25. Gilang Arifikri

14 4 0
                                    

HAIII 👋

please lah jangan lupa vote karena satu vote sangat berarti bagi Author
.
.
.
.

Happy Reading 😗😗

Derap langkah menyusuri koridor sekolah SMA Candrawinata dan jangan lupa para siswi malah memekik histeris ketika cowok itu lewat, Gilang Arifikri yang notabene nya adalah mantan Billa dan murid baru di SMA Candrawinata.

Baru 1 hari dia disini tapi sudah banyak yang mengagumi Gilang, padahal katanya Kelvino si Gilang mah biasa aja gak ada ganteng-ganteng nya.

Gilang datang ke kantin dengan Sendy dan Budi lalu duduk pas di samping meja yang biasa di duduki oleh Kelvino, Billa dan lainnya. Namun, disini Kelvino dan Billa sedang tidak ada di kantin melainkan di Perpustakaan.

"Nah itu si Gelang," ucap Rey.

Rey yang lebih enak memanggil Gilang dengan sebutan si Gelang.

"Oh jadi itu yang namanya Gilang," timpal Naya.

"Lumayan sih, tapi masih gantengan Rafathar," ucap Syifa.

"Rafathar mulu, halu lo gak bisa di turunin?" tanya Satria dengan nada yang terkesan kesal.

"Cemburu bilang boss!" jawab Syifa angkuh.

"HAHAHAHA,"

"Kalah ngomong dia nya," celetuk Bryan.

"Kalo Bang Sat suka sama Syifa gak papa kok," ucap Syifa santai.

Bisa-bisa jantung Satria merosot ke usus jika masih duduk disini, tidak akan dibiarkan ini terjadi. Satria harus keluar dan mengisi pasokan oksigen agar jantungnya berdetak normal lagi.

"Gue cabut," Satria keluar begitu saja.

"Bang Sat kenapa?" Tanya Syifa polos.

"Udah biarin aja, paling gak juga mau semedi," ucap Bryan.

"Ngadi-ngadi Lo!" jawab Siska.

"Eitss.. tapi cinta gue ke elo nggak ngadi-ngadi," ucap Bryan sambil menaikkan turunkan satu alisnya.

"Dih najis, tipe gue nggak kayak lo!" ucap Siska.

"Kurang apa gue? Udah ganteng, tajir, baik, tidak sombong, suka menabung, ramah pula." Ucap Bryan membanggakan dirinya.

"Ada yang kurang," timpal Rey.

"Apaan?" tanya Bryan.

"Kurang akhlak!"

"Fuck!" Bryan dengan menunjukkan jari tengahnya.

Bel berbunyi mereka langsung masuk ke dalam kelas dan mereka melirik Gilang dengan tatapan yang tidak suka namun Gilang mencoba biasa saja dengan tingkah mereka.

Kelvino dan Billa berjalan menuju ke kelas sehabis dari Perpustakaan, namun di hadapannya ternyata ada Gilang, Sendy, dan juga Budi. Tepat di depan Kelvino dan Billa, Gilang menghentikan langkahnya.

Dengan beraninya Gilang mencekal tangan Billa meski tidak begitu kuat membuat Kelvino sangat tidak terima.

"Gue mau ngomong sama Lo," ucap Gilang.

"Lo berdua ke kelas duluan aja," ucap Gilang pada Sendy dan Budi.

Billa masih menunduk.

"Lo lepasin tangannya Billa atau gue buat Lo nggak punya tangan," sarkas Kelvino.

Kelvino meski gaya nya absurd tetapi jika mengenai orang yang di sayangi jangan biarkan sikap Kelvino akan sama, bahkan dia akan sangat tega untuk melumpuhkan siapa saja yang menyentuh orang yang di sayanginya.

Selamat Pagi, Billa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang