2. Himiko?

2.7K 400 112
                                    

Eungh-?

Aku membuka kelopak mataku, mengerjap pelan beberapa kali akibat penglihatan yang buram dan cahaya yang masuk secara tidak sopan.
Berujung aku kembali menutup mataku karena pusing yang menyerang kepala, entah kenapa perutku jadi mual.

Sial- badanku sakit dan perih. Aku bisa merasakan jahitan yang terasa gatal dimana mana.

Tunggu- Jahitan?

Aku melotot, menatap kearah langit atap yang berwarna putih polos, serta bau obat-obatan sangat kuat masuk kedalam hidungku. Ugh- aku benci obat.

Ah, aku ingin bangun tetapi bahkan untuk menggerakkan kepala saja sangat susah. Jahitan dan perban kencang pun sangat terasa menempel di kulitku. Badanku sangat kaku, sebenarnya sudah berapa lama aku tertidur?

Klik

Suara pintu terbuka, aku melirik ke arah samping kanan tempat suara tersebut berasal. Dua orang masuk, yang satu kakek kurus yang kutemui kemarin, satu lagi- err tikus? Berang berang? Hamster? Dia jenis apa sih? Aku bingung.

"Selamat pagi, Himiko (M/N). Bagaimana perasaanmu? Apakah ada yang masih sakit?"

Mendengar pertanyaan itu membuatku mengernyitkan dahi.

Himiko.... Himiko siapa weh?
Masa tiba-tiba aku diadopsi orang, aku kan ga punya nama belakang/marga–

Dan lagi, apa-apaan tatapan kakek itu, seperti ada dendam kesumat saja.

Tunggu sebentar, dari mana mereka tahu namaku (M/N)?
Mereka dapat dokumen ku dari mana? Aku saja tidak tahu kalau punya akte kelahiran.

Apa mereka asal nyebut ya?
Memang se-pasaran itu namaku sampai-sampai bener jawabannya?

Ah, pusing.

Shigaraki juga tidak memberitahu apakah harus membuka identitasku atau tidak, sudahlah, lebih baik aku berpura-pura saja.

"Si-sia...pa...?"

Ugh, kenapa aku tidak bisa mengeluarkan suara seperti biasanya sih?

Tenggorokanku kering banget– peka dikit ambilin minum napa!

"Siapa?"

Ulang berang berang itu, ku panggil dia berang berang saja lah.

"Si-si...a- pa- (M-M/N)...?"

Mereka nampak terkejut, lalu berang berang itu menghela napas. Tunggu,

AKU BARU SADAR DIA BISA BERBICARA!

Apakah selama ini hewan lain juga bisa bicara ya? Lalu apa kucing kemarin juga bisa?
Aku ingin menemuinya.. pasti suaranya sangat lucu!

Aish- kenapa aku teralihkan.

"Jadi kau tidak mengingat dirimu sendiri? Apakah kau mengingat kejadian seminggu yang lalu?"

He? Seminggu yang lalu? Aku tertidur selama satu minggu? Keren, ternyata simulasi matiku bisa berkembang.

"Tidak..."

Sekarang aku bisa berbicara dengan normal, walaupun sedikit merasa gatal di kerongkongan.

"Huh, minggu lalu ledakan terjadi di pusat kota. Dan ketika kami menghampiri, kami menemukan dirimu tergeletak dengan luka-luka di sana. Sepertinya quirk milikmu lepas kendali"

Kali ini kakek kurus itu yang berkata panjang lebar.

"Quirk...?"

Tanya ku dengan tatapan bingung, masih memainkan peran sebagai bocah polos.
Mungkin setelah misi ini selesai, aku akan berganti profesi menjadi badut jalanan.

Bnha x [Male] Reader (sedang masa revisi)Where stories live. Discover now