"Memang awalnya kami juga berpikir seperti itu. Tapi sang informan mengatakan bahwa dia tidak bisa menyampaikan informasi sendiri kali ini entah atas alasan apa itu dan bila melihat dari sudut pandang lain bisa saja nyawa kalian akan dipertaruhkan dalam misi ini. Karena itu kami menunjuk kapten (y/n) yang sudah lebih profesional untuk turun tangan! Apakah sanggup kapten?" Tegas Tarung bertanya dengan tatapan intimidasi.

Mengepalkan tangan dan mengatur nafas agar stabil karena rasa gugup, (y/n) tersenyum miring "Haik, saya akan melaksanakan misi ini agar berjaya!"

"Kalau macamtu waktu kau seminggu, laksanakan segera dan semoga berjaya Kapten (y/n)!"

"Siap Komandan!"

(y/n) berlalu pergi dengan tak lupa memberi hormat. Saat dia sudah terasa jauh dari ruangan, Yaya bersuara "Aku memikirkan ini, bukannya Kapten (y/n) nampak lain dari biasanya!"

"Aku tak rasa sesuatupun." Komentar Gopal kebingungan, entah dia yang tidak peka atau (y/n) saja yang bisa membohongi seseorang dengan sifatnya itu

"Tapi aku juga rasa macam tu, rasa-rasanya Kapten ada sembunyikan sesuatu, kau..tahu sesuatu BoBoiBoy?!" Tanya Shielda namun Boboiboy tidak menjawab, dia diam sejak mendengar misi kakak satu-satunya itu

Dipikiran remaja itu, terdapat perasaan aneh saat (y/n) sudah melangkah keluar dari ruangan. Dadanya bergemuru, suhu tubuhnya terasa menurun, bulu kuduknya berdiri, sebuah firasat buruk tertanam dalam dirinya mengenai sang kakak.

"Boy!"

"-boiboy!"

"BoBoiBoy!?"

Fang menepuk bahu bocah oren itu membuatnya kembali tersadar dari lamunannya. Dia menatap kearah sang landak dengan tatapan gelisah. "Hei, aku punya firasat aneh. Aku akan menyusul akak dulu kalau masih sempat! Dah!"

BoBoiBoy langsung berlari ringan menyusul (y/n), rasanya suatu bencana akan menimpah sang kakak saat akan menjalankan misi. BoBoiBoy, dia..

Ketakutan

.

.

.

Terlihat kapal angkasa (y/n) sudah berada di satu tempat diluar angkasa. Saat ini banyak asteroid mengelilingi dirinya namun bukan sebuah masalah. Sang gadis duduk dibangku kemudi kapal angkasa lalu menghela nafas ringan, perlahan tawa kecil mulai mengisi kapal tersebut.

Musicbot yang mendengar itu hanya mampu menatap datar kearah sang pemilik, dia berpikir kalau dia sudah kerasukan mahkluk aneh dan dia sangat menyesal tidak pernah belajar ruqiah dengan tok abah saat berkunjung ke bumi beberapa saat lalu.

Sungguh Musicbot menyesalinya..

"Apa yang lucu? Kau kerasukan sesuatu?"

"Hihs kau nih! Takde lah, hanya tak biasa mendengar informan handal sepertinya mendapatkan kesulitan yang harusnya dia bisa menyelesaikan hal kecil itu dengan cepat bukan, lagipun tak biasanya jadwalnya bertabrakan dengan sesuatu!"

Musicbot mengangguk paham, dia juga memikirkan hal yang sama "benar, tidak biasanya dia seceroboh ini. Sudah jelas pasti dia melakukannya untuk janji pertemuan selanjutnya masa di planet Gurunda tu!"

"Betoll sekali. Btw, tumben lu gak ngajak ribut bro? Eh gak deng tadi udah, cuman ku gak nanggepin!"

"Giliran gw ngajak ribut dimarahin, eh pas diem juga ditanyain. P maksud?"

"Nanyak doang kali, baperan ih."

"Y aja, capcus lah. Makin cepat selesai makin cepat leha-leha!"

"Cielah, orang kamunya diam aja de- eh!"

Boboiboy Sister In TAPOPSWhere stories live. Discover now