Sedikit masuk akal, tapi rasanya tidak mungkin kalau itu hanya perbuatan seekor tikus karena lampunya jelas-jelas berkedip terus menerus selama beberapa saat. Anehnya Lana malah percaya dan langsung mengalihkan topik. Mereka akan memasuki sesi Materi Kepemimpinan yang akan dibawakan oleh Lana.

Seusai materi, para peserta diistirahatkan selama setengah jam sementara para panitia menyiapkan acara selanjutnya yaitu Jurit Malam yang akan dimulai tepat pukul dua belas malam. Dili ingin sekali menanyakan alasan Satria yang berkali-kali berbohong kepada Lana mengenai kejadian lampu Aula, sayangnya mereka berada di tenda terpisah dan tidak diizinkan untuk keluar dari tenda masing-masing.

Setengah jam berlalu, mereka kembali berkumpul di tengah lapangan. Keadaan sekitar masih gelap gulita, tapi setiap orang diberikan satu lilin beserta lima korek api untuk penerangan menuju lima posko yang berada di masing-masing gedung sekolah. Semua posko berada di dalam ruangan, jadi mereka harus menjelajahi tiap gedung dari lantai satu sampai tiga untuk mencari posko tersebut. Tidak ada petunjuk sama sekali dari panitia tentang letak pasti kelima posko, jadi mereka harus mencari sendiri.

Demi keamanan peserta karena tidak ada panitia yang berjaga di luar posko, mereka dikelompokkan menjadi tiga orang dalam satu kelompok, hanya kelompok pertama dan kedua yang terdiri dari dua orang dalam satu kelompok. Teman sekelompok bisa ditentukan sendiri, dan harus ada minimal satu laki-laki dalam kelompok tersebut.

Dili yang sedari tadi menyimpan banyak pertanyaan untuk Satria, langsung memilihnya menjadi anggota kelompoknya, sayangnya Satria malah menawarkan kepada Rama untuk masuk kelompok mereka, dan anehnya Rama setuju padahal sejauh ini hubungannya dengan Satria tidak akur.

Satu persatu kelompok berangkat menuju posko secara bergantian, kelompok Dili berada di urutan ketiga. Mereka memutuskan hanya menyalakan satu lilin untuk berjaga-jaga agar tidak kehabisan lilin saat mengitari sekolah mereka yang luas. Dili kebagian tugas memegang lilin, sementara Satria membantu Dili menjaga nyala lilin dengan melingkarkan kedua telapak tangannya di sekitar lilin agar tidak terusik angin malam yang cukup kencang. Rama berjalan sedikit lebih di depan untuk mengecek setiap ruangan dari jendelanya.

Penerangan yang minim sama sekali tidak mengganggu Rama dan Satria padahal mereka dari keluarga kaya yang tidak akan pernah merasakan dampak dari listrik padam. Selama sekolah di Rusia, mereka mendapat bekal ilmu bertahan hidup sejak Sekolah Dasar. Sebagai lulusan terbaik, tentunya mereka menguasai ilmu-ilmu yang telah diajarkan.

“Kamu terlihat tidak masalah dengan kegelapan, tapi kenapa di lapangan tadi kamu menutup mata saat lampu Aula berkedip, Rama?” Bosan hanya berdiam diri sambil menjaga lilin, akhirnya Dili membuka pembicaraan meski tahu jawaban Rama akan terdengar menyebalkan.

“Ternyata ada yang diam-diam memperhatikanku, pantas saja aku mimpi buruk.” Dili menghela napas, hampir saja membuat lilin mereka padam. Ternyata saat itu Rama hanya ketiduran, padahal Dili sudah siap mengejek Rama yang sombong tapi penakut.

“Tapi kenapa kamu tiba-tiba muncul di depan Aula bersama kak Lana?” Dili tersenyum mendengar pertanyaan dari Satria yang seakan memihak Dili. Tentu saja rasanya aneh karena tiba-tiba mereka berdua datang ke Aula padahal semua orang di lapangan tidak menyadari kepergian Dili dan Satria, Rama bahkan mengaku tertidur, tidak mungkin kalau dia tidur sambil berjalan dan tiba-tiba terbangun di depan Aula.



______________________________________
"GOGENPEDIA"

Tokoh yang terlibat :
1. Dili

 Dili

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Satria

 Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Rama

 Rama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Lana

 Lana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Khaidir

 Khaidir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Good Generation (TERBIT✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang