Marcus Cho adalah keturunan Mafia pada hari itu sang ayah pun menemui kematian nya, tak mengenal takut tak tanggung-tanggung dendam itu akan dibalas oleh Kyuhyun.
Gadis yang tersenyum dalam mimpinya membuat nya bangkit dari ambang kematian, bahkan K...
"Apa kau kakak nya Eun Ji?" Ceplos Hye In dengan tatapan sedihnya, masuk akal jika orang yang bisa melakukan ini terhadapnya tentu saja keluarga Eun Ji.
Langkah Kyuhyun terhenti pertanyaan Hye In sungguh menyinggung nya karena Kyuhyun telah menyesal meninggalkan adiknya.
Kyuhyun berbalik berjalan mendekati Hye In sampai dirinya memundurkan langkahnya.
"Berharap lah aku tidak segera membunuhmu, karena itu yang ada di kepala ku sekarang" ucap Kyuhyun dengan penekanan.
"Dikepalaku sekarang yang kulihat kau adalah kakak Eun Ji, benar kan?" Balas Hye In ia malah ikut bersedih bukan untuk melawan.
"Berhenti, sampai kapanpun membusuk lah disini" singkat Kyuhyun yang pergi setelah mengatakan itu, lalu dari luar terdengar bunyi seperti kunci berputar.
Apa dia dikurung disini? Hye In mendekati pintu dan berusaha membukanya namun nihil pintu tak dapat dibuka.
"Buka!!! Buka pintunya!!" Teriak Hye In sambil menggedor-gedor pintu ia pun akhirnya pasrah ia mendudukkan dirinya dipinggiran kasur.
* *
Kyuhyun diluar terlihat emosi wajahnya memerah.
"Jangan beri makan dia" singkat Kyuhyun yang pergi menuju ruang pribadinya menyuruh pada sekertaris nya.
"Presdir, ada masalah dengan kertel kita yang di Spanyol, kurasa beberapa dari mereka telah tertangkap" jelas Jung Hyun yang membawa tablet.
"Kita pergi malam ini" tutur Kyuhyun dengan dingin.
"Lalu bagaimana gadis itu?" Tanya Jung Hyun.
"Bawa dia" singkat Kyuhyun yang meminum tequila nya.
Awan semakin gelap karena waktu sudah jam 8 malam, Hye In duduk dipojokkan menekuk lututnya ia melihat keluar terdapat balkon besar, ia berdiri untuk melihat saat digeser pintu kaca tersebut angin menyapa wajahnya ia pun melihat dari atas balkon tak terlalu tinggi Hye In menoleh ke arah belakangnya tak kehilangan akal Hye In menyambungkan ikatan sprai kain apapun dan mengikatnya digagang balkon saat sudah dipastikan kuat akan menahan beban tubuhnya. Hye In menuruni balkon dirinya bergelantungan ternyata balkonnya tebilang tinggi diluar dugaannya, Hye In menjatuhkan dirinya direrumputan lalu dengan terburu-buru Hye In melarikan diri ke hutan, tak ada cara lain karena villa ini dikelilingi hutan.
Didepan pintu kamar dua orang penjaga tak mendengar pergerakkan apapun, mereka memutuskan masuk dan terkejutnya gadis itu kabur.
"Wanita di dalam kamar kabur, melewati balkon kurasa dia menuju hutan" lapor nya dengan radio ditelinga nya sampai hal itu terdengar oleh Kyuhyun tentu membuatnya murka.
"Cari dia, kerahkan semua anak buah" perintah Kyuhyun ia pun ikut bangkit dan juga mencari ke hutan, sebelum itu ia menoleh pada kain bergelantungan dibalkon.
Hutan yang terdengar sunyi suara burung hantu menambah ke suram-an hutan itu, namun Hye In tak menghiraukan nya ia terus berlari nafasnya terengah-engah, jantungnya berpacu cepat ia bertekad untuk tetap sadar. Sampai dikejauhan dari belakangnya terdengar suara banyak orang yang pasti sedang menangkapnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku harus keluar dari sini" gumam pelan Hye In yang masih terus berlari kakinya sudah tak merasa kuat padahal pria-pria itu semakin mendekat Hye In memutuskan untuk bersembunyi dibalik batang pohon tumbang dan besar.
Lalu datanglah beberapa pria yang diutus untuk mencarinya, Hye In membungkam mulutnya sendiri ia bahkan meredam nafas nya dan berusaha menenangkan diri sendiri agar ia tidak kehilangan kesadaran saat jantungnya berpacu.
Namun Dewi Fortuna seperti memihaknya pria itu melewatinya begitu saja, saat keadaan sudah aman Hye In berjalan menuruni tebing disebelahnya lagi ada sungai yang dangkal.
Saat jalan tiba-tiba seseorang jatuh dari atas tebing menghalangi jalan Hye In.
"Aaahhhh.." kaget Hye In memundurkan langkahnya.
Kyuhyun dengan wajah dingin nya menatap tajam Hye In tangannya mengendurkan dasinya dan melepaskannya sambil mendekat ke arah Hye In.
"Tidak, tidak, tolong.. lepaskan aku.." Pinta Hye In namun tentu Kyuhyun tak akan membiarkannya dan malah mengikat kedua tangan Hye In didepan lalu menggendong tubuh mungil Hye In dikedua pundaknya sambil berjalan menelusuri hutan.
Sampai pada didepan jalan aspal perkiraan selalu diluar dugaan disaat yang pas mobil patroli polisi sedang lewat otomatis mereka berhenti karena melihat pemandangan tak nyaman itu.
"Tunggu.. ada apa ini? Wanita itu?" Tanya salah satu polisi karena dua polisi menghampiri nya.
Kyuhyun terdiam menatap polisi itu disaat tubuh Hye In masih dikedua pundaknya.
"Tolong.." rintih Hye In.
Lalu polisi itu langsung mencoba menyelamatkan wanita malang tersebut, namun Kyuhyun membanting Hye In ke arah polisi tubuhnya pun berbalik kembali ke arah Kyuhyun ia mendirikan posisi Hye In, karena itu membuat kedua polisi kelimpungan terjungkal ke belakang, saat polisi itu kembali menyerang Kyuhyun menendangnya hingga polisi itu berputar dan tak sadarkan diri namun tangan Kyuhyun tak lepas dari dasi yang mengikat tangan Hye In hanya dalam satu pukulan ia mengalahkannya, dengan gerakkan cepat ia juga memukul polisi itu hingga terbang dan jatuh ke tanah mereka tak sadarkan diri.
"Ini adalah akibatnya jika kau tidak mematuhi peraturan ku" ucap Kyuhyun melihat kedua polisi itu yang tergeletak, mendengarnya membuat Hye In ketakutan terdiam.
Sebuah mobil datang yaitu sekertarisnya, Hye In pun dipaksa masuk tangannya masih terikat.
"Bereskan ini" perintah Kyuhyun dan ikut masuk.
"Ya" ucap Jung Hyun ia pun menyuruh anak buahnya.
JungHye In POV:
Aku dipaksa masuk ke dalam mobil sungguh aku tidak berani menatap nya, yang kulakukan hanya bisa menunduk duduk diam memikirkan nasib polisi itu membuat pikiranku traveling yang tidak-tidak, apakah dia akan membunuhnya?.
Nafas ku mulai menjadi tak beraturan, keringat mulai bercucuran bibir ku mengering apalagi mendengar ancaman dari nya, aku bahkan tak tahu siapa dia sebenarnya, hingga bertindak sejauh ini, jawaban yang tepat adalah pria ini kakak Eun Ji, karena Eun Ji pernah menunjukkan foto kakaknya padaku tapi kupikir wajahnya berbeda yang difoto dia terlihat tersenyum kenyataannya sekarang hanya senyum sinis yang ia tunjukkan.
Namun masih ada yang membuatku merasa buruk dengan kakaknya, orang semacam apa dia? melihat gerakkan memukul polisi tadi tanpa takut bahkan terlihat tubuhnya sangat terlatih apalagi saat menodongkan pistol dan hampir mengenai ku pasti bukan pertama kalinya, apa dia akan membunuhku disuatu tempat?
Lalu tiba-tiba dia mendekati wajahnya dihadapan ku, aku semakin takut dan deru nafasku tambah tak beraturan terputus-putus.
"Hei.. Tenanglah.. Rileks oke.." ucapnya.
Berkat ucapan itu deru nafasku perlahan normal, aku meliriknya kenapa tiba-tiba dia sangat baik, nada nya pun berbeda dengan tadi.
Aku pun mulai bisa mengatur nafasku, tangan nya membuka ikatan dasi yang mengikat tanganku, dia bahkan melihat tanda merah yang membekas dipergelangan tanganku setelah itu dia langsung mengunci mobil nya.
"Jangan beranggapan aku mulai baik terhadapmu, kalau kau mati begitu cepat tidak akan menyenangkan" pungkas nya dengan wajah datar dan suara beratnya.
Aku menggigit bibir bawahku ucapannya memang tidak berubah selalu menyakitkan, yang jelas dia menyimpan dendam padaku, terlihat dari sorot matanya.
"Jalan.." perintahnya.
Lalu mobil pun mulai melaju, aku hanya membuang pandangan keluar jendela, aku bahkan tak tahu akan dibawa kemana, melihat keluar hutan Pinus tersebut dalam kegelapan.