29

12.2K 577 13
                                    

LIVIA POV


Hari ini, gue disuruh ka Davin buat pergi ke restaurant chinese yang biasa gue kunjungin dulu. Gue gak tahu ada hal apa yang menghantui ka Davin buat menyuruh gue pergi kesana. Yang jelas ka Davin mengancam gue kalau saja gue tidak pergi. Gue juga disuruh memakai dress pemberian ka Davin kemarin.

Hari ini gue juga hari dimana gue harus berpakian feminal dengan make up diwajah. Meski ini risih, akan tetapi gue harus menahannya demi orang yang gue sayang. Apa sih yang gak dilakuin sama seseorang jika orang itu sayang kepada orang yang disayanginya? (Duh kok ngelantur gini aku buatnya haha).

Gue segera menaiki busway yang akan membawa gue ke restaurant itu. Ka Davin sengaja tak menjemput gue karena dia bilang sedang mengajak adiknya jalan jalan. Neisya.

.

Setelah sampai di restaurant yang disuruh ka Davin, gue langsung memasuki restaurant itu. Gue melihat sedikit ada yang berbeda dari restaurant ini. Ya beda. Beda karena restaurant yang cukup terkenal ini tiba tiba saja sepi.

Dan dekorasinya juga sangat beda dengan apa yang dulunya yang pernah gue kunjungi. Ini seperti dekorasi untuk orang yang special. Ya meski gue gak tahu dekorasi ini untuk apa, yang jelas gue langsung duduk di meja dimana tempat yang dulunya sering gue duduki. Bisa dibilang meja favorite gue disini.

Pelayan restaurant itu pun datang menghampiri gue dengan membawa beberapa makanan. Gue sedikit bingung, karena gue sama sekali belum memesan makanan tetapi pelayan itu sudah memberikan gue makanan yang mahal bagi gue untuk sekarang ini.

"Mba saya kan belum memesan".sahut gue begitu pelayan itu meletakkan makanan yang berada di nampan yang dibawanya.

"Maaf mba, saya mengantkan ini atas perintah dari pemilik restaurant".sahutnya secara sopan.

Pemilik restaurant?

"Mba, kalau boleh tau pemilik restaurant ini siapa ya? Kenapa bisa dia memberi makanan ini kepada saya".tanya gue.

"Nanti mba tau sendiri".jawabnya sambil tersenyum lalu berbalik pergi meninggalkan gue.

Fix! Gue bingung banget ini semua ada apa. Apa mungkin ini rencananya ka Davin? Ah tapi mana mungkin, kan ka Davin saat ini sedang mengajak Neisya jalan jalan dan ka Davin menyuruh gue kesini untuk mengambil makanan bukan memakan makanan.

Tiba tiba saja gue terkejut karena lampu restaurant mati. Tapi ini kan masih siang kenapa restaurant ini jadi gelap gulita seperti malam? Aduh gue takut banget!!!!

"Aduhh siapa sih yang iseng matiin lampunya? Mbaa!!".teriak gue memanggil pelayan yang tadi.

"HAPPY BIRTHDAY LIVIAA!!!".tiba tiba saja gue dikagetin dengan teriakan dari sahabat sahabat gue dan lampu restaurant pun di hidupkan.

Pantas saja yang tadinya restaurant ini begitu gelap gulita, ternyata di beberapa dindingnya diletakkan sebuah kain hitam. Huh ide siapa sih ini semua?

Gue juga baru mengingat bahwa hari ini adalah hari dimana gue berulang tahun. Aduh liv, kenapa sih lo bisa lupa sama ulang tahun sendiri? Gak biasanya deh.

Gue semakin kaget ternyata orang yang gue sayangi datang menghampiri gue dengan membawa sebuah kue yang dekorasinya berupa wajah gue. Omg! Sekarang gue tau ini ide lo ka!

"Happy birthday".sahutnya seraya tersenyum.

"Thankyouu!".kata gue.

"TIUP LILINNYA. TIUP LILINNYA...".kemudian mereka semua menyanyikan sebuah lagu 'tiup lilin' untuk gue. Gue pun dengan perasaan bahagia meniup lilin tersebut.

LIVIA ✔Where stories live. Discover now