quince

6.3K 392 31
                                    

sore ini gue baca-baca novel, papi baru aja keluar kamar mandi terus langsung duduk disebelah gue. kepalanya disenderin ke pundak gue dan kedua tangannya melingkar dipinggang gue. "read it out loud" titahnya, lalu memejamkan mata.

"his finger pushed further into her- oh god..." ucap gue terhenti. papi terkekeh, meluk gue makin erat. "kok berhenti? lanjutin aja" katanya. jari-jemarinya menyelinap masuk ke dalam kaus yang gue pake.

gue mengembuskan napas, "stop it. i hate you"

"uh, okay. how about we make our own story?" tanyanya. gue naruh buku novel dimeja, menghadap papi. "our own story?" gue mengerutkan alis.

"iya, tadi hana bilang "i hate you" so, papi kepikiran buat cerita enemies to lovers gitu. we're the main character" jelasnya dan gue cuma ngangguk-ngangguk. sounds great, to be honest.

"nanti hana coba-coba bikin promptsnya dulu deh. papi tinggal bantu ngasih idenya aja, okay?" papi mengiyakan saran gue. beberapa detik kemudian keadaan jadi hening.

"rewatch fsd ya, i'm in the mood" kata papi tiba-tiba. sekitar setengah jam setelah filmnya dimulai, papi ngeliatin gue, ngga sesekali mengedarkan pandangannya.

"i bought you a maid costume" gue balik menatap black orbsnya papi. "ih ngapain beli gituan?" tanya gue, papi cuma senyum responnya. lalu bangun dari sofa dan jalan menuju kamar.

selang beberapa menit kemudian, papi manggil gue ke kamar. menunjukan maid costume yang katanya papi beliin buat gue. "what the actually fuck is this?"

papi mengernyitkan alisnya, "um... maid costumes?"

"iya tau, ini maksudnya papi nyuruh hana make ginian?" tanya gue lagi. papi mengangguk semangat, "wear it then show me. i'll see ya!" papi keluar dan menutup pintu kamar.

gue menghela napas, nurutin perintah papi. keluar dari kamar gue udah make baju yang papi kasih. he looks at me without blinking. gue nyamperin papi dan berdiri dihadapannya.

"what a good girl. now, sit on my lap. i'll give you a reward" katanya, menarik pinggang gue dan terjatuh diatas pangkuan papi.





















pukul sepuluh malam, gue bangun dan meregangkan badan. papi diruang tamu lagi telfonan entah sama siapa. gue berinisiatif untuk nyamperin papi, tapi langkah gue terhenti pas denger papi bilang, "no need to worry. you're doing good. kalo mau, saya kesana sekarang, mumpung hana juga udah tidur"

gue melangkahkan kaki kebelakang, mundur pelan-pelan. pas banget gue udah tiduran dikasur ngebelakangin pintu, papi memutuskan sambungan telfonnya. gue bisa ngerasa papi masuk ke kamar gue dan duduk dibelakang gue.

"sweet dreams, my dear" lalu mengelus pucuk kepala gue dan pergi. ga lama setelah itu, gue denger mesin mobil nyala. i don't even know where he wants to go, tapi dari nada bicaranya tadi kaya lagi nenangin cewe.

i mean, kalo yang nelfon cowo mana mungkin responnya gitu anjrit.

he said it softly.

"this isn't yourself hana, positive thinking ayo nongol!" ucap gue pada diri sendiri. gue berusaha buat singkirin prasangka buruk, tiba-tiba hp gue geter.

jaemin </3

| hsna
| i misds uuuiiihjms
| nd cuddlewnd
| i hadbs a badss daayt

jaem? u okay? |
the fuck r u drunk? |

| nnoooi
| whp said i was drunkkj

baru mau bales chat jaemin, tertera nama jeno dilayar hp gue.

"hana demi apapun laki lo nyusahin"

"he's definitely drunk, right?"

"bokap lo dirumah? gue jemput ye. ngeracau nama lo mulu ni anak" katanya disebrang sana sambil mengembuskan napas.

"baru aja pergi, kenapa ga lo urus sih si jaemin? i'm not his girlfriend"

"lo tega emang sama gue? ga kasian sama-"

gue berdecak, "buruan kalo mau jemput. takut bokap gue keburu balik."

______________________________________

hehe

papi chulo •jaehyunWhere stories live. Discover now