30. After the Battle

962 120 4
                                    

Sebelum baca vote dulu yokk 🙆‍♀️🙆‍♀️

Happy Reading 🧸🤍



Arl sayang papa,
Arl rindu papa,
Arl ingin bersama papa

Selamanya...

"Tidak." Suara itu mengejutkanku.

"Takdir belum membawamu kemari, Arl." Aku menoleh ke asal suara itu. Benar seperti dugaanku, itu papa.

Aku berlari mendekatinya dan... Awhh. Ada tembok besar transparan yang menghalangiku untuk memeluk papa.

"Kau pasti bertanya-tanya, kenapa ada tembok besar transparan yang menghalangi kita?" Aku mengangguk. "Itu karena takdir belum membawamu kembali, Arl."

"Sebetulnya papa memang ingin sekali memelukmu. Dan, wahh... Lihat dirimu sekarang, kau tumbuh menjadi penyihir dewasa yang cantik seperti mama," Papa mengusap air matanya. "Tak apa, papa baik-baik saja."

"Papa tak punya banyak waktu, nak. Kembalilah... Kakakmu dan mamamu menuggu disana. Papa sayang kalian semua."

••

"Kakak?" Agara menatap Arletta dan langsung berseru memanggil Amélie lalu memeluk Arletta yang sudah sadar.

"Kapan kalian datang kemari?"

"Hampir satu jam yang lalu, sayang." Jawab Amélie.

"Kenapa lenganmu bisa luka seperti ini, Arl? Dan kenapa pula kau melepas perbannya?" Tanya Amélie.

"Aku risih dengan perban yang membalut tanganku ini, rasanya seperti berat sebelah."

"Apanya yang berat sebelah?" Agara terkekeh.

"Harry... Apa kita sudah kalah?" Amélie menggeleng.

"Tidak. Kita menang, nak. Harry Potter ternyata masih hidup. Voldemort sudah musnah, tidak ada lagi perang sihir, para Death Eaters juga sudah menemukan tempat baru mereka,"

"Azkaban." Agara menambahi.

"Ayo kita pulang." Arletta mengangguk.

☁️☁️

5 bulan kemudian...

"Will you marry me?"

"Yes, i do!!" Semua orang bersorak gembira melihat kedua pasangan yang sudah lama menjalin asmara dan akhirnya Agara melamar tunangannya itu.

"Hahaha setelah lama bertunangan, kenapa kakakmu baru mau melamar tunangannya?" Tanya Hermione, kemudian ia terdiam sejenak.

"Tunggu, tunggu, tunggu. Kakakmu dan tunangannya- maksudku, 2 kali lamaran?"

Arletta mengendikkan bahunya. "Entahlah, aku tak paham hubungan mereka." Hermione menepuk pundak Arletta.

"Awwhh!! Aku hanya bercanda. Dari awal kak Agara itu sudah melamar kak Ova, tapi entah mengapa kak Agara ingin melamar kak Ova lagi. Lagipula umur kak Ova saat ini kan baru dua puluh dua tahun."

"Dua puluh dua? Saat mereka baru bertunangan umur kak Ova berapa?"

"Tujuh belas." Jawab Arletta santai. Hermione menganga tak percaya.

"Arletta,"

"Iya, ma?"

"Bisa tolong ambilkan bros di kamar mama?" Arletta mengangguk. "Oh iya, brosnya ada di lemari atas ya dan kotaknya berwarna coklat muda." Arletta mengangguk lagi.

Nyctophilia || Draco Malfoy [Completed]✓Where stories live. Discover now