3 hari kemudian di Verona ~
Jaein bersama ke lima orang dari club bermusik di tambah satu orang lagi yang menjadi saksi satu2 nya dari malam tragis itu. Hanya satu dan tak ada lain nya, yaitu Hyena sendiri. Maka mereka mendatangi kediaman Jaeseop di Verona yang kini menjadi tempat persembunyian Hyena juga.
Namun, ketika mereka tiba disana, kondisi sang Ratu pun sangat memprihatinkan. Seorang Jung Hyena yang selama ini selalu memiliki rasa percaya diri dan opitimis tinggi malah terlihat menyedihkan dengan wajah pucat seperti zombie. Kini sang ratu pun sedang tertidur karena pengaruh obat dari dokter.“Kemarin lusa, dia terjatuh di lantai. Lalu suhu nya demam, dan kata dokter dia terlalu stress” jelas Jaeseop yang kini malah double job menjadi penhasuh nya.
“Aku membatalkan penampilan opera di verona” Kata Jaein dengan penolakan tegas. Jaeseop sudah menduga hal itu.
“Lagipula, Aku gak bisa memainkan bach dengan sempurna. Tidak seperti winwin” lirih nya. Kini Jaein paham jika hanya orang itu yang bisa menguasai tekhnik back dengan gaya nya sendiri. Sekalipun Jaein sudah mempelajari nya, bahkan ia sulit berfokus pada multi objek yang akan membuat kepalanya terasa pening. Saat itu dia mengakui kelemahan sekaligus kebodohan nya. Ya! No body is perfect. Tapi Jaein mengakui jika pandangan Hyena tepat saat memilih Winwin untuk bergabung dengan club nya. Semua yang ada disana memiliki warna tersendiri hingga membuat suasana 'Salon' menjadi hidup dengan orang-orang seperti itu.“Aku rasa, pertunjukan opera itu hanya alibi nya untuk melarikan diri” suara Jaein menjadi dingin, kemudian dia berjalan kearah Hyena dan menyibak selimut nya dengan kasar.
“BANGUN KAU JALANG!!!” Tanpa rasa kasih, dia menarik Hyena dan menampar nya keras. Sontak mata nya terbuka, Jaein menyalang. Belum puas dengan satu tamparan. Jaein menarik rambut Hyena hingga kepalanya mendongak. Tatapan sang ratu pun menjadi bengis terhadap nya. Tidak perduli jika mereka sahabat. Bahkan tindakan Jaein pun membuat yang lain nya terkejut. Mungkin ini kali pertama nya ia terlihat marah. Ya benar2 marah karena seorang pembunuh berdarah dingin seperti nya.
“Apa yang sudah kau lakukan pada Winwin, tidak bisa di maafkan. Karena kau telah merampas hidup nya, keluarga nya, membuat nya terlantar, berjuang sendiri lalu kau memungut nya dan menjadikan pelampiasan mu, Semua kau rencanakan, kan?” Jaein menarik nafas kuat. Menahan air mata yang hampir keluar akibat emosi.
“Kau bisa menggunakan kekuasaan mu di sana, tapi bukan berarti Kau membuat nya mati!” suara nya bergetar, Jaein menguatkan hati nya, dan kembali menampar Hyena hingga sudut bibir nya berdarah.
“DIA MASIH PUNYA MIMPI YANG TAK TERHINGGA JIKA KAU MEMBIARKAN NYA TETAP HIDUP!!!! TAPI KAU MEMBUAT NYA KEHILANGAN SEMUA DAN MEMBIARKAN HIDUPNYA SIA-SIA DI DUNIA!!! ARRRRRGGGHHH!!!!”
“HARUS NYA KAU JUGA MATI DASAR SIALAN!!!” tangan Jaein mencekik leher Hyena dengan gelap mata, jika saja Jaeseop dan yang lain nya tak melerai nya. Hanya isakan tangis yang terdengar dari sang ratu. Dia tak ingin bertanya jika Jaein mengetahui semua fakta nya dari mana. Karena setelah ini pun dia akan mengakui semua perbuatan nya.
“Maaf-” ucapnya di sela-sela isakan nya. Namun belum sampai disitu, Hyena mendapat tamparan keras dari Mark.
“Jalang!!”
“Menyesal pun percuma karena tak akan membuat nya hidup kembali.”
“Bodoh!”“Tak punya hati!!”
CZYTASZ
Melody in the dark | 21+
FanfictionKematian seorang siswa kelas 2 sempat menggemparkan satu sekolah asrama 'Weston academy' . Dia yang tergabung dalam tim elite club musik. Tak ada yang mengenal baik dengan nya karena sikapnya yang misterius dan antisosial. Namun suatu waktu, untuk...