3-Kayana, Ark, dan Pertemuan Mereka di Rip Current

21 1 0
                                    

Ini gila!

Belum pernah terjadi sebelumnya dalam hidup Kayana ketika bertengkar dengan Bunda nya ia malah kabur. Dan Bali? Pulau dengan sejuta wisata pantai?

Itu yang menjadikan pelarian Kayana menjadi lebih gila! Dan ia baru tersadar saat sudah duduk gelisah di kursi pesawat yang sedang landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Berbekal satu koper kecil berisikan pakaian yang ia raup secara acak dari dalam lemari, Kayan berjalan menyusuri luasnya Bandara sembari memesan tempat ia bermalam pada hari ini.

Beruntung Bunda nya meskipun hilang hati, namun mendapatkan suami baru yang kaya raya, sehingga ia terobati dengan sejumlah uang yang ada di rekeningnya.

Kayana tidak bodoh, ia memiliki 2 akun tabungan di bank yang sama, dan ia rutin mengirimkan uang yang ada di akun yang diketahui bunda nya ke dalam akun rekening yang hanya ia yang tahu.

Jadi, ketika pertengkaran seperti ini, Kayana tidak repot memikirkan biaya takut takut Bunda memblokir akun rekening miliknya. Yah, itu belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi tidaklah salah untuk menyediakan payung sebelum hujan turun.

Penginapan yang ia pesan tidak terlalu mahal, dan letaknya lumayan dekat dengan salah satu pantai di daerah Uluwatu. Penginapan bernuansa Balineese yang tampak tradisional tetapi futuristik.

Berada di dalam pesawat selama kurang lebih satu jam, cukup melelahkan bagi Kayana. Sampai di kamar, waktu menunjukan pukul 14.30 tanpa berganti pakaian ataupun berbenah barang bawaan, Kayana langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur berukuran single dan memejamkan mata nya.

Tidur yang cukup nyenyak.

Sebab ketima terbangun, waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WITA. Cukup lama untuk hanya sekedar istirahat siang sehabis perjalanan yang bahkan--tidak memakan waktu lebih dari 2 jam.

Kayana memilih untuk membuka koper dan melihat, apakah pakaian yang dibawanya pada pelarian hari ini layak digunakan. Ia mendengus pasrah ketika menyadari bahwa ia hanya membawa 2 kaos berwarna hitam, 1 jeans, dan 5 pasang baju tidur.

Sial sekali, raupan tangannya saat mengambil baju membuatnya akan sering sering berpakaian dengan baju tidur.

Bergegas menuju kamar mandi, berendam sedikit, dan mengenakan satu pasang baju tidur bermotif kucing dengan warna biru tosca. Rambut panjang hitam legam miliknya dibiarkan tergerai cantik disertai poni tipis yang semakin memperlihatkan sedikit kemanisan di wajah Kayana.

Menimbang untuk mencari makan ke luar, atau memesan layanan dari kamar, akhirnya Kayana memutuskan untuk mencari makan keluar.

Memakai hoodie berwarna Hijau army, dan sepasang sepatu converse membuat Kayana tampak berbeda. Yep. Celana piyama panjang dengan motif kucing berwarna hijau tosca tampak kontras dengan Hoodie hijau army. Belum lagi sepatu yang tampak sangat tidak nyambung dengan apa yang ia kenakan sekarang.

Well, itu bisa dibicarakan nanti ketika pulang ia akan membeli sepasang sandal.

Pilihan Kayana untuk makan malam jatuh pada kafe yang letaknya ada di sebrang penginapan. Nuansa Bali yang tampak menarik dan letaknya yang tak jauh dari penginapan membuat Kayana mendudukan diri di salah satu kursi, menunggu satu porsi ayam betutu.

Untung ia mengenakan Hoodie, sebab udara dingin yang dihasilkan dari angin laut membuat helaian rambutnya berterbangan liar namun indah. Suara ombak di pesisir laut memecah, namun masih kalah dengan suara alunan lagu Middle yang di arrange oleh DJ Snake featuring Bipolar Sunshine, disahuti oleh nyanyian sekelompok laki-laki tak jauh dari tempat ia duduk yang bernyanyi sembari mengangkat gelas mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Surfer Boy Who Met KayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang