Hye In menghembuskan nafasnya berat, seperti dilihat menemui adiknya hal yang menyakitkan untuk adiknya karena memiliki kakak seorang pembunuh. Dengan menggigit bibir getirnya Hye In mengambil topinya yang jatuh dan memakainya kembali, air matanya yang sudah berlinang ia biarkan air mata itu membuat dirinya kuat.

Hye In terpaksa pergi dari sana ia yakin ini lah yang diinginkan adiknya agar bisa bahagia, dengan berat hati Hye In pergi berjalan di dunia hampa tanpa adiknya, adiknya satu-satunya keluarga baginya namun jika ia terus kekeuh bersama adiknya Su Jin ia pasti akan menyusahkan adiknya Hye In tak menginginkan itu.

Hye In memeriksa ponselnya dilayar ponselnya terlihat pria tampan yang tersenyum ke arah kamera mereka nampak bahagia, itu kekasih Hye In harapan terakhir untuk menerima dirinya, ia pun segera mencari kekasih nya ini ditempat sering ia berada disana.

Sesampai Hye In ditempat cafe biasa didatangi kekasihnya ini matanya menyeluruh melihat-lihat dan seulas senyum Hye In terlihat melihat pria berambut cat putih yang amat sangat dirindukannya, Hye In pun mendekat pria tinggi itu menoleh ke arah Hye In.

Sesampai Hye In ditempat cafe biasa didatangi kekasihnya ini matanya menyeluruh melihat-lihat dan seulas senyum Hye In terlihat melihat pria berambut cat putih yang amat sangat dirindukannya, Hye In pun mendekat pria tinggi itu menoleh ke arah Hye In

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Chanyeol-a" panggil Hye In dengan senyum.

Pria itu mengkerutkan keningnya lama berpikir ia melihat wanita yang memanggil namanya.

"Kau-- Hye In?" Ujar nya mendekat.

Dalam hati Hye In bersyukur pria ini masih mengingat dirinya, secercah harapan pun terlihat untuknya.

Lalu seorang wanita muda keluar dari cafe berpakaian sangat berkelas menghampiri Chanyeol, senyum Hye In memudar.

"Siapa wanita kotor ini?" Bisik nya namun itu terdengar sampai telinga Hye In ia pun mengalihkan tatapannya.

"Tunggulah dimobil" ujar Chanyeol pada wanita muda itu, dan wanita itu menurut ia pergi.

"Lama tidak berjumpa, kau baik-baik saja?" Canggung Hye In bibirnya terasa kelu berbicara.

"Aku baik, tapi.. bukannya kau dipenjara? Bagaimana kau bisa bebas?" Tanya Chanyeol begitu lugas.

"Aku-- dapat keringanan pengadilan karena penyakit" ungkap Hye In.

"Penyakit?? Pengadilan salah besar telah melepaskan pelaku pembunuhan, benar kan" ujar Chanyeol perkataanya sungguh menusuk.

Namun perkiraannya salah Hye In berpikir Chanyeol ada untuknya tapi ia sudah tidak ada dari awal, bibir Hye In mengering matanya memanas, helaian rambut nya tersapu perlahan angin dengan kedipan matanya.

"Kurasa, dunia telah berubah tanpa ku tahui" lirih Hye In menyinggung situasi saat ini.

"Benar dunia telah berubah, termasuk aku. Tidak perlu kata-kata kita sudah berakhir, aku sendiri pun tidak percaya mempunyai pacar seorang pembunuh, meski ku akui kau memang cantik, hidupku sedikit menyenangkan" entah memuji atau mencela nya ucapan nya sangat menyakitkan.

Hye In hanya terdiam mendengarkan pria didepannya ini.

"Pasti menyusahkan berpacaran denganku, karena aku sudah membunuh orang" dingin Hye In perkataannya adalah untuk menakuti melawan perkataan menyakitkan Chanyeol.

"Ya kau benar, jangan bicara lagi kau membuatku merinding. Oh satu lagi kau tahu kan tas yang pernah aku beri, itu loh tas bermerek berwarna hitam tolong kembalikan padaku, kirimkan lewat pos ya" ujar Chanyeol meremehkan.

Hye In tak menyangka mantan kekasihnya ini meminta barang kembali yang sudah diberikan pada nya.

"Tas nya sudah ku buang" jawab Hye In.

"Apa!! Dibuang?!! Yaakk! Itu kan harganya mahal!!! Aish.. kau memang tak tahu barang mahal" kesal Chanyeol mendengar tas mahal itu dibuang.

"Dengar, itu harga tasnya 30.000 won kau berhutang padaku atas tas itu atau aku akan menuntut mu" ucap Chanyeol yang menuntut tas yang sudah diberi diambil kembali. Bagaikan sedang mengambil permen lolipop yang jatuh ke tanah yang kotor dan memakan nya kembali.

Chanyeol pergi begitu saja, Hye In tidak mendapatkan harapan lagi semua orang membenci dirinya.

Waktu sudah sore Hye In memutuskan pergi ke tempat tinggalnya dulu bersama adik dan mendiang ibunya.

Namun ia malah berada digudang yang didengar dari pemilik nya.

"Rupanya kau Hye In, adikmu sudah pindah mengambil deposito nya, tapi dia meninggalkan barang mu disini, cepat bersihkan ya"

Ucapan pemilik apartemen itu berkata begitu, ternyata adiknya telah pindah dan malah meninggalkan barang milik Hye In digudang.

Terpaksa Hye In membawa dua box keluar isinya adalah barang miliknya, saat itu hari sudah malam kini sungguh Hye In tak memiliki tujuan lagi, kakinya terus berjalan menyusuri gang ditemani lampu berwarna kuning nyala dipinggir jalan. Tangan nya yang memegang dua box kardus pun nampak terlihat lelah.

Lalu tiba-tiba dari arah timur sebuah mobil melaju dan berhenti 5 meter dari Hye In, kemudian segerombolan pria berjas hitam keluar dari mobil tersebut.

Hye In panik saat pria tersebut menuju ke arahnya ia pun membuang kardus ditangannya dan melarikan diri namun para pria berjas mengejarnya. Belum jauh Hye In ditangkap dan dibawa oleh mereka.

"Lepass .. lepass.." berontak Hye In sampai dipaksa masuk ke dalam mobil.

Namun seorang pria membekap mulut dan hidungnya lalu kesadaran Hye In pun berkurang pada akhirnya matanya terpejam.

*
*
*

Suara hentakan sepatu menggema di sebuah gedung kosong itu, tatapan matanya terlihat dingin menatap sebuah cahaya disana seorang wanita yang diikat yang masih belum sadar, mulutnya dibungkam dengan lakban.

"Bangunkan dia" perintah Kyuhyun wajah dingin nya terlihat memperhatikan wanita yang tak sadarkan diri.

Byuuurrrr

Air disiramkan ke wajahnya membuat Hye In tersentak membuka matanya, ia terkejut saat  tersadar disekelilingnya pria berjas dengan wajah menakutkan memandang lapar dirinya.

"Aku hanya menanyakan satu pertanyaan, setiap kali kau berbohong benda ini akan melubangi kepalamu" ancam Kyuhyun yang memainkan pistol didepan Hye In dan mendekatkan ke kepala nya. Namun Kyuhyun dibuat terkejut dengan wanita ini pasalnya ia tak takut atau mencoba menghindar saat Kyuhyun mendekatkan lubang pistol itu ke kepalanya. Diantara nya sudah putus asa atau dia sangat setia dengan rahasia yang ia simpan.

"Kenapa kau membunuhnya?. Aku tidak percaya dengan hukum disini, jadi aku akan bertanya langsung padamu. Kenapa kau membunuh Eun Ji?" Ujar Kyuhyun lalu ia melepaskan lakban dari mulut Hye In.

Hye In menunduk sedih setelah nama Eun Ji disebutkan, ia pun mendongak melihat ke arah pria yang memegang senjata itu yaitu Kyuhyun.

Terdiam, Kyuhyun melihat wanita didepannya yang sedang terikat, apa ini benar? Atau pertanda? Wajah nya yang sama muncul dalam mimpinya kini tepat berada didepannya, melihatnya yang tak ada senyum tidak mungkin dia yang didalam mimpi Kyuhyun seingatnya senyum wanita itulah yang menjadi penyelamatnya. Pertanda bahwa salah satu keluarganya dibunuh olehnya.

"Aku tidak membunuh siapa pun" lirih Hye In menatap pria didepannya sambil mendongak.

Namun Kyuhyun seperti tak ingin percaya ia mendekatkan lubang pistol itu ke kepala Hye In, mungkin ini pertanda buruk baginya? Atau tidak? Tapi kenyataan dia sudah membunuh adiknya membuatnya bimbang.

*
*
*

To Be Continued

C_Gaemgyu

In a Trap (함정에)Where stories live. Discover now