Annabeth tersenyum kecil menatap pria itu. Ia menunduk dan kembali mengalirkan air matanya di hadapan pria itu.
Pria itu membuka segala ikatan yang ada di tubuh Annabeth dan mengakhirinya dengan satu uluran tangan yang dia arahkan kepada Annabeth untuk kembali kepadanya.
Tebersit sebuah memori mengenai uluran tangan itu di benak Annabeth. Dia merindukan seseorang yang pernah mengulurkan tangannya seperti itu kepadanya.
Dengan uluran tangan itu, sedikit pun Annabeth tidak ragu untuk meraihnya hingga berdiri langsung di hadapan pria tersebut walau tak cukup kuat untuk berdiri lama.
"Glad att se dig igen," Annabeth bersuara lirih kemudian tertawa parau karena terlihat menyedihkan. Itulah tawa kepedihan yang dia tunjukkan dengan sangat puas. Begitu pilu dan menyakitkan. Begitu dalam dan tidak terarah. Meskipun begitu, air mata tak berhenti mengalir di kedua pipi lembutnya.
Apa yang telah terjadi kepadanya?
Tawa dan air mata Annabeth membuat pria di hadapannya segera memeluknya dengan sangat dalam, merasakan juga apa yang gadis itu rasakan.
"Jag hatade mitt liv, McCary. Jag hatar verkligen mitt liv." Annabeth sesenggukan di pelukan pria itu.
"I'm gonna heal your pain as much as I can. I promise ..." Pelukan pria itu semakin erat.
Itulah Mark Corbin yang dia kenal selama ini. Pria yang selalu ada untuknya di masa lalu, tetapi harus meninggalkannya karena impian besar yang tak semua orang inginkan. Dia kembali datang kepada Annabeth untuk menepati janji yang pernah mereka buat di masa lalu, tepat di hari ulang tahun Annabeth hari ini.
Suara dentuman jam besar terdengar ketika jarumnya tepat menunjuk ke angka dua belas. Suara itu menjadi saksi kecil atas kebersamaan mereka kembali. Suara dentuman jam besar beradu dengan alarm yang ada di gedung tersebut. Memekakkan telinga mereka.
Tanpa ragu dan dengan sikap tenang yang masih diperlihatkan, Mark Corbin mengangkat tubuh gadis kesayangannya untuk pergi dari tempat itu. Tak lupa dia memerintah
Senang bertemu denganmu lagi.
Aku benci hidupku, McCary. Aku sangat benci hidupku.
