25.

11 16 5
                                    

3 hari kemudian di Verona ~ 

Jaein bersama  ke lima orang dari club bermusik  di tambah  satu orang lagi yang menjadi saksi satu2 nya dari malam tragis itu.  Hanya satu  dan tak ada lain nya,  yaitu Hyena sendiri. Maka mereka mendatangi kediaman  Jaeseop di Verona yang kini menjadi tempat persembunyian Hyena juga.
Namun,  ketika mereka tiba disana,  kondisi  sang Ratu pun sangat memprihatinkan.   Seorang  Jung Hyena yang selama ini selalu memiliki rasa percaya  diri dan opitimis tinggi malah terlihat menyedihkan dengan  wajah pucat seperti zombie. Kini sang ratu pun sedang tertidur  karena pengaruh obat dari dokter.  

“Kemarin lusa,  dia terjatuh di lantai.  Lalu suhu nya demam,  dan kata dokter dia terlalu stress” jelas Jaeseop yang kini malah double  job menjadi penhasuh nya.

“Aku membatalkan penampilan opera di verona” Kata Jaein dengan penolakan tegas.  Jaeseop sudah menduga hal itu.  
“Lagipula,  Aku gak bisa memainkan bach dengan  sempurna.  Tidak seperti  winwin” lirih  nya.  Kini Jaein paham jika hanya orang itu yang bisa menguasai tekhnik back dengan gaya nya sendiri.  Sekalipun Jaein sudah mempelajari nya, bahkan ia sulit berfokus pada multi objek  yang akan membuat  kepalanya terasa pening. Saat itu dia mengakui kelemahan sekaligus kebodohan nya.  Ya!  No body is perfect.  Tapi Jaein mengakui  jika pandangan Hyena tepat saat memilih Winwin untuk bergabung  dengan club nya.  Semua yang ada disana memiliki warna tersendiri hingga membuat suasana 'Salon' menjadi hidup dengan orang-orang  seperti itu. 

“Aku rasa,  pertunjukan opera itu hanya alibi nya untuk melarikan diri” suara Jaein menjadi dingin,  kemudian  dia berjalan kearah Hyena dan menyibak selimut nya dengan kasar. 

“BANGUN KAU JALANG!!!” Tanpa rasa kasih,  dia menarik Hyena dan menampar nya keras.  Sontak mata nya terbuka,  Jaein menyalang.  Belum puas dengan satu tamparan.  Jaein menarik rambut Hyena hingga kepalanya mendongak.  Tatapan sang ratu pun menjadi bengis  terhadap nya. Tidak perduli jika mereka sahabat.  Bahkan  tindakan  Jaein pun membuat yang lain nya terkejut.  Mungkin ini kali pertama nya ia terlihat marah.  Ya benar2 marah karena seorang pembunuh  berdarah dingin seperti nya. 

“Apa yang sudah kau lakukan  pada Winwin,  tidak bisa di maafkan.  Karena kau telah merampas hidup nya,  keluarga nya,  membuat nya terlantar,  berjuang sendiri lalu kau memungut nya dan menjadikan  pelampiasan mu,  Semua kau rencanakan,  kan?” Jaein menarik nafas kuat.  Menahan air mata  yang hampir keluar akibat emosi.

 “Kau bisa menggunakan  kekuasaan mu di sana,  tapi bukan  berarti  Kau membuat nya mati!” suara nya bergetar,  Jaein menguatkan hati nya,  dan kembali menampar  Hyena hingga sudut bibir  nya berdarah. 

“DIA MASIH PUNYA MIMPI YANG TAK TERHINGGA  JIKA KAU MEMBIARKAN NYA TETAP HIDUP!!!! TAPI KAU MEMBUAT NYA KEHILANGAN SEMUA DAN MEMBIARKAN HIDUPNYA SIA-SIA DI DUNIA!!!  ARRRRRGGGHHH!!!!” 

“HARUS NYA KAU JUGA MATI DASAR SIALAN!!!” tangan Jaein mencekik leher Hyena dengan gelap mata,  jika saja Jaeseop dan yang lain nya tak melerai nya.  Hanya isakan tangis yang terdengar dari sang ratu.  Dia tak ingin bertanya jika Jaein mengetahui semua fakta nya dari mana.  Karena setelah ini pun dia akan mengakui  semua perbuatan nya.  

“Maaf-” ucapnya di sela-sela isakan nya.  Namun belum sampai disitu,  Hyena mendapat tamparan  keras dari Mark. 

“Jalang!!”

“Menyesal pun percuma karena tak akan membuat nya hidup kembali.”
 
“Bodoh!”

“Tak punya hati!!”

Melody in the dark | 21+ Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz