part 1

1.8K 123 2
                                    

Semua ff di sini aku bikin dalam cast thailand di aku @heny2wihh. jadi kalo ada kesamaan ya emang di sengaja.

Lee Minho, seorang direktur muda di perusahaan milik sang ayah Lee Minhyuk. Dia tumbuh menjadi seorang anak yang kuat, cerdas, dan sangat berbakti pada ke dua orang tuanya. Dia di didik sebaik mungkin oleh sang ayah yang mengedepankan tatakrama dan kedisiplinan dalam keluarga.

Minho sekolah di sekolah terbaik, dan selalu menjadi yang terbaik. Tapi dia selalu diajarkan rendah hati, karena kesombongan hanya akan merusak diri sendiri. Minho juga di didik untuk menghormati wanita, dan juga di beri pengetahuan agama. Membuatnya terbebas dari pergaulan bebas, narkoba, dan hal negatif lainnya. Minho juga mendapatkan jabatan sebagai direktur bukan dengan cara yang mudah, dia memulainya dari pegawai biasa. Hingga akhirnya bisa membuktikan diri dan menjadi direktur seperti sekarang. Minho juga sangat menyayangi sang ibu Jane. Ibu yang menyayanginya tapi tidak memanjakannya. Jane selalu mengajari Minho untuk berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan dengan kerja keras. Membuat Minho tidak pernah memanfaatkan harta keluarganya untuk kepentingannya sendiri. Jika ada yang dia inginkan, Minho akan menggunakan uangnya sendiri. Minho juga tidak pernah memanfaatkan nama keluarganya untuk hal-hal yang buruk. Dia selalu menjaga kehormatan keluarganya.

Minho memiliki seorang kekasih bernama Stela, mereka berkenalan di universitas dan membuat mereka dekat dan menjadi sepasang kekasih. Dimata MInho, Stela gadis yang dan terhormat. Nyatanya, di belakang Minho. Stela kerap pergi ke club malam untuk bersenang-senang. Alasannya satu, Minho tidak mau bercinta dengannya. Gadis itu sudah mencoba berbagai cara untuk membuat Minho mau tidur dengannya, tapi tak ada satupun usahanya yang membuahkan hasil. Minho malah mengatakan akan melakukannya jika mereka sudah menikah nanti, Benar-benar tak tahu caranya bersenang-senang.

"Stela, kau masih belum bisa membujuk Minho? Apa jangan-jangan dia tidak suka pada wanita." ucap Moon. Teman Stela

"Jangan sembarangan, Minho sangat mencintai aku. Hanya saja dia terlalu takut untuk melakukannya. Mana bisa aku menunggu sampai kami menikah, aku saja tidak tahu kami bisa menikah atau tidak. Orang tuanya saja tidak tahu dengan hubungan kami."

"Ya ampun, kasihan sekali nasibmu. Punya pacar tampan tapi tak bisa menikmatinya." Stela semakin kesal di buatnya. Sampai seorang pria datang menemuinya dan menggodanya.

"Sudah jangan bahas dia lagi, aku mau bersenang-senang dulu." Stela menggandeng tangan pria itu dan pergi.

"Dasar, ketahuan pacarnya baru tahu rasa."

~~
Sementara itu, Minho baru saja menyelesaikan tugasnya dikantor. Hari ini pekerjaannya benar-benar banyak, dan juga menyita waktunya. Bahkan Minho tak sempat hanya untuk pergi makan siang, alhasil dia harus meminta sekretarisnya Seungmin untuk membawakan makanan ke ruangannya. Minho mencoba meregangkan tubuhnya yang terasa pegal karena seharian duduk dan fokus bekerja. Minho melihat jam tangannya, dan ternyata sudah jam 11 malam. Minho ingin menghubungi kekasihnya tapi di urungkan, Minho khawatir dia sudah tidur.

Sudah malam dan kantor sudah sepi, hanya ada seorang security yang menyapanya di depan kantor. Minho melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Minho butuh air hangat dan tidur nyenyak sebelum menati hari esok yang mungkin akan sama sibuknya dengan hari ini. Minho sebenarnya tak enak hati pada pacarnya karena waktunya tersita oleh pekerjaan, Minho juga ingin meluangkan waktunya untuk pacarnya. Tapi pekejaannya tak bisa dia tinggalkan. Pernah beberapa kali Stela datang ke kantornya untuk melepas rindu, tapi yang dia dapat malah Minho yang terus bekerja dan meninggalkan dia yang bosan di dalam ruangan. Membuat kekasihnya itu tak mau lagi datang ke kantor Minho. Membuat mereka sulit bertemu.

Minho masuk ke mansion keluarga Lee yang sudah mulai sepi karena penghuninya sudah mulai tidur. Hanya ada dua penjaga yang masih terjaga. Minho masuk ke dalam kamarnya, Minho tak sabar ingin berendam di air panas.
Usai mandi Minho langsung tidur dengan nyenyak kerena kelelahan.

Begitulah rutinitas seorang Minho, terdengar membosankan, tapi begitulah hidupnya.

~~
Besoknya, Minho tidak sesibuk kemarin. Dan dia bisa pulang lebih cepat. Dan tanpa buang waktu Minho mengajak Stela untuk makan malam bersama di sebuah restoran mewah.

"Sudah lama sekali kita tidak makan bersama karena kesibukanmu." ucap Stela memulai pembicaraan.

"Maaf, akhir-akhir ini pekerjaanku banyak dan harus segera di selesaikan. aku sangat menyesal."

"Ya sudahlah, aku mengerti keadaanmu. Yang penting kita bisa makan bersama lagi."

"Ya aku juga senang, aku akan mencoba meluangkan lebih banyak waktu untukmu."

"Ya semoga itu bukan hanya ucapanmu saja, dan kau bisa membuktikannya nanti."

Usai makan malam, Minho mengantarkan Stela pulang. Dan seperti biasa, gadis itu akan mencoba untuk merayu Minho.

"Minho-yaaaa dari pada langsung pulang. Bagaimana jika kau ajak aku ke hotel saja. Apa kau tidak mau bersamaku?" tanya Stela dengan suara yang dibuat se sexy mungkin. Tangannya bergerak menuju paha Minho, tapi Minho menahannya.

"Maaf, tapi sudah berapa kali aku jelaskan padamu. Aku tidak akan melakukannya sebelum kita menikah. Itu adalah peraturan keluargaku dan aku tidak mau melanggarnya."

"Tapi keluargamu tidak tahu apa yang akan kita lakukan nanti kan."

"Tapi tuhan tahu."

Stela menatap Minho tajam. Dia sangat kesal dengan pacar lugunya itu, tapi dia tak mungkin memutuskannya karena Minho adalah tambang emasnya yang bisa dia mintai apapun sesuai yang dia mau. Urusan bercinta, dia bisa cari yang lain. Sesampainya di apartemen, Stela keluar dari mobil Mean dan menutupnya dengan keras.Minho hanya bisa menghela nafasnya, sudah terlalu biasa dengan amarah pacarnya itu. Untungnya Minho itu penyabar dan juga mencintai Stela, jadi dia selalu berusaha mengalah.

Minho kembali ke rumah dan mendapati ke dua orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Minho-ya kemarilah, ada yang ingin kami bicarakan denganmu."

Minho menurut dan duduk di samping sang ibu.

"Ada apa ayah, sepertinya serius sekali."

"Ini tentang janji ku yang lakukan dengan sahabatku. Dulu saat aku dan ibumu menikah kami bertemu sahabat kami dan membuat sebuah perjanjian. Kami akan menjodohkan anak-anak kami kelak. Dan sekarang usiamu sudah menginjak 26 tahun, sudah cukup untuk menikah. Ayah berharap kau mau di jodohkan dengan anak sahabat ayah."

Minho menatap sang ayah, dia sangat terkejut dengan kabar ini. Dan Minho bingung, harus menerima atau menolak perjodohan ini.

Tbc.

Love by marriedWhere stories live. Discover now