dieciséis

6.5K 404 33
                                    

"sesuai app ya mba?" gue cuma bisa rolling eyes denger kalimat yang dilontarkan jeno barusan. anaknya cuma nyengir sampe matanya ilang. gue naik ke jok belakang motor gedenya jeno.

"pegangan gue mau ngebut membelah bumi"

"terserah lo de- ANJINGGG!" gue mukul pelan pundaknya jeno. ngajak mah ngajak umroh, ini ngajak mati. bisa gue liat dari spion, anaknya cengengesan.

MANIS BENER JADI PACAR GUE AJALAH.

diperjalanan, gue sama jeno ngobrol sesekali. jeno nyuruh gue pegangan, ya daripada nanggung-nanggung gue peluk aja sekalian.

hehe. #janganiridengki.

ga terasa kita udah nyampe dibasecamp gengannya barudak nol-nol. disitu cuma ada haechan dan pastinya jaemin. pas haechan ngeliat gue dateng, dia langsung nyuruh gue nyamperin jaemin yang lagi duduk sambil merhatiin hp-nya.

"jaem?" jaemin ga menggubris panggilan gue barusan. mata sayunya masih terpaku pada benda berbentuk persegi panjang tersebut.

tangan gue meraih dagunya jaemin, "hey bunny" panggil gue lagi. jaemin natap gue nanar, terus tiba-tiba meluk perut gue erat, "where have you been?" tanyanya. yang tadinya diem, tangan gue mulai ngelus rambut tebalnya jaemin.

"babe, you want cuddles? we can watch movies together tho" katanya, masih meluk gue.

"jaem, gue bukan pacar lo lagi..." denger apa yang barusan gue bilang, jaemin lepasin pelukannya dan mengernyitkan alisnya, "what the fuck do you mean? kemarin aku abis nyuapin kamu pas sakit, masa ga inget?"

"inget, terus beberapa hari setelahnya lo mutusin gue" jaemin menempatkan jari telunjuknya dibibir, nyuruh diem.

"omongannya dijaga, kepikiran buat mutusin kamu aja ngga" katanya. gue duduk dimeja depannya jaemin, "kebanyakan ngamer si otak lo jadi sengkleng,"

"lo mabok jaem, kalo sampe besok-besok lo gini lagi, gue ga mau ngurusin ya" lanjut gue. jaemin berdiri dan mukanya memelas. "please don't leave me..."

"tapi lo pulang, oke? temen-temen lo puyeng liat lo begini, apalagi gue" jaemin nyengir. tangan kanannya ngelus pipi kiri gue, dia natap gue tulus, his gaze shifted to my lips, then he gave a warm kiss on my lips.















"having fun fucking around, huh?" gue yang baru masuk rumah, langsung ngefreeze liat papi duduk di kursi bar sembari memainkan dasi ditangannya.

"abis kemana?"

"harusnya hana yang nanya, papi dari mana?" papi ketawa kecil, shake his head for no reason. "it's none of your business, slut" gue mengadah menatap papi. tangannya membanting sloki alkohol ke lantai. bangun dari duduknya, papi menghampiri gue dengan langkah sempoyongan.

"slut? is that how you see me? a fucking slut?" gue bergegas ke kamar. papi nahan pintu kamar gue yang baru aja mau gue tutup.

"papi belum selesai ngomong, hana" papi masuk kamar gue, narik rambut gue dan ngebawa gue ke tepian ranjang "on your knees" gue diem, ga merespon apa-apa ke perintahnya papi.

sedetik kemudian satu tamparan mendarat dipipi kiri gue, "on your fucking knees. you wanna be a good girl, aren't you?" papi mencengkram rahang gue kasar.

"pi-"

"look at me, my dear. don't be scared, i'll protect you" ujarnya, membanting tubuh gue ke ranjang. "pi, i'm sorry" ucap gue memelas, berharap papi ada rasa kasihan ke gue.

seakan tuli, papi mulai melepas kemejanya, membiarkan tubuhnya setengah telanjang dari atas. papi naik ke ranjang dan memposisikan tubuhnya diatas gue.

tangannya mengelus lembut pipi gue yang beberapa detik lalu ditamparnya. lalu mengusap bibir ranum gue dengan ibu jarinya.

"i'll make you feel safe" satu tangannya digunakan untuk mencengkram leher gue, dan satunya lagi, masih namparin gue dengan keras.

gue mulai merintih kesakitan. "oh? am i hurt you, darling?" papi mencengkram leher gue semakin kencang.

"no one's gonna take you away from me. make me proud honey, this will be a lesson 'cause you became a bad girl" lalu membuka resleting celananya.

________________________________________

mau bagi-bagi dosa dulu xixixi

rip that 😺 ayeeee

papi chulo •jaehyunWhere stories live. Discover now