, kesal, sedih dan penyesalan semuanya menjadi satu saat ini.

"Omaaa" tangis Ryo

"Heii, cup...cup...cup. Ryo sama encus dulu ya dikamar oma" ucapnya sambil menggendong Ryo

Hati Bu Vina semakin gusar melihat sikap anaknya seperti itu. Pasti ada yang ga beres ini.

[•🖍️•]

"Itu siapa?! Tolong jelasin sama aku"

"Bukan siapa-siapa"

"Please, jangan bohongin aku lagi"

"Aku minta baik-baik sama kamu buat jelasin semuanya"

"Kamu jangan nangis gini, please"

"Sudah berapa lama kamu nutupin ini semua dari aku?"

Brian hanya terdiam mendengar pertanyaan wanita yang ada di hadapannya ini. Air mata yang keluar dari kedua mata wanita itu semakin membuat dada Brian sesak.

"Tiga bulan yang lalu. Tapi aku bisa jelasin semua. Kamu dengerin aku dulu Shane"

"Kenapa kamu kaya gini sama aku?"

"Aku-aku...."

Shane tertawa penuh rasa frustasi dalam tangisnya. Hatinya sangat sakit sekarang karena perbuatan pria yang sangat ia cintai ini. Sementara dua orang wanita di belakang Brian terus memandangi Shane yang seperti itu, semakin memacu amarah Shane untuk berada di puncaknya.

"Tante, Shane mau tanya sama tante. Tante sudah tau juga kan semua ini sebelumnya?"

"Tante, jawab Shane!" pintanya dengan tangis yang semakin menjadi

"Shane, cukup!"

"Shane, tolong hargai keputusan tante, keputusan Brian dan keputusan keluarga kami!"

"Tapi tante" ucap Shane dengan nada bergetar

"Keputusan kami mutlak Shane! Tante sebagai ibunya Brian berterimakasih dan meminta maaf sama kamu atas semua ini" tegas Bu Vina

"Shane, aku minta maaf. Tapi kamu harus hargain keputusan kita! Aku juga cinta sama Brian! Jangan jadi penghalang kebahagiaan aku!" teriak wanita yang tidak lain adalah Vas, calon istri Brian

Shane yang mendengar Vas berteriak seperti itu hanya bisa kembali tertawa penuh rasa frustasi.

"Bahkan disaat seperti ini aja kamu ga bisa jelasin ke aku kan?! Kamu ga bisa ambil keputusan, iya kan?!" sarkas Shane pada Brian

KITA YANG TAK SAMAWhere stories live. Discover now