duabelas

585 80 14
                                    

Naruto menggenggam tangan Yukina yang berkeringat dan dingin, terlihat sekali bahwa dia khawatir dan takut. Dengan hati-hati dan lembut Naruto mencoba mengelus telapak tangan digenggamannya. Mencoba meyakinkan bahwa semuanya aman dan Naruto akan selalu menjaga Yukina.

"Jangan takut ya. Ada aku." Yakin Naruto kepada Yukina.

Yukina menghela napas, mencoba menetralkan jantungnya yanh berdegup kencang karena ketakutan.

Setelah seminggu terkurung dirumah sakit, akhirnya Yukina diperbolehkan keluar.

Segala tes tentang psikis Yukina pun sudah terlaksana. Memar dan luka ditubuh Yukina sudah sembuh sepenuhnya walaupun kakinya masih berjalan dengan pincang.

Semua melegakan Naruto, dia pikir Yukina akan sembuh lama dari lukanya. Nyatanya Yukina bisa sembuh dengan lumayan cepat walaupun tidak memiliki cakra sedikitpun. Memang adiknya adalah orang yang kuat.

Naruto tersenyum. Dengan tangannya yang bebas dia mengacak rambut coklat Yukina dengan gemas.

"Nahh. Untuk merayakan kepulangan kamu dari rumah sakit, bagaimana kalau kita makan ramen. Nii-chan tau tempat ramen terenak dikonoha!" Ucap Naruto dengan sangat bersemangat.

Yukina tersenyum kecil melihatnya. Kepalanya mengangguk mengiyakan saran Naruto.

Rasanya bosan juga makan-makanan rumah sakit selama seminggu full. Yukina ingin mencoba ramen super pedas untuk mengembalikan rasa di lidahnya yang mati rasa setelah dicekoki makanan hambar setiap saat.

"Apa jauh tempatnya." Tanya Yukina sela-sela jalan mereka.

"Tidak, sebentar lagi sampai. Yuki-chan capek? Mau aku gendong?" Tawar Naruto khawatir.

"Ehh, enggak nii-chan. Aku ngga capek, aku kuat ko!" Ucap Yukina sembari mengangkat kedua tangannya mengistirahatkan bahwa dia memang masih kuat. Sebenarnya canggung juga kalau harus sampai digendong.

"Benar?"

"Uum." Angguk Yukina yakin.

Akhirnya mereka berdua melanjutkan jalan mereka yang sempat tertunda.

Benar kata Naruto bahwa kedai ramen itu memang tidak jauh lagi. Perlahan sebuah sepanduk berwarna oren dengan bacaan 'ramen ichiraku' pun terlihat.

Kedai ramen itu memang sederhana dan kecil, tapi kelihatannya memang benar bahwa yang dijual disana adalah ramen yang enak, terbukti dari antrian yang lumayan banyak dikedai tersebut.

Sebenarnya antrian panjang tersebut cukup disayangkan oleh Naruto. Dia takut Yukina kecapean dan malah kambuh.

Naruto melirik Yukina yang berada disampingnya.

"Yuki-chan. Apa masih kuat?" Tanya Naruto untuk yang kesekian kalinya.

Dan sama seperti sebelumnya jawaban Yukina masih sama. Bahwa dia kuat dan tidak sabar mencicipi ramen dikedai tersebut.

Cukup lama mereka menunggu, akhirnya mereka bisa memesan dan mendapatkan tempat duduk.

"Dua ramen jumbo spesial super pedas jadi, silahkan."

Naruto tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada wanita berambut coklat didepannya.

""Itadakimasu." Ucap Yukina dan Naruto bersamaan.

Mata Yukina terbelalak saat kuah dari ramen tersebut menyentuh lidahnya. Rasanya benar-benar enak, rasa gurih yang menguar membuat dia ingin terus memakan ramen dihadapannya sampai habis.

Naruto tersenyum jenaka melihat Yukina yang makan dengan sangat bersemangat. Kuah ramen pedas itu terciprat kemana-mana.

"Yuki-chan enak kan? Pelan-pelan nanti kamu tersedak." Ucap Naruto lembut dengan tangannya yang sibuk mengusap samping bibir Yukina yang juga terciprat kuah ramen.

"Hehe, ini enak nii-chan."

"Aku tau. Kalau kamu mau nambah bilang ya. Soalnya aku juga mau nambah haha." Ucap Naruto diakhiri dengan tawanya yang mengambang di udara.

"Iya nii-chan!"

.

Ramen yang mereka pesan akhirnya telah habis semua. Walaupun jelas porsi Naruto dan Yukina berbeda jauh.

Naruto bahkan menghabiskan tiga mangkuk ramen jumbo dengan santainya, sedangkan Yukina hanya menghabiskan satu mangkok dengan susah payah. Semua wajar untuk Yukina, karena pada dasarnya dia bukan orang yang bisa memakan banyak porsi makanan. Menghabiskan satu mangkok pun sudah menjadi rekor tersendiri untuknya.

Setelah perut mereka terisi dengan penuh. Yukina dan Naruto akhirnya melanjutkan jalan menuju apartemen Naruto.

Tidak jauh, hanya sekitar lima menit perjalanan. Perjalanan mereka yang singkat itu diisi dengan segala canda dan lelucon yang Naruto keluarkan.

Yukina tidak berhenti tertawa mendengar semua lelucon itu, bahkan secara tidak sadar air mata keluar dari mata indahnya karena terlalu banyak tertawa.

Yukina sangat bahagia. Kapan ya terakhir kali dia bisa tertawa lepas seperti ini? Apa saat mamanya masih hidup? Ah, miris. Bahkan Yukina tidak mengingatnya.

"Nah sampai!" Ucap Naruto saat berhenti disalah satu unit apartemen.

"Maaf ya Yuki-chan kalau ini masih berantakan dan berdebu." Ucap Naruto tidak enak. Ingin sekali mengumpat rasanya, bagaimana otaknya tidak terpikir untuk membersihkan apartemennya terlebih dahulu.

"Engga papa nii-chan, kita bisa bersihin ini semua bareng-bareng." Ucap Yukina menenangkan Naruto yang khawatir berlebihan.

Ah Naruto benar-benar gemas sekali dengan Yukina. Bagaimana dia bisa begitu baik hati ingin membantu membersihkan apartemennya yang seperti rumah hantu ini? Tidak salah memang Naruto dalam menilai orang.

"Yuki-chan sangat baik hati mau membantu nii-chan membersihkan rumah. Tapi apa tidak apa-apa? Kaki kamu kan masih sakit?!"

"Engga papa nii-chan, aku benar-benar kuat untuk membantu nii-chan membersihkan ini semua, ini bukan masalah besar!" Yakin Yukina sembari tersenyum lebar.

Melihat itu Naruto menjadi semakin gemas. Dia langsung memeluk Yukina erat seakan tidak ada hari esok. Respon Yukina pun hanya tersenyum sembari membalas pelukan erat dari Naruto.

.

Hii

Assalamualaikum semuanya.

Lamaaaa banget kita ga ketemu.

Maaf ya jadwal update nya aku sedikit mundurkan karena beberapa hal.

Aku engga tau si kalian masih tunggu atau engga. Tapi mudah-mudahan masih ya hehe.

Akhir-akhir ini mood ku sedikit berantakan dan jujur itu sedikit menghambat aku.

Yaa tapi akhirnya chap ini selesai juga... Aku akan berusaha untuk mempercepat update lagi ya. Jujur aku juga pengen cerita ini cepat-cepat selesai karena ini sudah hampir 4 tahun. Bayangkan haha

Ya walaupun aku sudah lupa dengan sebagian konsep dalam otakku ini tapi semoga yang aku bikin bisa sedikit memuaskan kalian semua ya.

Jangan lupa komen dan like nya yaa

Karena itu adalah penyemangatku, makasih juga yang kemarin sudah komen dan like, jujur aku seneng banget. Tunggu untuk chap selanjutnya ya..

Bye❤️❤️❤️

Komik [|Naruto Shippuden|]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang