• 016 •

2.4K 464 117
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Noona, mau kemana sepagi ini?"

Wajar Jisung bertanya karena Haechan keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi. Ya memang Haechan selalu berpakaian rapi dan modis tapi terlihat lebih berbeda saja hari ini. Yang paling penting itu adalah kaca mata hitam yang bertengger di hidung wanita itu. Jisung memperhatikannya. Tiap kali Haechan keluar dengan kaca matanya, itu tandanya dia akan melakukan sesuatu atau ada yang harus dia selesaikan makanya Jisung bertanya. Kalau sesuatu yang berbahaya kan bisa langsung dia laporkan pada Jeno atau Yunhyeong.

High-neck wool crochet sweater dengan black highwaist jeans, frame buckle belt in leather untuk ikat pinggangnya dan camden boots in leather yang semua warnanya senada, all in black color. Haechan pintar bermain dengan warna tapi dia lebih senang memakai pakaian dan aksesoris berwarna hitam, kalau dihitung-hitung pakaian monokromnya memakan tempat dua lemari penuh ketimbang pakaiannya yang berwarna.

"Mengunjungi teman." Jawab Haechan singkat sebelum dia mencomot roti dari atas piring Jisung dan pergi.

"Teman siapa, noona? Pergi sendiri? Aku temani, ya? Jeno hyung tahu tidak?? Noonaaa!!"

Tidak ada satupun pertanyaannya yang dijawab Jisung yang mana membuat anak itu panik. Bagaimana kalau dia melakukan sesuatu yang buruk. Bisa-bisa dia kena omel Jeno karena tidak menahan Haechan saat wanita itu hendak pergi.

"Kenapa wajahmu begitu, Ji?" Tanya Chenle masih dengan muka bantalnya.

"Bagaimana ini Le? Haechan noona barusan keluar. Dengan kaca mata hitamnya!"

"Lalu?"

"Kau tidak tahu? Kalau dia keluar dengan kaca mata hitamnya pasti sesuatu akan terjadi. Bagaimana kalau sesuatu yang buruk? Aku tidak mau kena semprot Jeno hyung, Le..."

"Astaga, Ji! Penakut! Burung saja yang besar!"

"Heh! Kenapa bawa-bawa itu?? Aku serius, Le!"

"Santai dongg... Haechan eonni pergi mengunjungi teman di sel. Waktu itu satu sel juga denganku. Nyonya Chohee namanya. Sudah lama dia tidak berkunjung ke sana."

"Ohh, begitu... sudah takut duluan aku."

Chenle memutar bola matanya malas lalu berjalan pergi ke dapur membuat kopi untuk dirinya sendiri.

Sementara itu ferrari putih sudah melaju menuju kepolisian Distrik Gangnam. Tidak berhenti-berhentinya anak itu menyenandungkan lagu sambil mengetuk-ngetukkan jari-jarinya di stir mobil.

"Astaga, tidak lagi..." Kata seorang petugas saat Haechan memasuki lobi kantor kepolisian tersebut.

"Eyy, petugas Jung... aku kesini bukan karena terlibat masalah lagi kok tenang saja."

How to Love 🌹 Nohyuck 🌹Where stories live. Discover now