PART 5 - RASA KECEWA

71 10 0
                                    

"Aku sudah terlanjur kecewa dengan sikapmu. Untuk saat ini, aku merasa telah benar-benar kehilanganmu. Kamu seolah pergi, padahal kamu ada di sini, bersamaku."

------

Dafa duduk di taman rumah sakit seorang diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dafa duduk di taman rumah sakit seorang diri. Dokter tadi mengatakan bahwa kondisi Shella kini sudah baik-baik saja, hanya tinggal menunggu gadis itu sadar.

Kedua orang tua Shella sudah ada di sana, di tambah juga Arsen yang tetap tak mau pergi jika belum memastikan keadaan Shella baik-baik saja.

Setelah pertengkaran mereka tadi yang membuat Dafa tak bisa mengatakan apapun, Dafa langsung pergi dengan rasa bersalahnya.

"Gue kecewa sama lo," ujar seorang pemuda yang baru saja duduk di sebelah Dafa. Dafa menoleh, ternyata orang itu Arka.

Dafa mengangguk. "Lo pantas kecewa, gue emang salah."

"Kenapa lo masih jadiin Sheryl prioritas lo? Daf, lo tau kalo sekarang lo milik Shella, jadi yang harus lo utamain itu dia."

"Iya gue tau, Ka. Tapi gue juga nggak bisa ingkar janji, lo tau kalo gue udah anggap Sheryl kayak adik gue sendiri, gue selalu bantu dia saat dia butuh bantuan dia, gue...gue bener-bener nggak bisa cuekin dia gitu aja, walaupun sekarang gue udah sama Shella."

"Sampai kapan lo mau gini terus??" tanya Arka, namun Dafa tetap terdiam karena ia tak mempunyai jawaban untuk pertanyaan itu.

"Daf, Shella udah cukup sabar selama ini. Tapi lo harus ingat, tiap kesabaran ada batasnya, lo yakin Shella bakal terus tahan sama lo yang masih lebih peduli sama cewe lain? Jangan salahin dia kalo suatu saat nanti dia capek dan nyerah Daf."

Dafa terdiam namun pikirannya sangat kalut, ia membenarkan perkataan Arka, namun Dafa bimbang akan berbuat apa. Ia menyayangi Shella sebagai kekasihnya, juga menyayangi Sheryl sebagai sahabatnya. Intinya, Dafa menyayangi kedua gadis itu.

"Pikirin baik-baik, setelah itu ambil keputusan. Jangan sampai lo kehilangan Shella, Daf."

Arka pergi, meninggalkan Dafa sendiri dengan segala kesedihan dan rasa kecewa akibat perbuatannya sendiri.

•••••

"Lo nggak boleh temuin Shella!" Arsen langsung menghadang Dafa yang akan masuk ke dalam ruang rawat Shella.

"Jangan pancing gue buat ngehajar lo di sini," desis Dafa yang merasa sangat kesal karena kehadiran Arsen. Kenapa pemuda itu tidak pulang saja? Malah kehadirannya di sini justru semakin memperburuk suasana.

"Sini kalo mau, hajar gue sesuka lo, tapi lo nggak boleh temuin Shella. Inget, dia gini karena lo, bangsat!!"

"Lo juga harus ingat, Shella pacar gue! Dia milik gue, bukannya lo! Lo nggak ada hak buat larang gue ketemu sama pacar gue sendiri!"

ASHELLAWhere stories live. Discover now