Ah... Master.... Anda menggali kuburan Anda sendiri, tahu....

Aku tersenyum puas karena ini, dan Master langsung tahu bahwa ada yang tidak beres dan dia telah jatuh dalam jebakan. Tapi aku tahu aku telah menang, dan dia tidak dapat kabur dari hal ini. Aku memberinya alasan lain untuk menurutiku, untuk menjanjikan padaku sesuatu tanpa tahu apa itu, seperti yang dia lakukan padaku sebelum kami sampai ke dunia ini. Aku mengatakan semua itu dengan suara sangat mengancam dan seringai puas padanya.

Dia mencoba beralasan padaku untuk kabur dariku, tapi Anda tidak bisa, Master. Anda tidak bisa. Satu-satunya orang di seluruh dunia, yang Anda tidak bisa mengacau dengannya, adalah saya, Partner Anda, dan Anda pun juga mengetahui itu. Saya tahu setiap serat dari keberadaan Anda, sehingga Anda tidak bisa kabur dari saya.

Untuk membuatnya diam dan menerima kekalahannya, aku mengeluarkan suara yang sangat mengancam dan menakutkan, juga menghilangkan senyumku dan menatapnya tajam-tajam. Setelah dia tahu dia tidak bisa kabur dariku, dia setuju untuk berjanji padaku bahwa dia akan melakukan apa pun yang kumau. Dan itulah bagaimana aku menang atas Masterku sendiri. Master itu seseorang yang mudah, terutama kalau kau mendesaknya cukup keras.

Aku meraih lengannya dan menariknya keluar kafe. Aku telah meneliti kawasan ini untuk mengetahui mana penginapan terdekat yang bisa kami datangi. Aku menariknya sepanjang jalan ke penginapan yang kubicarakan. Sepanjang jalan dia terus bertanya padaku ke mana kami pergi tapi aku tetap diam mengenai itu.

"CIel, ke mana kita akan pergi?"

"..."

"Ciel?"

"..."

Ketika kami masuk ke dalam penginapan. Aku memesan hanya 1 kamar untuk kami tidur. Dia terkejut karenanya dan mencoba bertanya padaku kenapa.

"Ciel, kenapa kita hanya memesan 1 kamar?"

"..." Aku tetap diam.

"Ciel?"

"..."

Dia menghela nafas setelah tahu bahwa dia tidak akan mendapat jawaban dariku. Setelah itu, kami mendapat kunci kamar dan kami pergi ke kamar kami. Aku masih memegang lengannya. Kami pergi ke dalam kamar kami. Kamar ini memiliki 1 kasur, tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Dan di sampingnya ada sebuah laci dengan lampu meja di atasnya. Kamar ini juga memiliki 2 kursi dan sebuah meja di samping sebuah jendela. Ruangannya tidak mewah, tapi itu bukan masalah.

Master terlihat sangat gugup dengan perubahan kejadian yang tiba-tiba. Dia terlihat imut, jujur saja, kemudian aku menyatakan apa yang aku ingin dia lakukan seperti yang telah dia janjikan padaku sebelumnya....

"Master, saya ingin Anda untuk tidur di samping saya dengan wujud manusia Anda, bukan wujud slime Anda dari sekarang."

***

(Sudut pandang Rimuru)

Setelah kami keluar dari kafe, Ciel terus memegang lenganku, menarikku ke semacam penginapan. Aku mencoba bertanya padanya sepanjang jalan, tapi dia tetap bungkam. Ketika kami sampai di sana, itu adalah sebuah penginapan. Dia memesan 1 kamar. Ya, hanya 1 kamar. Aku mencoba bertanya padanya tapi dia masih saja bungkam.

Pada titik ini aku tahu aku kacau. Hanya ada sedikit hal yang bisa kuprediksi apa yang dia ingin aku lakukan karena perubahan kejadian yang tiba-tiba ini. Aku benar-benar gugup karena ini. Benar-benar gugup.

Dia tidak mau aku melakukan 'itu', 'kan? Beritahu aku dia tidak mau aku melakukan 'Itu', 'kan? Tolong beritahu aku?

Kemudian, setelah kami masuk ke ruangan, dia akhirnya menjatuhkan bom besar yang aku sangat gugup tentangnya....

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Where stories live. Discover now