Sungguh! Ini semua semakin rumit saja, bukan meringankan traumanya. Justru menambah beban mentalnya, berharap ia dipeluk dari rasa kesepian selama ini. Namun, nyatanya malah semakin terpuruk, hanya buliran-buliran bening yang selalu berjatuhan di wajah mulus yang jarang sekali terkena pendar baskara itu, tak ada semangat dalam dirinya seakan hidupnya sudah mati.

Pernah tebersit pula di pikirannya untuk sekadar menyapa lelaki Min yang beku itu dan menampilkan senyuman di hadapannya. Namun, itu terasa kelu untuk ia ucapkan karena rasa ketakutan dan tak ada rasa percaya diri. Di tambah lelaki Min itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan kekasihnya Lee Yonran, tanpa sepengetahuan Wendy tentunya.

"Yoong, lima puluh persen lagi pernikahan kita akan digelar," ujar Yonran wanita yang mempunyai wajah teduh dan mampu mencairkan gumpalan es seperti Min Yoongi.

Yoongi menerbitkan senyum yang kelewat manis, kemudian mengelus surai wanitanya dan sedikit mengacak. "Iya, Sayang," ucapnya.

Maafkan aku Ran, telah membohongimu sejujurnya aku sudah menikah dengan gadis buta itu. Tapi percayalah cintaku tetap untukmu. Tunggu aku sampai rencannku selesai.

Lee Yonran adalah wanita yang sangat Yoongi cintai, separuh hidupnya sudah dimiliki gadis itu. Namun, orang tua yang menginginkan sang anak menikah dengan Park Wendy--anak dari pemilik salah satu perusahaan ternama yang akan membuat kelurga Min kaya raya. Maka dari itu dengan terpaksa Yoongi membohongi belahan jiwanya demi sebuah perusahaan dan kekayaan. Ketika tujuannya sudah tercapai Yoongi akan menikahi kekasihnya itu. Hanya butuh waktu satu tahun untuknya.

 Hanya butuh waktu satu tahun untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun pun sudah berlalu. Namun, entah angin dari mana selama lima bulan terakhir ini. Yoongi begitu perhatian pada Wendy dari segi kesehatan pun Yoongi selalu memperhatikan hingga Wendy bisa bangkit dari rasa trauma. Sampai menimbulkan perasaan cinta di waktu singkat pada lelaki yang tidak ia ketahui wajahnya itu.

"Yoong, terima kasih untuk hari ini," ucap Wendy sambil meraba tempat tidur untuk ia singgahi.

"Emm, istirahatlah." Yoongi mengelus surai Wendy.

"Yoong, bolehkah aku menyentuh wajahmu?" pinta Wendy, Yoongi hanya tersenyum tipis di belahan bibirnya.

Tanpa jawaban darinya perlahan lengan Wendy ditarik lembut oleh Yoongi dan menempelkan di wajah pucat miliknya.

Wendy meraba dengan lembut ke semua indra yang ada di wajahnya tak lupa senyuman yang ia berikan pada suaminya itu.

Andai saja aku bisa melihat, mungkin aku bisa menatap betapa tampannya dirimu.

"Tidurlah, ini sudah larut." Yoongi menurunkan lengan Wendy pelan dan menyimpannya di atas selimut yang sudah membungkus setengah badan.

Wendy pun mengangguk dan memejamkan kedua netranya.

Wendy pun mengangguk dan memejamkan kedua netranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BELAMOUR 3.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang