22. Attention and Priority

Start from the beginning
                                    

"Hai Jaem

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Jaem." sapa Jeno seperti biasa. Ten pun ikut menyapa.

"Wow! Sudah aku duga pasti kau akan meneraktir kita lagi. Thank you!" ucap Ten penuh senyum hingga membuat wajah berwarna pink -akibat dingin- itu semakin manis.

Mereka semua pun sudah berkumpul di dalam ruang loker, tak terkecuali Mark. Pria itu masuk paling akhir bersampingan dengan Haechan, lalu setelah itu Haechan pergi ke kursinya sendiri.

 Pria itu masuk paling akhir bersampingan dengan Haechan, lalu setelah itu Haechan pergi ke kursinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mark, Haechan kenapa?" tanya Jaemin pada Mark.

"Aku tidak tahu, dia tidak mau bilang padaku."

"Sepertinya dia kurang sehat." Mark hanya mengangguk sambil masih menatap Haechan sesekali. Bahkan makanan yang Jaemin belikan tidak terlalu ia istimewakan.

"Ini minummu." ucap Jaemin lagi sambil memberikan sekaleng soda kesukaan Mark.

"Terima kasih." walau Mark berusaha untuk memberikan perhatian pada Jaemin, namun hatinya tidak bisa. Dia terus mengkhawatirkan keadaan Haechan. Apa Jaemin menyadarinya? Tentu saja. Tapi dia tidak mau menegur Mark, dia berusaha untuk berpikir positif serta memakluminya.

"Jaem." seseorang memanggil dan ternyata itu Haechan dengan senyum tipis di bibirnya.

"Terima kasih untuk makanannya. Aku akan menikmati dengan baik." sambung Haechan lagi yang kali ini memberikan respon baik, tidak seperti pada beberapa bulan lalu.

"Oh yaa, tentu saja. Jangan sungkan untuk tambah lagi." balas Jaemin yang tak kalah ramah lalu Haechan pun bergabung dengan yang lain.

Mata Mark masih menatap Haechan, Jaemin yang melihat itu pun mencari cara agar kekasihnya kembali fokus padanya.

/Chup!/

"Babe, aku di sini. Siapa yang kau lihat, hm?" bisik Jaemin tepat setelah ia mencium pipi kekasihnya. Mark yang mendengar itu pun tergagap dan merasa bersalah pada Jaemin.

"A-Ahh, maafkan aku." kemudian Mark memeluk Jaemin dan mengalihkan fokusnya pada pria cantik itu.

Beberapa menit berlalu, makanan pun sudah hampir habis semua. Suasana yang riang mendadak tegang saat Haechan menjatuhkan kaleng sodanya lalu segera berlari keluar sambil memegang perutnya. Beberapa member menyusulnya, termasuk Mark.

HOCKEY BOYS! √Nomin ft MarkhyuckWhere stories live. Discover now