27. Out of Expectation

333 53 59
                                    

Taehyung menghubungi Jeonghan yang disambut dengan teriakan di ujung telepon.

"Jeonghannie, segera berangkat dan temui aku di kantor."

// "YAK KIM TAE, KAU— Arraseo, Tae. Aku akan segera berangkat. Dua puluh menit lagi aku sampai." //

Gumaman dari Taehyung mengakhiri sambungan teleponnya dengan Jeonghan. Ia segera memasukkan ponselnya ke dalam saku sebelum kembali menemui Jimin.

Begitu sampai di meja Jimin, Taehyung langsung dihadiahi dengan jitakkan di kepalanya.

"Aww! Sakit, Park Pendek!" Sungut Taehyung sambil mengelus bekas jitakkan sahabatnya.

"Kau, tak pulang selama dua hari. Lalu tiba-tiba kau datang dengan Dae—hmmp!"

Taehyung segera membekap mulut Jimin sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Yak! Pelankan suaramu, bodoh! Kau mau membuat heboh satu kantor? Dengarkan dan jangan menyela."

"Kau ingat tujuanku datang ke kantor ini, kan?"

Jimin mengangguk sebagai jawaban. Nada bicara Taehyung sedang serius, jadi Jimin tak berani menyela dan mencoba mendengarkan dengan baik.

"Aku hampir menemukan titik terang, tapi aku masih belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut. Katakanlah aku jahat, tapi Kim Daepyo-nim benar-benar bisa membantuku untuk melindungi diriku. Jadi mau tidak mau aku memanfaatkan Kim Daepyo-nim yang ajaibnya bisa tertarik padaku tiba-tiba menawarkan hubungan denganku."

Taehyung berakting menunjukkan wajah menyesal agar Jimin mempercayainya, "Aku tahu kau pasti berpikir aku jahat sekali. Tapi aku tak punya pilihan lain, Chim. Aku memohon padamu, sebagai sahabat. Permohonan terakhirku."

Mendengar itu Jimin jadi sedikit panik. "Apa maksudmu dengan permohonan terakhir?"

"Dengar, aku tak mau kau memberitahukan ini pada siapa pun, termasuk kekasihmu. Karena aku bisa mati jika Jungkook tahu kalau aku hanya memanfaatkan Seokjin. Aku mohon. Hanya sampai penyelidikanku selesai. Aku berjanji, tidak akan menunjukkan wajahku lagi di hadapan Seokjin atau karyawan kantor ini setelah semuanya selesai."

Jimin menatap sahabatnya itu tidak percaya, "Jadi kau menjadi pacar Kim Daepyo-nim? Lalu Johnny-ssi bagaimana?"

"Malam ini aku akan bicara padanya dan meminta pengertiannya."

"Apa dia tahu kehidupan lainmu?" Bisik Jimin berusaha menjaga suaranya.

Taehyung mengangguk pelan, dari sudut matanya ia bisa menangkap seseorang di ruangan ini yang melirik penasaran ke arahnya dan Jimin.

"Chim, jangan ditengok! Yang duduk di meja ujung sana siapa?" Taehyung memelankan suaranya sepelan mungkin.

"Meja ujung? Dekat ruang kepala divisi? Choi Seungcheol, ketua tim pemasaranku, incaran Jeonghan setelah putus dengan kekasihnya."

"Eh, Jeonghan punya kekasih? Siapa?"

"Kau tak tahu? Jeonghan bilang namanya Sungjae, pria menyebalkan yang kini sudah menjadi mantan kekasihnya."

Taehyung menahan tawanya agar tidak meledak saat itu juga. Kucing dan anjing di timnya ini memang tak akan pernah akur.

"Jadi? Kau mau menolongku, kan? Aku berjanji setelah ini aku tak akan merepotkanmu lagi." Mencoba mengabaikan kehadiran Seungcheol yang menurutnya sedikit mencurigakan, Taehyung bertanya sekali lagi untuk memastikan jawaban Jimin.

"Baiklah, aku akan menjaga rahasiamu ini. Tapi aku minta traktir!"

Taehyung mengangguk guna menyanggupi kemauan Jimin.

DEVIL'S ALLUREWhere stories live. Discover now