Aku benar-benar kebingungan menyadari fakta ini hingga aku menyembunyikan wajahku yang memerah dengan tanganku. Tapi, Master memanggilku. Mungkin dia mencoba mengakhiri momen memalukan ini. Jadi, aku menenangkan diri dan menatapnya. Dia menawarkan tangannya padaku, sehingga aku dengan senang hati meraih dan memegangnya, dan kami melanjutkan kencan kami.

Kami pergi ke toko roti kue. Master benar-benar menyukai kue dan makanan manis, jadi mungkin dia ingin aku mencobanya. Setelah kami duduk, dia bertanya apa yang ingin kumakan. Aku menjawab dengan pertanyaan lain yang menanyakan apa yang dia inginkan. Aku suka makan apa yang Master ingin makan. Itulah alasanku. Tapi, Master memiliki alasan yang sama denganku. Dia ingin memakan apa yang suka kumakan. Aku senang mendengarnya. Mungkin Master ingin aku memilih sendiri karena ini adalah makanan pertamaku, selain es krim itu tentu saja. Karena itu, aku melihat ke konter dan melihat sebuah kue dengan warna biru dan memutuskan bahwa aku ingin makan kue itu.

Tapi, Master bercanda tentangnya. Dia bilang, sejak kencan kami, aku selalu tertarik pada sesuatu yang memiliki elemen biru ataupun slime di dalamnya. Itu tidak salah jadi aku beralasan padanya bahwa karena mereka mirip dengannya, itulah kenapa aku menyukainya.

Master terlihat terkejut mendengar alasanku, kemudian aku sadar yang baru saja kuucapkan. Aku langsung kebingungan.

AHHH!!?? Apa yang baru saja kuucapkan? Setelah melakukan hal pasangan itu, sekarang ini? Ini seolah aku secara tidak langsung mengatakan kalau a-aku m-menyukainya.... Aku tidak menyukainya. Tidak, itu salah...

Aku memang m-menyukainya, tapi bukan secara r-romanis... AHH!!?? Apa yang baru saja kuucapkan!!?

Master hanya menertawai realisasiku. Hal itu membuatku sedikit jengkel dan kembali ke kenyataan. Jadi, aku bertanya padanya kenapa dia tertawa sambil cemberut. Tapi, apa yang dia katakan membuatku tersipu sekali lagi. Wajahku terasa benar-benar panas karenanya, dan aku hanya menundukkan kepalaku dan terus menatap meja.

M-Master bilang, a-aku i-imut.... A-aku imut... i-imut....

Master menatapku, memutuskan untuk mengambil kue dan teh untuk kami. Dia menempatkan sepotong kue dan secangkir teh hitam hangat dalam jangkauan penglihatanku. Dia kemudian memintaku memakan kuenya dengan senyum terindah yang dia punya.... Aku tersentak kembali ke kenyataan karena senyumnya, dan aku memutuskan untuk menenangkan diriku meski sedikit sulit setelah dia memujiku sebelumnya. Aku menunggunya duduk dan mulai makan kue bersamanya.

Kuenya benar-benar enak dan lezat. Aku dimabukkan oleh kenikmatan karenanya. Aku serasa seperti di surga.

Ah, sekarang aku mengerti kenapa Master sangat menyukainya.... Kue ini benar-benar lezat....

Aku memakan semuanya dengan menikmati setiap bagian dari kelezatannya. Aku kemudian meminum teh hitamnya dengan elegan. Teh hitam memiliki rasa yang kuat dan mencolok, tapi sangat ringan sehingga merupakan pasangan yang cocok untuk kuenya.

Setelah aku selesai, aku berpikir tentang apa yang akan kami lakukan setelah ini. Master mengatakan kalau kita akan melaksanakan urusan besok pagi, sehingga kami masih memiliki satu malam untuk dihabiskan. Mungkin Master ingin tidur setelah ini, jadi kami akan mencari penginapan untuk dipesan setelah ini.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul. Tapi, ide ini mungkin akan menjadi hal paling memalukan yang akan kami lakukan. Bagaimanapun, aku memutuskan untuk mengabaikannya, karena itu adalah apa yang kumau.

Mungkin kami bisa mendapat obrolan pribadi di sini.... Aku akan mengatakan beberapa hal padanya.... Aku ingin dia tahu apa yang kurasakan.... Aku juga ingin tahu apa yang dia rasakan....

Ya, meski ini akan sangat memalukan, aku perlu melakukannya....

Tapi, dia jelas akan menolaknya. Tapi, aku punya satu cara untuk membuatnya setuju, jadi ayo lakukan itu. Aku kemudian memintanya untuk melakukan sesuatu untukku, tapi tanpa berpikir dia mengatakan bahwa aku bisa meminta padanya 'apa pun'.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Where stories live. Discover now