Rama merebut tasnya saat melihat seseorang duduk di samping Dili. Alisnya tampak mengerut disertai helaan napas, ekspresi yang jelas-jelas menandakan ketidaksukaan. Dili kembali dibuat penasaran melihat suasana hati Rama yang berubah sejak kehadiran Satria.

Pak Jacky kembali membacakan sejarah sekolah yang sempat terhenti, dilanjutkan dengan pembacaan Tata Tertib Sekolah. Setelah itu beliau mempersilakan kepada tamu spesialnya untuk memberikan kata sambutan sekaligus menjelaskan tentang program kelas favorit.

Bapak berambut pirang tersebut segera menaiki panggung Aula. Disambut gemuruh tepuk tangan oleh para murid yang kagum akan wibawanya. Dia melepas kacamata hitamnya, menampilkan sepasang bola mata secerah langit siang tanpa awan. Lengkungan lebar di bibirnya menambah indah parasnya.

“Selamat siang. Izinkan saya memperkenalkan diri meskipun nama saya sudah disebutkan oleh Pak Jacky sebelumnya. Nama saya Evgeniy Alvarendra, kalian bisa memanggil saya Pak Alva. Rasanya senang sekali bisa menyapa kalian semua hari ini, terutama para murid baru yang beruntung bisa bersekolah di sini.

Kenapa saya bilang beruntung? Karena para lulusan sekolah ini bisa langsung bekerja di perusahaan atau yayasan Alvarendra meski tidak kuliah. Saya senang merangkul generasi muda yang memiliki semangat juang tinggi. Kalian adalah generasi penerus bangsa yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah Dunia. Tepuk tangan untuk kita semua.”

Gemuruh tepuk tangan bergema di penjuru Aula. Meski belum genap tiga tahun sekolah ini resmi berdiri, prestasi murid-muridnya tidak diragukan lagi. SMA Cahaya Banua sukses mencetak pemuda-pemudi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Ditambah lagi dengan hadirnya kelas favorit yang membuka jalan untuk seluruh anak Indonesia dari dalam maupun luar Kalimantan untuk menikmati program belajar khusus secara gratis, bahkan mendapatkan asrama dalam bentuk rumah di perumahan elite Cahaya Banua yang bertujuan untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan mandiri.

“Tanpa basa-basi lagi, saya akan menjelaskan tentang program kelas favorit. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi unggul di tanah Kalimantan. Berbeda dengan sistem belajar di kelas biasa, kelas favorit memiliki sistem khusus yang tidak terpaut dengan sistem jurusan, murid-murid kelas favorit akan belajar gabungan pelajaran semua jurusan.

Bukan hanya penguasaan semua mata pelajaran dari berbagai jurusan, mereka juga diberi hari khusus untuk belajar keterampilan layaknya anak SMK, serta hari khusus untuk pengembangan potensi. Karena jadwal belajar yang lebih berat dari kelas biasa, kelas favorit hanya bisa dihuni oleh murid-murid pilihan. Dalam satu angkatan, hanya dipilih 15 murid untuk mengikuti program kelas favorit lewat seleksi yang ketat.

Tiga perusahaan ternama di Kalimantan Selatan menjadi sumber pendanaan kelas favorit. Terdapat beasiswa untuk semua murid kelas favorit sebagai dukungan penuh dari para sponsor, serta asrama yang terletak di perumahan khusus untuk murid SMA Cahaya Banua agar bisa belajar hidup mandiri dan memudahkan para murid ke sekolah karena jaraknya yang sangat dekat. Fasilitas mewah di dalam kelas dan asrama, serta jadwal rekreasi per bulan adalah upaya untuk membuat para murid merasa nyaman dan selalu semangat dalam belajar.

Proses seleksi kelas favorit adalah sebagai berikut :

1. Nilai akademik dari SMP asal murid (1-10 poin)

2. Prestasi akademik/non-akademik saat SMP (1-10 poin)

3. Nilai tes masuk sekolah (1-10 poin)

4. Nilai MOS, yaitu keaktifan pribadi (1-5 poin) dan dalam kelompok (1-5 poin), penghargaan pribadi (1-5 poin) dan kelompok (1-5 poin), rekomendasi dari bina damping (10 poin)

5. Lulus seleksi OSIS (1-10 poin)

6. Lulus seleksi KIR (1-10 poin)

7. Mengikuti minimal 5 Ekstrakurikuler (1-10 poin)

Good Generation (TERBIT✓)Where stories live. Discover now